Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Setujui Uji Vaksin Corona yang Dikembangkan pada Sel Serangga ke Manusia

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi vaksin corona
|
Editor: Jihad Akbar

KOMPAS.com - China telah menyetujui uji coba kepada manusia untuk vaksin virus corona potensial yang telah dikembangkan sebelumnya dalam sel serangga.

Melansir Straits Times, Sabtu (22/8/2020), keterangan ini disampaikan oleh pemerintah lokal di kota Chengdu.

Menurut pemerintah Kota Chengdu, dengan menggunakan sel serangga untuk menumbuhkan protein dari vaksin virus corona (pertama di China), produksi skala besar dapat dipercepat. 

Vaksin ini dikembangkan oleh West China Hospital Sichuan University di Chengdu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Administrasi Produk Medis Nasional telah memberikan persetujuan vaksin tersebut untuk masuk ke tahap uji coba klinis.

Saat diujicobakan ke monyet, vaksin ini disebut menunjukkan kemampuannya untuk mencegah infeksi SARS-CoV-2, tanpa efek samping yang terlihat mencolok.

Baca juga: Uji Klinis Fase 3 Baru Dimulai, Kenapa 50 Juta Bulk Vaksin Covid-19 Sudah Mulai Diterima November?

Hingga kini, para ilmuwan China tengah melakukan penelitian dan pengembangan pada delapan vaksin potensial lainnya untuk virus corona.

Adapun, vaksin-vaksin tersebut tengah menjalani fase-fase pengujian yang berbeda dari uji coba klinis.

Pihak asing, termasuk BioNTech Jerman dan Inovio Pharma dari Amerika Serikat (AS), juga turut serta bekerja sama dengan firma lokal untuk menguji vaksin eksperimentalnya di China.

Sebagaimana diketahui, berbagai pihak dan negara memang tengah berlomba-lomba untuk mengembangkan vaksin untuk mengakhiri pandemi virus corona.

Ada sembilan dari 29 vaksin potensial bagian dari Fasilitas Vaksin Global Covax, yang tengah diuji pada manusia.

Setidaknya 92 negara telah turut serta dalam Covax, sebuah upaya untuk mengumpulkan biaya, memproduksi, hingga mendistribusikan vaksin yang efektif. Sedangkan, 80 negara lainnya telah menyatakan minatnya, meskipun belum berkomitmen.

Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah meminta semua negara untuk segera bergabung dalam program vaksin virus corona global ini. 

Baca juga: Perkembangan Terkini Uji Klinis Vaksin Corona di Bandung

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan tanpa vaksinasi, pademi virus corona akan mengancam populasi global.

Hal tersebut juga akan berdampak pada sektor perekonomian.

"Cara tercepat untuk mengakhiri pandemi ini dan membuka kembali ekonomi adalah mulai melindungi populasi yang memliliki risiko tinggi di mana pun juga, daripada seluruh populasi dari beberapa negara saja," ujarnya. 

Ia mengatakan, 20 persen populasi dari setiap negara, termasuk pekerja kesehatan, orang berusia di atas 65 tahun, atau mereka yang mengalami riwayat kesehatan, akan ditargetkan dalam gelombang pertama vaksinasi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi