Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sama-sama Menyerang Pernapasan, Bagaimana Dampak Corona dan Asma?

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi serangan asma
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Sejauh ini, belum ada bukti pasti yang menyatakan bahwa mayoritas penderita asma yang terpapar Covid-19 mengalami gejala yang lebih buruk.

Namun dari penelitian diketahui, Covid-19 karena virus corona dapat memperburuk peradangan paru-paru yang menyebabkan asma.

Asma sendiri merupakan kondisi pernapasan yang umum dialami oleh sebagian besar orang.

Kondisi ini menyebabkan menyempit dan membengkaknya jalur udara, napas pendek, batuk, dan mengi atau napas berbunyi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada banyak faktor eksternal maupun pemicu yang dapat menyebabkan munculnya asma atau gejala yang semakin buruk.

Misalnya, beberapa kondisi asma dipicu oleh asap rokok, tungau debu, jamur, hingga hewan peliharaan tertentu.

Baca juga: Gejala Corona Terbaru dan Berbagai Upaya Penyembuhan Covid-19

Selain itu, menurut seorang ahli paru di Ohio State University Wexner Medical Center, Megan Conroy, infeksi virus adalah pemicu yang dapat memperburuk asma seseorang.

Untuk itu, infeksi Covid-19 yang berasal dari virus SARS-CoV-2 disebut berpotensi memperburuk kondisi asma menjadi sangat serius.

Dampak pada kesehatan

Para dokter mengaku belum dapat mengeluarkan pernyataan pasti tentang bagaimana Covid-19 berdampak bagi mereka yang memiliki asma.

"Kami belum memiliki data populasi yang banyak untuk mengetahui hasil dari penderita asma yang terinfeksi virus corona mengalami gejala lebih buruk. Namun fokusnya adalah bahwa asma ditambah Covid-19 memiliki potensi yang lebih tinggi untuk membuat penyakit menjadi lebih kritis," kata Conroy sebagaimana dikutip Insider, Sabtu (22/8/2020).

Menurut Ahli Paru di New York-Presbyterian Medical Group, Charles L. Fishman, asma memang tidak membuat seseorang menjadi lebih rentan tertular virus sejak awal.

Akan tetapi, ia berpendapat, terkena virus corona dapat memperburuk gejala asma, seperti mengi, batuk, dan kesulitan bernapas.

Sebab, asma dan Covid-19 sama-sama mempengaruhi paru-paru.

Namun demikian, Conroy mengatakan, masih banyak detail spesifik tentang mekanisme kekebalan terkait virus corona, baik dengan ataupun tanpa asma, masih belum diketahui.

Salah satu kemungkinan terburuk adalah jika seseorang menderita asma dan Covid-19 membutuhkan ventilator.

Kondisi tersebut akan menjadi sangat sulit, yaitu untuk memenuhi kebutuhan paru-paru. Ada kemungkinan bahwa ventilatorpun tidak dapat membantu dalam kasus asma yang parah.

Baca juga: Wabah Virus Ebola di Kongo Capai 100 Kasus, 43 Meninggal Dunia

Riset terbaru

Riset terbaru tentang hubungan keseriusan gejala Covid-19 dengan asma diterbitkan oleh The Journal of Allergy and Clinical Immunology, Agustus 2020.

Penelitian tersebut menganalisa 492.768 orang, dengan 65.677 di antaranya memiliki asma. 

Dari penelitian ini, orang-orang dengan asma non alergi 48 persen lebih mungkin mengalami kasus Covid-19 lebih parah.

Sedangkan mereka yang menderita asma alergi tidak memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena kasus Covid-19 yang lebih parah.

Conroy mengatakan, serangan asma dan Covid-19 masing-masing berpotensi berakibat fatal.

Oleh karena itu, mengalami keduanya dalam waktu yang sama dapat memicu komplikasi kesehatan yang lebih serius.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), mengalami keduanya secara simultan berpotensi memicu penyakit yang sangat parah, termasuk pneumonia, penyakit pernapasan akut, atau serangan asma.

Perlindungan diri

Dengan segala ketidakpastian tentang virus corona, termasuk hubungannya dengan asma, sangat penting untuk melindungi diri.

Pertama dan yang paling utama, perhatikan baik-baik gejala asma yang dimiliki

Conroy merekomendasikan para penderita asma untuk terus mengonsumsi pengobatan untuk mengontrol gejala.

"Pastikan Anda memakai inhaler dengan benar dan jangan melewatkannya. Pastikan juga bahwa inhaler tidak kedaluwarsa serta memperbarui resep kontrol," kata dia.

Baca juga: Update Corona di Dunia 22 Agustus: 23 Juta Terinfeksi | Lebanon Catatkan Kasus Harian Covid-19 Tertinggi

Sementara, menurut Fishman, Anda dapat pula mengikuti langkah-langkah pencegahan dari CDC, yaitu sebagai berikut:

  • Gunakan masker yang menutupi mulut dan hidung saat berada di tempat umum
  • Menghindari orang-orang yang tidak mengenakan masker
  • Cuci tangan dengan baik dan teratur
  • Menjaga jarak dengan orang lain
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi