Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Direktur CDC: AS Akan Hadapi Bencana Kesehatan Terburuk dalam Sejarah, jika...

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Ivan Marc
Ilustrasi: seroang perempuan mengenakan masker di Manhattan, New York, AS.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Amerika Serikat disebut akan menghadapi bencana kesehatan terburuk dalam sejarah.

Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS Dr Robert Redfield mengatakan, hal itu akan terjadi jika masyarakat tidak mengikuti langkah-langkah pencegahan virus corona.

Oleh karena itu, dia berharap agar warga selalu melakukan empat hal yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan menghindari kerumunan.

"Saya tidak meminta beberapa orang Amerika untuk melakukannya, tapi kita semua harus melakukannya," kata dia, dilansir dari Huffpost, Kamis (13/8/2020).

"Tapi jika kita tidak melakukan itu, seperti yang saya katakan April 2020 lalu, ini bisa menjadi penurunan terburuk, dari perspektif kesehatan masyarakat, yang pernah kita alami," lanjut dia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Donald Trump sebelumnya telah menolak seruan untuk mengeluarkan mandat penggunaan masker secara nasional.

Baca juga: Facebook Hapus Unggahan Trump karena Dianggap Misinformasi soal Virus Corona

Sebaliknya, ia justru menyerahkan keputusan itu kepada masing-masing negara bagian.

Peringatan Redfield itu karena mempertimbangkan musim flu yang akan datang dan berpotensi menggandakan kebutuhan tempat tidur di rumah sakit seluruh AS.

"Kita akan terkena Covid-19 dan terserang flu pada musim gugur. Dengan vaksinasi, Anda dapat melindungi anak-anak Anda," jelas dia.

Situs CDC menyarankan agar orang-orang mendapatkan vaksinasi pada September atau Oktober, terutama mereka yang memiliki risiko komplikasi serius.

Saat ditaya tentang vaksin potensial untuk Covid-19, Redfield mengaku sangat optimistis bahwa akan ada satu atau lebih vaksin yang tersedia sebelum 2021.

"Saya belum pernah melihat pengembangan vaksin bergerak seperti ini," kata dia.

Sementara itu, pada Selasa (11/8/2020), Rusia mengumumkan telah menciptakan vaksin virus corona pertama di dunia dan siap digunakan, meskipun belum menyelesaikan uji klinis.

Pengumuman itu disambut dengan kekhawatiran dan skeptisisme internasional.

Baca juga: Donald Trump dan Sederet Pernyataan Kontroversialnya soal Virus Corona

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), vaksin potensial harus menyelesaikan tiga fase uji coba sebelum diluncurkan.

"Memiliki vaksin dan membuktikan bahwa vaksin itu aman dan efektif adalah dua hal yang berbeda," kata Dr Anthony Fauci, Direktur Institur Alergi dan Penyakit Menular Nasional minggu ini.

"Saya berharap Rusia benar-benar telah membuktikan secara pasti bahwa vaksin itu aman dan efektif. Saya benar-benar ragu mereka telah melakukan itu," tambah dia.

Hingga saat ini, Amerika Serikat menjadi negara yang paling terdampak virus corona.

Kasus virus corona di AS menempati urutan pertama di dunia dengan 5,4 juta kasus infeksi, berdasarkan data Worldometers, Sabtu (15/8/2020).

Dari angka itu, tercatat 171.535 kematian dan 2,8 juta pasien dinyatakan sembuh.

Baca juga: Virus Corona dan Tren Penurunan Penggunaan ATM di Masa Pandemi Covid-19...

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Macam-macam Penularan Virus Corona

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi