Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Melon di Jepang Bisa Capai Ratusan Juta Rupiah, Kok Bisa?

Baca di App
Lihat Foto
JIJI PRESS / AFP
Seorang pria memamerkan dua buah melon yang sukses dibelinya dalam sebuah lelang di Jepang, Jumat (22/5/2015). Sepasang melon itu terjual dengan harga Rp 163 juta.
|
Editor: Jihad Akbar

KOMPAS.com - Buah melon memiliki tempat spesial di Jepang. Harga melon di Jepang bisa mencapai jutaan rupiah.

Dilansir Business Insider, 25 Oktober 2019, ada beberapa jenis melon di Jepang yang memiliki harga fantastis.

Mulai dari jenis Mahkota, Yubari King, Andes, hingga Green Higo.

Pada 2019, dua melon dari Hokkaido dijual lelang seharga 45.000 dolar AS atau sekitar Rp 671 juta.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Jepang, melon bukanlah makanan yang dipilih sebagai camilan biasa, tetapi merupakan sebuah kemewahan yang sering digunakan sebagai hadiah.

Melon tak hanya dikagumi karena rasanya, tapi juga penampilannya.

Keseriusan petani

Melon biasanya hanya ditanam di prefektur Shizuoka. Harganya bisa lebih dari 200 dolar AS atau sekitar Rp 2,5 juta.

Ada sekitar 20 varietas benih melon yang ditanam, tergantung pada musim.

Namun, tak sembarangan, petani melon di Jepang memperlakukan perawatan dengan khusus.

Setiap melon membutuhkan waktu 100 hari untuk tumbuh dan buahnya tumbuh sepanjang tahun.

Melon di Jepang menjadi bisnis yang serius. Beberapa petani bahkan telah menekuni bisnis melon ini selama puluhan tahun.

Biasanya para petani membuat rumah kecil di ladangnya yang memungkinkan untuk mengontrol jumlah air pada setiap tanaman.

Mereka juga menggunakan AC dan pemanas untuk menjaga suhu.

Pekerjaan berat baru dimulai pada umur tanaman melon sekitar 50 hari, ketika telah berbunga dan mulai muncul buahnya.

Semua pekerjaan dilakukan sepenuhnya dengan tangan untuk mendapatkan kualitas rasa dan menyempurnakan penampilan.

Baca juga: Tren Dessert Kekinian di Jepang, Melon Segar Berisi Cake

Saat buah menjadi lebih besar, para petani membungkus melon-melon itu dengan kertas putih untuk melindunginya.

Setelah pola jaring pada melon berkembang, setiap buah bahkan dipijat dan dipoles dengan tangan.

Petani kemudian membungkusnya kembali agar terlindung dari matahari selama periode pertumbuhan terakhirnya.

Meski harga yang dipatok tergolong mahal, ada pasar besar untuk buah ini di seluruh Jepang.

Konsumen bersedia membayar mahal untuk memastikan bahwa hadiah mereka sempurna, terutama ketika mengetahui pekerjaan yang telah dilakukan untuk memproduksinya.

Melon sering dijual dalam satu kotak, diletakkan di atas sutra, atau diikat dengan pita. Harga tinggi seringkali dianggap sebagai penanda kualitas.

Baca juga: Peringati 75 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II, Jepang Janji Tidak Ulangi Tragedi Perang

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi