Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unik! Fasilitas Ini Jadi Solusi Orang yang Biasa Kencing Sembarangan

Baca di App
Lihat Foto
screenshoot
Tangkapan layar akun instagram Green Pee, fasilitas kencing di tempat umum di Belanda
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Salah satu masalah klasik yang dimiliki oleh kota-kota besar di berbagai negara adalah susah mencari toilet di tempat-tempat umum. 

Sehingga kadang menjadikan sejumlah orang buang air kencing sembarangan.

Perilaku ini tentu mengganggu kota yang sudah tertata dengan cantik dan rapi, karena bau tidak sedap yang sangat khas dan menyengat.

Hal ini juga ternyata terjadi di ibu kota Belanda, Amsterdam.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Namun, pemerintah kota tersebut memiliki cara unik untuk mengatasi permasalahan yang satu ini.

Fasilitas kencing

Melansir CNN, Jumat (21/8/2020) pemerintah Amsterdam menyiasati masalah lama ini dengan cara membuat suatu fasilitas yang bisa digunakan untuk buang air, namun juga memperindah tampilan kota.

Fasilitas itu dipasang di delapan titik berbeda di penjuru kota, di mana aktivitas kencing sembarang tempat masih sering ditemukan.

Baca juga: Unik! Toilet Umum Tembus Pandang di Jepang, Berani Coba?

Memiliki tinggi sekitar 1 meter berbahan alumunium dan ditumbuhi tanaman hijau di bagian atasnya, fasilitas ini disebut sebagai The urinals produce organic fertilizer and clean water atau banyak juga disebut sebagai GreenPee.

Dewan lokal menyebut di dalam alat itu terdapat rami yang akan menyerap dan memproses air kencing yang tertampung.

Oleh karena bagian atasnya difungsikan sebagai tempat tanaman, maka alat ini terlihat seperti tanaman-tanaman penghias kota pada umumnya.

Akan tetapi, ketika dilihat lebih dekat akan terlihat sedikit celah di bagian samping alat tersebut. Ini lah tempat untuk masyarakat yang ingin melakukan buang air kecil.

Buatan psikolog lingkungan

GreenPee diproduksi oleh sebuah perusahaan Belanda bernama Urban Senses dan ditemukan oleh seorang psikolog lingkungan, Richard de Vries.

Sebelumnya, pada tahun 2018 ia pernah melakukan uji coba untuk produk yang sama, memasangnya di 4 area pusat kota, hasilnya terjadi penurunan 50 persen fenomena kencing liar.

Melihat hasil uji coba yang ada, para pejabat pemerintahan melanjutkan proyek ini dan memesan 8 GreenPees baru yang semula dijadwalkan akan dikirim Februari lalu.

Baca juga: Panik Virus Corona, Dua Perempuan Ini Berkelahi Berebut Tisu Toilet di Swalayan

Namun karena pandemi dan Amsterdam diberlakukan penguncian yang membuat kebutuhan akan toilet umum berkurang, pemesanan ini pun sempat tertunda.

Baru sektiar 3 pekan lalu ketika kegiatan masyarakat kota mulai menggeliat, kebutuhan akan toilet pun kembali meningkat seiring kembali dibukanya pintu untuk para turis.

Selain menjadi alat untuk buang air kecil di tempat-tempat publik, De Vries menjelaskan GreenPees memiliki banyak manfaat lain.

Menghijaukan kota

Misalnya melindungi bangunan bersejarah dari efek korosi akibat urin juga mengurangi penggunaan air dibandingkan dengan penggunaan toilet konvensional.

GreenPees juga bisa ditanami tumbuhan di bagian atasnya, sehingga bisa menghijaukan kota, menarik lebah dan juga serangga.

Terakhir, urin orang-orang itu juga tidak akan terbuang percuma karena akan diolah menjadi pupuk organik dan air yang dapat digunakan kembali untuk menyirami ruang hijau kota.

"Kelihatannya bagus dan juga fungsional," ujar De Vries.

Baca juga: Dana Bantuan Rp 2,4 Juta untuk Usaha Mikro Segera Cair, Simak Syaratnya

Perawatannya dilakukan oleh operator khusus yang dapat memeriksa GreenPee secara manual dan melihat apakah alat itu sudah perlu dikosongkan atau belum.

Bisa juga menggunakan sensor pintar yang akan mengirim peringatan tertentu.

Selain di Amsterdam, GreenPee juga telah terpasang di kota lainnya di Belanda, seperti kota Vlaardingen dan Beekbergen. Bahkan di negara lain, di Belgia GreenPee ada di kota Mechelen dan Genk.

Selanjutnya De Vries ingin melihat apakah alat ini bisa dibawa ke negara lain dan ia masih ingin meneliti apakah GreenPee dapat menghasilkan tenaga listrik ketika seseorang menggunakannya untuk buang air kecil.

Baca juga: Sama-sama Menyerang Pernapasan, Bagaimana Dampak Corona dan Asma?

Sumber: CNN

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi