Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Bengkulu, Gempa Kembar Keempat di Indonesia hingga Sejarahnya...

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi gempa bumi
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Dua gempa yang mengguncang Bengkulu, Rabu (19/8/2020) pagi, disebut sebagai gempa kembar.

Kedua gempa di Bengkulu itu mempunyai kekuatan lebih dari 6 magnitudo yang terjadi secara hampir bersamaan.

Gempa pertama bermagnitudo 6,8 terjadi pukul 05.23 WIB, disusul gempa kedua dengan magnitudo 6,9 pada pukul 05.29 WIB.

Kenapa disebut gempa kembar?

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono menjelaskan, gempa kembar atau doublet earthquake merupakan peristiwa gempa bumi yang kekuatannya hampir sama dan terjadi dalam waktu dan lokasi yang relatif berdekatan.

"Gempa kembar dapat terjadi akibat adanya pemicuan statis," kata Daryono saat dihubungi Kompas.com, Kamis (20/8/2020).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ia mengatakan, pemicuan bersifat statis dapat terjadi pada peristiwa dua atau lebih gempa yang sangat berdekatan sumbernya dalam waktu dekat.

Contohnya, lanjut dia, terjadinya pada aktivitas gempa baru di dekat sumber gempa yang terjadi sebelumnya.

"Fenomena ini diduga akibat adanya pemicuan gempa yang bersifat statis (static stress transfer) dari gempa yang sudah terjadi sebelumnya," ujar dia.

Transfer tegangan statis ini berkurang secara cepat terhadap jarak, sehingga gempa kembar biasanya mempunyai lokasi berdekatan.

Baca juga: Gempa Bengkulu dalam Sejumlah Pemberitaan Media Internasional

Gempa susulan

Daryono mengatakan, gempa kembar yang mengguncang Bengkulu diprediksi tidak akan memproduksi banyak gempa susulan.

Sejauh ini, tercatat diikuti 12 gempa susulan, dengan kekuatan terbesar 4,9 magnitudo.

"Hingga pagi ini, BMKG masih terus memantau gempa susulan di Bengkulu, dan tercatat sudah terjadi 12 kali aftershocks (gempa susulan)," ujar Daryono.

Gempa kembar di Indonesia

Gempa kembar yang terjadi di Bengkulu, kata Daryono, menjadi gempa kembar keempat yang pernah terjadi di Indonesia.

Berikut rinciannya:

1. Gempa Bengkulu pada 12 September 2007 dan 13 September 2007 berkekuatan 8,4 magnitudo dan 7,8 magnitudo yang mengguncang Bengkulu dan Mentawai akibat pecahnya segmen Enggano yang menjalar dari utara Enggano sampai ujung Siberut.

Gempa ini menyebabkan 25 orang meninggal dunia dan 92 orang luka-luka.

2. Gempa Papua pada 3 Januari 2009 dengan kekuatan 7,6 magnitudo dan 7,4 magnitudo.

Gempa ini menyebabkan 4 orang meninggal dunia dan belasan orang luka-luka.

3. Gempa Samudra Hindia sebelah barat Aceh pada 11 April 2012. Gempa pertama terjadi dengan kekuatan 8,5 magnitudo dan gempa kedua dengan kekuatan 8,8 magnitudo.

Gempa ini menyebabkan 5 orang meninggal dunia dan 7 orang mengalami luka-luka.

Adapun sejarah gempa dan tsunami detruktif di Bengkulu sebagai berikut.

  • Pada 10 Februari 1797 (8,4 magnitudo, terjadi tsunami)
  • Pada 24 November 1833 (9,0 magnitudo, terjadi tsunami)
  • Pada tahun 1942 (7,2 magnitudo)
  • Pada 1952 (6,8 magnitudo)
  • Pada 1979 (6,5 magnitudo)
  • Pada 4 Juni 2000 (7,9 magnitudo)
  • Pada 12 September 2007 (8,4 magnitudo, terjadi tsunami)
  • Pada 13 September 2007 (7,8 magnitudo)
  • Pada 25 Oktober 2007 (7,1 magnitudo)
  • Pada 25 Oktober 2010 (7,8 magnitudo)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi