Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti: Virus Corona Diduga Berasal dari Penambang China pada 2012

Baca di App
Lihat Foto
shutterstock
Ilustrasi corona virus (Covid-19)
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Baru-baru ini muncul penelitian yang menunjukkan adanya kemungkinan virus corona Covid-19 sudah ada sejak 2012.

Sebelumnya diketahui virus corona baru atau Covid-19 muncul dan merebak di Pasar Basah Wuhan, China akhir 2019.

Tapi, sejumlah peneliti menemukan pada 2012 pekerja tambang di China terserang penyakit misterius seperti pneumonia setelah terpapar kelelawar.

Dilansir New York Post, Sabtu (15/8/2020), ahli virologi Jonathan Latham dan ahli biologi molekuler Allison Wilson dari Proyek Sumber Daya Biosains nirlaba di Ithaca yang menemukan itu lewat tesis kemudian mereka membuat artikel publikasinya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kedua peneliti menemukannya setelah menerjemahkan tesis setebal 66 halaman dari dokter medis China yang merawat para penambang dan mengirim sampel jaringan mereka ke Wuhan Institut Virologi untuk pengujian.

"Bukti yang ada telah membuat kami mempertimbangkan kembali semua yang kami pikir kami telah diketahui tentang asal mula pandemi Covid-19," tulis Latham dan Wilson dalam artikel yang terbit pada 15 Juli di laman Independent Science News.

Latham mengatakan bahwa virus corona hampir pasti lolos dari laboratorium Wuhan.

Baca juga: Studi Sebut Virus Corona Ada di Wuhan Sejak Agustus 2019, Ini Respons China

Bermula dari sini

Pada April 2012, enam orang penambang di Mojiang di provinsi Yunnan, China barat daya, jatuh sakit setelah membuang kotoran kelelawar.

Mereka sakit selama lebih dari 14 hari dan akhirnya tiga orang di antaranya meninggal.

Dalam tesis, dokter Li Xu yang merawat para penambang menjelaskan pasien mengalami demam tinggi, batuk kering, anggota badan sakit, dan dalam beberapa kasus sakit kepala.

Kondisi itu mirip dengan gejala yang sekarang dirasakan pasien terkait dengan Covid-19. 

Lalu bagaimana penambang dirawat juga mirip seperti perawatan pasien Covid-19 sekarang, yaitu menggunakan ventilator atau alat bantu pernapasan, obat steroid, pengencer darah, dan antibiotik.

Para penambang dites mulai dari tes hepatitis, demam berdarah, bahkan HIV. Dokter berkonsultasi dengan berbagai spesialis di China, termasuk ahli virologi Zhong Nanshan.

Nanshan adalah seorang pahlawan internasional yang menangani wabah SARS pada tahun 2003 dan dianggap sebagai ilmuwan terhebat di negara tersebut.

Menurut Latham dan Wilson pertemuan jarak jauh dengan Nanshan adalah hal yang penting, karena ini menyiratkan bahwa penyakit para penambang itu sangat memprihatinkan.

Baca juga: Laboratorium di Wuhan Teliti Kelelawar dari Goa Diduga Asal Virus Corona

Kemungkinan penyebab

Selain itu juga menunjukkan bahwa virus corona mirip SARS dianggap sebagai kemungkinan penyebabnya.

Sampel jaringan itu dikirim ke laboratorium Wuhan. Di sana para ilmuan menemukan sumber infeksi adalah virus corona mirip SARS dari kelelawar tapal kuda China.

Latham dan Wilson percaya virus itu berevolusi menjadi SARS CoV-2 saat berada di dalam tubuh penambang.

Kemudian entah bagaimana sampel itu berhasil lolos dari laboratorium pada 2019 dan berubah menjadi pandemi yang menyebar ke seluruh dunia.

Para ilmuan New York memberi label hipotesis asal-usul Covid-19 dengan "The Mojiang Miners Passage". Passaging adalah istilah virologi untuk mengadaptasi virus ke spesies baru.

Meskipun para ilmuan di laboratorium Wuhan telah mengumpulkan sampel virus corona dari kelelawar di tambang yang sama, mereka diduga melewatkan kasus 2012.

Baca juga: Tiket Tempat Wisata Digratiskan, Wisatawan Berbondong-bondong ke Wuhan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi