Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah di Balik Sejarah Paskibraka, Berawal dari Perintah Presiden Soekarno

Baca di App
Lihat Foto
AFP/ADEK BERRY
Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) membentangkan bendera saat Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi 1945 di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (17/8/2019). Peringatan HUT RI tersebut mengangkat tema SDM Unggul Indonesia Maju.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Peringatan Hari Kemerdekaan RI selalu ditandai dengan pengibaran Sang Saka Merah Putih oleh Pasukan Pengibar Bendera Pusaka atau Paskibraka.

Tahun ini, perayaan HUT ke-75 RI berlangsung dalam suasana berbeda karena pandemi virus corona.

Demikian pula dengan komposisi Paskibraka. Pada 17 Agustus 2020, pasukan hanya beranggotakan delapan orang, tidak seperti tahun sebelumnya yang berjumlah hingga 68 orang.

Pada tahun ini, pemerintah tidak melakukan seleksi Paskibraka karena mengantisipasi penyebaran virus corona.

Berbicara mengenai Paskibraka, ada cerita sejarah panjang yang mengiringi perjalanannya hingga saat ini.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana sejarah Paskibraka?

Awal dibentuk

Sejarah pembentukan Paskibraka dijelaskan dalam Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora RI) Nomor 0065 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (2015).

Paskibraka dibentuk pada tahun 1946 atas perintah Presiden Soekarno kepada Mayor M. Husain Mutahar.

Awalnya, Soekarno ketika itu memanggil Mutahar yang tidak lain adalah ajudannya sendiri, untuk mempersiapkan upacara kenegaraan peringatan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1946 di Halaman Istana Presiden Gedung Agung Yogyakarta.

Saat itu, Ibu Kota RI dipindah ke Yogyakarta untuk sementara waktu karena situasi di Jakarta yang genting sejak kedatangan Belanda tak lama setelah kemerdekaan.

Pada 4 Januari 1946, situasi Jakarta sangat genting, sehingga Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia meninggalkan Jakarta menuju Yogyakarta dengan menggunakan kereta api.

Bendera Pusaka turut dibawa dan dimasukkan dalam koper pribadi Presiden Soekarno.

Baca juga: Pemerintah Akan Umumkan 6 Paskibraka yang Bertugas di Istana Negara Sebelum Upacara

Upaya menumbuhkan rasa persatuan bangsa

Mutahar sempat berpikir bagaimana caranya upacara tersebut dapat menumbuhkan rasa persatuan bangsa.

Akhirnya, Mutahar memutuskan, saat pengibaran bendera pusaka sebaiknya dilakukan oleh para pemuda Indonesia.

Mutahar akhirnya menunjuk lima orang pemuda yang terdiri atas tiga orang putri dan dua orang putra sebagai perwakilan daerah yang berada di Yogyakarta untuk melaksanakan pengibaran bendera pusaka.

Bukan tanpa alasan mengapa Mutahar hanya memilih lima pemuda dan pemudi.

Alasannya, angka tersebut melambangkan Pancasila atau lima sila sebagai dasar negara Indonesia.

Pada 1950, saat Jakarta kembali menjadi Ibu Kota, Mutahar tidak lagi menangani Paskibraka.

Mutahar kembali menangani soal pengibaran bendera pusaka ketika dipanggil oleh Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto, pada tahun 1967.

Dengan ide dasar dan pelaksanaan tahun 1946 di Yogyakarta, Mutahar kemudian mengembangkan lagi formasi pengibaran menjadi 3 kelompok.

Baca juga: 8 Paskibraka yang Bertugas di Istana Negara Merupakan Tim Cadangan Tahun Lalu

Mutahar mengembangkan Paskibraka menjadi tiga kelompok yang seirama dengan momen 17-8-45 atau tanggal 17 Agustus 1945, yaitu:

  • Kelompok 17 sebagai Pengiring atau Pemandu
  • Kelompok 8 sebagai Pembawa atau Inti
  • Kelompok 45 sebagai Pengawal

Kala itu, dengan kondisi yang ada, Mutahar melibatkan putra daerah yang ada di Jakarta dan anggota Pandu/Pramuka untuk melaksanakan tugas pengibaran bendera pusaka.

Mulai tahun 1972, anggota Paskibraka merupakan siswa/siswi SMA utusan dari 26 provinsi di Indonesia.

Setiap provinsi diwakili oleh sepasang remaja yang dinamakan Pasukan Pengerek Bendera Pusaka.

Istilah Paskibraka sejatinya baru dicetuskan pada tahun 1973. Pencetusnya adalah Idik Sulaeman yang tidak lain adalah adik Husein Mutahar.

Adapun suku kata "pas" berasal dari kata Pasukan, paduan ucapan "kibra", berasal dari "pengibar bendera" dan suku kata "ka" dari kata pusaka.

Sejak itulah penyebutan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka dengan singkatan akronim, Paskibraka (PAS-KIB-RA-KA).

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 6 Fakta Bendera Merah Putih Pertama

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi