Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Trending di Twitter, Berikut 5 Fakta Seputar Film Tilik

Baca di App
Lihat Foto
Ravacana Films
Film Tilik
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Film pendek Tilik masih menyedot perhatian publik. Selain soal nyinyiran Bu Tejo, viralnya film tersebut lantaran dirasa merefleksikan dan lekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat.

Di media sosial Twitter, film berbahasa Jawa besutan Wahyu Agung Prasetyo tersebut bahkan masih ramai menjadi perbincangan dan masuk trending topic atau daftar terpopuler pada Sabtu (22/8/2020).

Diketahui, film Tilik bercerita tentang kisah rombongan ibu-ibu yang menempuh perjalanan dengan truk untuk menjenguk Ibu Lurah yang sedang sakit di rumah sakit.

Baca juga: Rekomendasi 25 Film Korea Terbaik Abad 21

Berikut sejumlah fakta mengenai film "Tilik":

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1. Berawal dari fenomena tilik di rumah sakit di Yogyakarta

Ide pembuatan film Tilik ini berawal dari penulis cerita Bagus Sumartono.

Waktu itu, pada 2016 silam, yang bersangkutan melihat fenomena tilik di rumah sakit di Yogyakarta.

"Jadi di sana dia melihat ada truk yang membawa orang banyak untuk menjenguk orang sakit di rumah sakit itu. Dia merasa fenomena itu unik dan sangat seksi untuk diangkat ke medium film," ujar Elene Rosmeisara, produser film Tilik kepada Kompas.com, Rabu (19/8/2020).

Namun, sampai kepadanya, menurut Elen, ide tersebut terlalu mahal untuk direalisasikan pada 2016.

"Akhirnya, dua tahun berlalu, di 2018, ada Danais ini dan kami merasa siap. Kami submit, dibuat naskahnya, kita observasi ke desa di Jogja di mana fenomena itu ada dan jadilah film Tilik," jelas Elen.

Baca juga: Viral, Scan Negatif Film Kini Lebih Mudah Pakai Aplikasi di Ponsel

2. Proses pembuatan sekitar 8-9 bulan

Menurut Elen, pembuatan film Tilik memakan waktu cukup lama.

Selain proses supervisi naskah sekitar 2-4 bulan, proses editing juga memakan waktu sekitar 2-3 bulan.

"Jadi, kalau ditotal, ada sekitar 8-9 bulan untuk akhirnya film jadi, dari proses submit naskah dan proposal ke Disbud hingga film akhirnya jadi," jelasnya.

Elen mengatakan, film "Tilik" menjadi ajang belajar bagi pembuat film.

"Di film Tilik ini, dengan alat yang proper saat itu, dengan kru yang profesional. Semua orang profesional. Semua benar-benar bekerja sesuai tugas masing-masing. Jadi, kesulitannya lebih ke bagaimana penyesuaian kami menemukan produksi yang tepat," sambungnya.

Untuk diketahui, film Tilik juga menggandeng Dishub DIY.

"Karena bekerja sama dengan Disbud DIY, ada supervisi untuk menjaga naskah tidak keluar dari koridor kebudayaan," imbuhnya.

Baca juga: Viral Video Tenaga Medis Parodikan Film Kera Sakti di Sebuah Rumah Sakit

3. Karakter Bu Tejo

Selain proses pembuatan film, tokoh Bu Tejo dalam film Tilik juga berhasil menarik perhatian tersendiri.

Gaya nyinyirnya mampu membuat penonton terbawa suasana saat menonton, bahkan merasa geram atas dialog-dialognya yang sangat khas.

Siti Fauziah Saekhoni diakui berhasil memerankan karakter Bu Tejo. Ia dianggap mewakili karakter ibu-ibu di kampung yang senang bergosip.

Elene menjelaskan, karakter Bu Tejo memang sengaja dibuat kuat dan menjadi salah satu sentra dalam cerita.

Ini dilakukan bukan tanpa alasan, walaupun tentunya banyak penonton yang merasa geram dengan dialog-dialognya.

Karakter Bu Tejo dibuat sebagai refleksi dari masyarakat Indonesia saat ini.

Baca juga: Piala Oscar 2020, Berikut Deretan Film dengan Koleksi Piala Terbanyak

3. Diproduksi pada 2018

Film "Tilik" yang viral ini sebenarnya telah diproduksi pada 2018 oleh Ravacana Films.

Namun, film pendek dengan durasi kurang lebih 30 menit ini, ditayangkan di YouTube Ravacana Films pada 17 Agustus 2020.

Wahyu Agung Prasetyo yang menjadi sutradara film ini mengemas cerita mengenai warga desa yang bergunjing tentang status lajang Dian dalam perjalanan untuk menjenguk (tilik dalam bahasa Jawa) Bu Lurah yang tengah dirawat di rumah sakit.

Baca juga: IndoXXI Resmi Tutup, Ini 6 Layanan Streaming Film Legal

4. Diarahkan untuk tidak menghafalkan naskah

Elena menambahkan, pemilihan pemain atau talent dalam film Tilik dilakukan melalui proses casting. Namun, Elen mengaku bahwa ada beberapa orang yang sudah disasar dengan kualitas dan karakter aktingnya.

Salah satunya adalah pemain Bu Tejo yaitu Siti Fauziah.

Dalam proses syuting yang disebutkan memakan waktu empat hari, imbuhnya pemain diarahkan untuk tidak menghafalkan naskah, tetapi memahami inti dan mengaplikasikan pada diri sendiri.

"Kebetulan, kami melihat talent-talent, sudah ada karakternya di diri mereka masing-masing. Jadi, tidak begitu suli tuntuk men-direct mereka, karena improvisasinya pun tetap on point," jelas Elen.

5. Pemenang Piala Maya 2018

Film "Tilik" merupakan pemenang untuk kategori film pendek terpilih pada Piala Maya 2018.

Selain itu, juga menjadi Official Selection Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF) 2018 dan Official Selection World Cinema Amsterdam 2019.

Hingga 22 Agustus 2020 pukul 13.00 WIB, jumlah penonton film ini telah mencapai 5.266.236, sejak tayang empat hari lalu.

Baca juga: Di Balik Film Dokumenter Sobat Ambyar Didi Kempot...

(Sumber: Kompas.com/Vina F, Ahmad Naufal | Editor: Rizal S.N, Inggried D)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi