Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyoal Kapasitas RS untuk Perawatan Pasien Covid-19, Benarkah Mulai Penuh?

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Petugas kesehatan membawa pasien COVID-19 keruangan zona merah di RS Pertamina Jaya, Jakarta Timur, Selasa (5/5/2020). RS Pertamina Jaya dikhususkan untuk menangani pasien virus corona dengan gejala berat dan dilengkapi dengan Command Center dimana 65 Rumah Sakit BUMN di seluruh Indonesia terkoneksi. Sedangan Hotel Patra Comfort sebagai Rumah Sakit Darurat Covid-19 disiagakan untuk menampung pasien corona.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Beberapa hari lalu, beredar informasi bahwa sulit mendapatkan tempat perawatan bagi pasien Covid-19 di DKI Jakarta.

Perbincangan soal ini juga ramai pada Kamis (13/8/2020) setelah Prof. Dr. dr. H. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, mengunggah sebuah twit yang menyebutkan bahwa beberapa hari ini sulit untuk mencari tempat bagi pasien Covid-19 di rumah sakit rujukan di Jakarta 

"Satu dua hari ini sudah susah cari tempat utk pasien berat Covid-19 di RS Rujukan Di Jakarta-Depok," tulis Ari Fahrial, melalui akun Twitter-nya @DokterAri.

Saat dikonfirmasi, Ari Fahrial Syam membenarkan ia mengunggah informasi tersebut. 

"Saya kan dokter, tahu apa yang terjadi di lapangan," kata Ari saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (14/8/2020).

Melalui unggahan tersebut, Ari mengaku ingin mengingatkan masyarakat atas perkembangan situasi saat ini.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ia mengatakan, memang susah untuk mencari tempat perawatan bagi pasien Covid-19 yang mengalami kondisi berat.

"Untuk mengingatkan masyarakat bahwa sudah susah cari tempat rawat untuk kasus Covid-19 yang berat," ujar dia. 

"Informasi itu dan juga laporan dari teman-teman dokter," jelas Ari.

Ari mengatakan, ia berharap pihak yang berwenang untuk kembali memperketat pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Selain itu, Ari juga berharap pemerintah untuk melakukan law enforcement atau penegakan hukum kepada siapa saja yang tidak mematuhi protokol kesehatan.

Baca juga: Satgas Covid-19 IDI: Kondisi Sekarang Lebih Berat untuk Tenaga Kesehatan...

Konfirmasi Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia

Saat dikonfirmasi terpisah, Jumat siang, Sekretaris Jenderal Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Pusat, dr Lia G Partakusuma, mengakui, beberapa rumah sakit rujukan Covid-19 yang tergolong besar di Jakarta, kini mulai terisi penuh.

"Benar. Beberapa rumah sakit rujukan Covid-19 yang besar di Jakarta memang sudah mulai penuh," kata Lia.

Ia juga tak memungkiri bahwa saat ini pasien yang membutuhkan perawatan di ruang ICU terus meningkat.

"Terutama yang butuh dirawat di ICU," ujar Lia.

Hal semacam ini, kata dia, tidak hanya terjadi di Jakarta, tetapi juga di wilayah yang jumlah kasusnya mengalami pengingkatan.

Oleh karena itu, Lia berpesan kepada masyarakat untuk tidak lalai terhadap protokol kesehatan agar tidak terjadi penambahan pasien yang harus menjalani perawatan di rumah sakit.

"Jadi memang berharap masyarakat hati-hati betul, jangan sampai melalaikan protokol kesehatan," ucap Lia.

Baca juga: Kasus Aktif Covid-19 di Depok Lampaui Kapasitas Rumah Sakit

Beberapa hari lalu, Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban juga menyebutkan, saat ini kapasitas bed rumah sakit mulai penuh.

"Tentu menjadi lebih sibuk, lebih berat sekarang untuk tenaga kesehatan yang terkait dengan Covid-19 ini. Masalah sekarang semakin berat, buktinya adalah ruang-ruang rumah sakit penuh, itu satu," kata Zubairi seperti diberitakan Kompas.com, Kamis (13/8/2020).

Persoalan lainnya, lanjut Zubairi, peningkatan jumlah kasus ini diikuti dengan persentase kasus positif yang juga ikut naik.

Ia menyebutkan, persentase kasus positif di Jakarta naik dari rata-rata 5,6 persen, kini di kisaran 7,4 persen.

Sementara, di Indonesia, secara keseluruhan, persentase kasus positif yang awalnya rata-rata 12,8 persen, pada sepekan terakhir ini menjadi 15,5 persen.

"Artinya, semakin seriusnya masalah Covid-19 tidak hanya dilihat dari peningkatan jumlah kasus yang masih terus terjadi, tapi juga persentase kasus positif yang naik," kata Zubairi.

Zubairi juga mengatakan, munculnya banyak klaster baru mengingatkan bahwa situasi Covid-19 di Indonesia masih jauh dari melandai. 

Tanggapan Kementerian Kesehatan

Sementara itu, Kompas.com berusaha menghubungi Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito untuk mengonfirmasi mengenai hal tersebut. Namun, belum mendapatkan jawaban.

Adapun Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sempat mengeluarkan keterangan resmi terkait informasi kapasitas ruang perawatan pasien Covid-19 beberapa hari lalu.

Mengutip laman resmi Kemenkes, Plt Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Abdul Kadir, mengatakan, hal tersebut tidak benar.

Menurut dia, hingga kini ketersediaan tempat tidur untuk perawatan pasien Covid-19 masih mencukupi.

"Kalau kita melihat jumlah tempat tidur ada sekitar 4.700 tetapi yang terisi hanya sekitar 2.500 jadi isu RS penuh itu tidak benar, karena itu ada datanya di RS online," kata Kadir.

Kadir mengungkapkan, walau angka kenaikan kasus positif Covid-19 terus meningkat, tidak semuanya dirawat di rumah sakit.

Hanya pasien yang bergejala sedang hingga berat yang membutuhkan perawatan di rumah sakit.

Sementara, pasien dengan gejala ringan dan tanpa bergejala bisa melakukan isolasi mandiri.

"Kasus positif sekitar 2000-an per hari. Tetapi di antara 2000-an ini yang membutuhkan fasilitas RS tidak sampai 4 persen. Kalau positif tidak ada keluhan bisa isolasi mandiri, positif gejala ringan bisa dirawat di Wisma Atlet," jelas Kadir. 

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi