Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nomor 3 Tertinggi di Dunia, Bagaimana Penyebaran Kasus Covid-19 di India?

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/XINHUA/JAVED DAR
Buruh migran menunggu bus di sebuah terminal angkutan umum selama karantina wilayah (lockdown) di New Delhi, India, Minggu (29/3/2020). Pemerintah India pada 24 Maret lalu mulai memberlakukan lockdown selama 21 hari di seluruh wilayah negara itu dalam upaya mengendalikan penyebaran COVID-19.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Jumlah kasus virus corona di India terus bertambah. Sekarang, negara ini berada di posisi ketiga di dunia untuk negara dengan jumlah total kasus Covid-19 terbanyak setelah Amerika Serikat (AS) dan Brazil.

Melansir data laman Worldometers, Senin (24/8/2020) siang, jumlah total kasus virus corona di India telah melewati angka 3 juta.

Sementara, total kasus kematian yang telah tercatat sebanyak 57.692 dan lebih dari 2,3 juta pasien telah dinyatakan sembuh.

Meskipun pandemi terus terjadi di India, disebut mulai adanya pelambatan dalam tingkat pertumbuhan kasus positifnya. 

Bagaiamana sebaran kasusnya saat ini?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebaran kasus 

Kasus-kasus di India tersebar di berbagai distrik. Berikut adalah 10 distrik dengan jumlah total kasus Covid-19 tertinggi di India:

Baca juga: Kasus Covid-19 India Sentuh Angka 3 Juta, Berikut 10 Negara di Asia dengan Kasus Tertinggi

Sebelumnya, melansir Reuters, Sabtu (22/8/2020), rata-rata peningkatan kasus baru di sejumlah wilayah India cukup tinggi.

Salah satunya adalah Mumbai, dimana rata-rata kasus baru virus corona mencapai lebih dari 1.000 setiap harinya. 

Peningkatan kapasitas tes

Mengutip The Times of India, Minggu (23/8/2020), merespons pandemi yang masih terus terjadi, pemerintah terus meningkatkan jumlah tes yang dilakukan untuk deteksi kasus Covid-19.

Minggu lalu, India telah melakukan pengujian virus corona sebanyak 900.000 dalam satu hari.

Kementerian Kesehatan mengatakan, meskipun peningkatan pengujian dilakukan, positivity rate yang ditunjukkan tetap rendah. 

Adapun positivity rate terbaru masih berada di bawah 10 persen, yaitu sekitar 8,6 persen pada satu minggu terakhir.

Selain peningkatan tes yang dilakukan pemerintah, jumlah pengetesan yang dilakukan oleh laboratorium swasta juga meningkat, dengan proporsi 10-12 persen dari total tes yang dilaksanakan.

Dari 1.511 laboratorium yang ada, 983 di antaranya merupakan milik pemerintah.

Baca juga: Di India, 2 Orang Tewas Tiap 3 Menit karena Covid-19

Kekhawatiran ahli 

Peningkatan kapasitas pengujian yang dilakukan oleh India tidak serta merta menghilangkan kekhawatiran para ahli.

Pada bulan Juni, India mulai menggunakan alat tes yang lebih murah dan lebih cepat, tetapi disebut kurang akurat.

Para ahli memperingatkan bahwa penggunaan alat tes tersebut memerlukan pengetesan ulang yang teratur, sebuah kondisi yang tidak selalu dapat dilakukan.

Kasus-kasus meningkat lebih cepat dari kemampuan laboratorium melakukan pengujian saat India mulai melakukan pelonggaran pembatasan.

Saat itu, pemerintah masih menggunakan tes molekular untuk mendeteksi kode genetik virus.

Namun, mereka memutuskan untuk menunjang metode itu dengan tes yang lebih cepat dengan menguji antigen atau protein virus.

Meskipun kurang akurat, tes ini lebih murah dan dapat diketahui hasilnya dalam hitungan menit. 

Melansir Arab News, Minggu (23/8/2020), sampel yang telah diuji menggunakan kedua metode tersebut meningkat dari 5,6 juta di pertengahan Juni menjadi 26 juta dua bulan setelahnya. 

Hmpir sepertiga dari seluruh tes dilakukan menggunakan uji antigen ini.

Para ahli pun memperingatkan, karena perbedaan keakuratan dua tes tersebut, hasil dari keduanya harus diidentifikasi secara terpisah untuk benar-benar meninjau penyebaran infeksi dengan lebih baik. 

Tes antigen sendiri disebut tidak dapat mendeteksi banyak pasien di awal infeksi karena tingkat virus yang masih rendah.

Menurut Dr Ashish Jha, Direktur Global Health Institute Harvard, hasil tes antigen negatif tidak menjamin bahwa seseorang bebas virus. Untuk itu, perlu dilakukan pengujian secra teratur.

Baca juga: India Lakukan Tes Covid-19 Satu Juta per Hari, Bagaimana Metodenya?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi