KOMPAS.com - Sejak pandemi corona berlangsung, orang-orang lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah.
Berbagai hobi dan kreativitas pun dilakukan untuk mengisi waktu di rumah. Salah satu kegiatan yang populer adalah berkebun.
Orang-orang mencoba menanam jenis buah atau sayuran tertentu, hingga memodifikasi cara penanaman agar lebih sesuai dengan lingkungan rumahnya.
Baca juga: Simak, Ini 10 Cara Pencegahan agar Terhindar dari Virus Corona
Salah satu istilah yang populer dalam dunia berkebun sekaligus dunia kuliner adalah microgreen.
Orang-orang pun banyak yang menjajal microgreen dan membahasnya di media sosial belakangan ini.
Selain mudah ditanam karena tidak membutuhkan banyak ruang untuk tumbuh, microgreen juga menyehatkan.
Baca juga: 3 Tanaman yang Jadi Sorotan di 2019: Bajakah, Kratom, dan Porang
Lantas, apa itu microgreen?
Microgreen
Microgreen adalah tunas dari berbagai tanaman sayur yang dapat dipanen sekitar 7-14 hari setelah disemai.
Usia panen dari tanaman ini dibagi menjadi tiga fase, yaitu usia kecambah (3-7 hari), usia microgreen (14-21 hari), dan usia tanaman dewasa (40-60 hari).
Saat dipanen, microgreen biasanya berukuran 5-10 sentimeter.
Baca juga: Lebih Jauh soal Porang, Tanaman yang Bikin Paidi Jadi Miliarder
Umumnya, microgreen memiliki rasa aromatik dan kandungan nutrisi yang terkonsentrasi. Selain itu, juga memiliki berbagai jenis warna dan tekstur.
Tanaman ini dapat tumbuh dari berbagai jenis benih. Beberapa varietas yang paling populer digunakan sebagai benih adalah berikut ini:
- Famili Brassicaceae: kembang kol, brokoli, kubis, selada air, lobak
- Famili Asteraceae: selada, sawi putih
- Famili Amaryllidaceae: quinoa, bit, bayam
- Famili Amaranthaceae: melon, mentimun, labu
Baca juga: Soal Kabut Asap, 5 Tanaman Hias Ini Bantu Bersihkan udara
Biji-bijian seperti beras, oat, gandum, jagung, barley, serta polong-polongan seperti buncis juga dapat ditanam menjadi microgreens ini.
Microgreen memiliki rasa yang bervariasi, mulai dari hambar, sedikit asam, pahit, hingga pedas, tergantung pada varietasnya.
Namun, secara umum, rasa dari microgreen cenderung kuat dan pekat.
Biasanya, microgreen dijadikan sebagai garnish atau campuran pada masakan, seperti salad dan steak. Selain itu, juga dapat diblender menjadi jus atau smoothies.
Baca juga: Vitamin D untuk Obat Corona, Bagaimana Penjelasannya?
Manfaat
Memakan sayur-sayuran seringkali dihubungkan dengan menurunkan risiko penyakit. Pasalnya, sayuran memiliki kandungan yang besar akan vitamin, mineral, dan lainnya.
Begitu pula dengan microgreens yang mengandung nutrisi yang terkadang lebih besar daripada sayur-sayuran biasa.
Melansir Healthline, microgreens dapat menurunkan risiko dari sejumlah penyakit, di antaranya adalah:
- Penyakit jantung
Microgreen adalah sumber polifenol yang kaya, sebuah kelas antioksidan yang dikaitkan dengan risiko penyakit jantung yang lebih rendah. - Penyait Alzheimer
Kandungan antioksidan termasuk polifenol yang tinggi juga dapat mengurangi risiko penyakit Alzheimer. - Diabetes
Antioksidan yang terkandung dalam microgreen dapat membantu mengurangi tekanan yang dapat mencegah gula masuk ke sel dengan benar. - Jenis kanker tertentu
Kandungan antioksidan seperti polifenol pada microgreen juga dapat menurunkan risiko berbagai jenis kanker.
Namun demikian, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengukur manfaat microgreen secara rinci pada manusia.
Baca juga: Saat Covid-19 Jadi Penyebab Kematian Utama di AS Kalahkan Jantung...
Cara menanam
Untuk menanam microgreen di rumah, Anda hanya membutuhkan peralatan sederhana. Simak tahapannya:
1. Menyiapkan media tanam
Media tanam yang digunakan untuk microgreen dapat bermacam-macam, mulai dari tanah, sekam bakar, kapas, hingga spons.
2. Menyiapkan wadah
Anda dapat memanfaatkan barang-barang bekas untuk menjadi wadah tanam microgreen, seperti plastik bekas bungkus makanan ringan atau gelas plastik.
Jangan lupa untuk melubangi bagian dasarnya agar air tidak menggenang.
Baca juga: Ramai Soal Budikdamber, Berikut Cara Ternak Lele dan Tanam Kangkung dalam Ember
3. Menyemai benih
Tebarkan benih di atas tanah dan taburkan lapisan tipis tanah di atasnya. Apabila menggunakan media tanam selain tanah, tekan benih kira-kira setengah cm pada permukaan media tanam.
Jika benih berukuran besar, Anda dapat merendamnya dulu di air hangat selam 3-5 jam untuk membantu mengaktifkan benih.
Setelah disemai, semprot permukaan dengan air untuk melembabkannya.
4. Perawatan
Microgreen membutuhkan paparan sinar matahari sekitar 4 jam sehari. Selain itu, pastikan media tanam dalam kondisi lembab, tetapi tidak becek.
5. Panen
Setelah tingginya sudah mencapai 5-10 sentimeter, microgreen sudah dapat dipanen.
Caranya adalah dengan mengguntingnya pada bagian batang yang terdekat dengan media tanam.
Kemudian, cuci dan microgreen siap dikonsumsi.
Baca juga: Anggur Jan Ethes hingga Padi Fatmawati, Nama Tanaman dari Keluarga Presiden
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.