Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teruskan Tradisi Sang Ayah, Pria di Klaten Ini Pasang 75 Bendera untuk HUT Ke-75 RI

Baca di App
Lihat Foto
Facebook Estib
Sebuah video yang menampilkan soerang pria di Klaten, Jawa Tengah, memasang 75 bendera untuk memperingati hari ulang tahun ke-75 Republik Indonesia, viral di media sosial.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Sebuah video yang menampilkan seorang pria di Klaten, Jawa Tengah, memasang 75 bendera untuk memperingati hari ulang tahun ke-75 Republik Indonesia, viral di media sosial.

Beberapa akun media sosial Facebook mengunggah video tersebut.

Akun Facebook Estib membagikan sebuah video berdurasi 3 menit yang memperlihatkan seorang pria di Klaten yang tengah memasang bendera merah putih.

"Makin Viral. Tradisi Pemasangan 75 Bendera Merah Putih. Setiap tahun bertambah satu Bendera. Tahun ini 75 Bendera sesuai HUT RI KE 75 Tahun 2020. Rumah Hadi Sumarto/Asim Sulistyo di Dusun Bugel, Desa Krakitan, Kec. Bayat, Kab. Klaten," tulis akun Facebook Estib.

Tak hanya dalam bentuk video, akun Facebook Manton Ginting mengunggah beberapa foto menampilkan bendera-bendera yang berjejer rapi di depan rumah seorang warga yang disebut berada di Klaten, Jawa Tengah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berdasarkan petunjuk yang dituliskan pada narasi unggahan, pria tersebut bernama Asim Sulistyo, warga RT 001/RW 016, Bugel, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten.

Baca juga: Viral, Unggahan Polsek di Pasuruan Sediakan Wifi Gratis untuk Belajar Daring Siswa

Bagaimana kisahnya?

Teruskan tradisi ayah

Kompas.com menghubungi langsung Asim Sulistyo (51), Jumat (14/8/2020), untuk mendapatkan cerita tentang ini.

Saat dikonfirmasi, Asim membenarkan bahwa ia memasang merah putih di pagar depan rumahnya.

Bendera yang dipasang sebanyak usia Indonesia yang tahun ini memasuki 75 tahun.

Asim menyebutkan, apa yang dilakukan meneruskan tradisi yang selama ini dilakukan ayahnya.

"Iya benar (memasang 75 bendera merah putih). Kebiasaan memasang bendera jumlahnya sama denga usia kemerdekaan itu sejak bapak saya masih hidup," kata Asim.

Sejak dahulu, lanjut Asim, ayahnya yang bernama Sumarto selalu memasang bendera sejumlah usia kemerdekaan Indonesia.

Namun, ia sendiri tidak mengetahui sejak kapan tradisi tersebut dimulai ayahnya.

"Sejak bapak saya meninggal pada tahun 1997, saya yang melanjutkan pemasangan bendera dan ditambah satu setiap tahunnya," ujar dia.

Baca juga: Viral Video Pemancing Tergulung Ombak di Pantai Wediombo, Ini Kronologinya

Bertujuan tunjukkan rasa nasionalisme

Tradisi ini dilakukan untuk menguatkan rasa nasionalisme di keluarga dan daerahnya.

Pria yang saat ini berprofesi sebagai guru di SMP N 3 Bayat Klaten ini juga mengaku bahwa pemasangan bendera sejumlah usia kemerdekaan tersebut agar memberikan contoh dan motivasi kepada masyarakat.

"Ibaratnya agar bisa dijadikan motivasi juga oleh warga untuk memasang bendera agar memaknai kemerdekaan," papar Asim.

Bendera merah putih yang dipasang oleh Asim, terdiri dari berbagai ukuran, dari yang sedang hingga besar.

Ukuran bendera paling besar terdapat sebanyak delapan bendera, sisanya merupakan bendera merah putih berukuran sedang.

Respons tokoh masyarakat

Sementara itu, tokoh masyarakat Dusun Bugel, Sayuti Wibowo, mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Asim dan ayahnya sejak dulu.

Menurut Sayuti, hal tersebut dapat memberikan motivasi kepada masyarakat lain untuk meniru semangat patriotisme seperti yang ditunjukkan Asim.

"Dari warga ya senang sekali dan mendukung sekali," ujar Sayuti saat dihubungi, Jumat (14/8/2020) siang.

Ia mengatakan, hal ini juga telah dijadikan semangat oleh warga sekitar setelah tahu apa maksud Asim memasang bendera dengan usia kemerdekaan RI.

"Yang tadinya itu kurang semangat memasang bendera, sekarang semangatnya luar biasa. Jadi bisa untuk menanamkan rasa patriotisme warga," kata Sayuti.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 6 Fakta Bendera Merah Putih Pertama

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi