Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Warga di Banten Tersambar Petir, Mengapa Hal Itu Bisa Terjadi?

Baca di App
Lihat Foto
Thinkstock
Ilustrasi sambaran petir
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Sebanyak 23 warga Kabupaten Lebak, Banten baru-baru ini tersambar petir saat berteduh setelah menyaksikan sepak bola di Desa Girimukti, Kecamatan Cilograng.

Akibat sambaran petir tersebut tiga orang dikabarkan meninggal dunia. Mereka adalah Irpan (16) warga Desa Cikatomas, Subadri (50) warga Desa Girimukti, dan Ajid (17) Desa Pasirbungur.

Tokoh masyarakat Kecamatan Cilograng Kabupaten Lebak, Didi Mulyadi menegaskan peristiwa sambaran petir tersebut terjadi ketika warga menonton sepak bola dan berteduh di saung yang lokasinya dekat lapangan.

Saat kejadian, imbuhnya di lokasi lapangan sepak bola tengah diguyur hujan ringan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Berkaca dari Kasus di Pinrang, Benarkah Bermain Ponsel Saat Hujan Bisa Tersambar Petir?

Warga yang terluka sempat dilarikan ke Puskesmas Cilograng untuk mendapatkan penanganan medis.

Bagaimana penjelasannya?

Kepala Bidang Analisis Variabilitas Iklim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Indra Gustari menjelaskan, petir biasa terjadi akibat pelepasan muatan listrik dari awan.

Pada saat pelepasan muatan listrik tersebut, kata dia, yang pertama akan terkena di daerah dekat awan adalah benda yang jaraknya paling dekat dengan awan.

"Misalnya pohon yang tinggi, atau orang yang berada di lapangan terbuka," kata Indra saat dihubungi Kompas.com, Rabu (19/8/2020).

Indra mengungkapkan, sebenarnya tidak hanya manusia yang menjadi sasaran dari petir. Bangunan, tower, pepohonan dan benda atau permukaan yang paling tinggi juga dapat terkena sambaran dari petir.

Baca juga: Viral, Fenomena Awan Tsunami di Kepulauan Selayar, Ini Penjelasannya

Pada awan konvektif, lanjut Indra, khususnya pada fase matang (mature stage) terbentuk pengumpulan muatan listrik dalam awan akibat adanya updraft droplet air yang kecil dan kristal es.

"Jika membentuk graupel (hail) akan turun (downdraft) yang pada saat bertabrakan (collide) kristal es akan menjadi muatan positif, dan hail menjadi bermuatan negatif yang tergantung pada suhunya," ucap Indra.

Sehingga, terdapat penumpukan muatan (kutub) positif di bagian atas, dan muatan negatif di bagian bawah.

Pada tahap tertentu, Indra melanjutkan, terjadi pelepasan muatan yang bisa terjadi di dalam awan, antar awan, dan awan menuju ke tanah.

"Yang sering membahayakan adalah petir yang dari awan ke tanah (cloud to ground), dalam hal ini Bumi memiliki muatan positif. Pertama yang dicari adalah jarak terdekatnya (lintasan terdekat)," kata Indra.

Baca juga: Tempat Wisata Favorit Sumatera Barat, Negeri di Atas Awan sampai Pantai Pasir Putih

Indra menjelaskan alasan mengapa yang terkena sambaran petir biasanya benda yang paling tinggi.

Hal itu dikarenakan lintasan terpendek.

"Sebenarnya udara berfungsi sebagai isolator antar muatan yang berbeda tadi, pada saat perbedaan sangat besar maka fungsi isolator udara akan jebol dan terjadi pelepasan muatan yang sangat cepat, yang kita sebut petir," jelas dia.

"Tentu yang akan terkena adalah jarak terpendak atau benda yang paling tinggi di sekitarnya," imbuhnya.

Baca juga: Viral Awan Melengkung di Merapi, Ini Penjelasan BMKG

Tips aman agar terhindar dari sambaran petir

Berikut rinciannya:

1. Segeralah masuk ke dalam ruangan atau mobil jika Anda sedang berada di luar ruangan dan mendengar guntur.

2. Jika Anda berada di kolam renang, segeralah naik dan menjauh, karena petir dapat menghantarkan energi ke air.

Baca juga: Berikut Analisis Lapan soal Banjir di Luwu Utara

3. Jangan berlindung di bawah pohon, karena pohon yang tersambar petir energinya dapat merambat ke tubuh.

4. Jauhi tiang listrik, menara, atau sesuatu yang tinggi yang mudah tersambar petir.

5. Jangan berada di sawah, lapangan, atau taman.

6. Jika Anda sedang mengendarai motor, segeralah berhenti dan mencari tempat untuk berlindung.

7. Jika Anda sedang berteduh di luar ruangan, atur jarak 3-5 meter dengan orang lain agar terhindar dari lontaran energi saat ada petir.

 Baca juga: Mencairnya Es di Greenland dan Risiko Banjir Tahunan...

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi