Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Starbucks di Korea Selatan Jadi Klaster Baru Covid-19, Ini Dugaan Penyebarannya...

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Soranews24
Starbucks Ginza di Tokyo yang menyediakan kapsul kerja.
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Jihad Akbar

KOMPAS.com - Minum kopi di kedai sudah menjadi kebiasaan sebagian warga Korea Selatan.

Dilansir Yonhap News Agency, kebiasaan yang masih dilakukan di tengah pandemi virus corona tersebut kini malah memunculkan klaster baru pada kedai Starbucks di Kota Paju, utara Seoul.

Hingga 19 Agustus 2020, otoritas setempat mengungkapkan, sebanyak 55 kasus Covid-19 terhubung dengan Starbucks di Paju.

Selain klaster Starbucks, awal bulan Agustus, otoritas kesehatan setempat juga mengidentifikasi lebih dari 15 kasus Covid-19 yang berkaitan dengan gerai kopi Hollys di daerah Gangnam, Seoul selatan.

Ruang ber-AC

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut pejabat kesehatan Paju, klaster tersebut dimulai saat seorang pasien yang terinfeksi virus corona meminum kopi di Starbucks tersebut.

Ia duduk di dekat AC di lantai dua kafe tersebut. Diduga penularan ke orang lain melalui transmisi aerosol.

"Banyak pengunjung tidak memakai masker, dan tampaknya tidak ada ventilasi udara yang baik di kafe, meskipun AC beroperasi karena cuaca lembap," kata Kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (KCDC) Korea, Jeong Eun.

Baca juga: 10 Negara di Asia dengan Kasus Corona Terbanyak, Indonesia Urutan 9

Dia melanjutkan, jika infeksi tidak terjadi melalui transmisi aerosol, kemungkinan menyebar melalui transmisi droplet di ruang tertutup.

Virus corona, ia mengatakan, kemungkinan menyebar lewat kontak tangan.

Menyusul tingginya kasus baru, pemerintah setempat kembali menegakkan langkah-langkah pengendalian virus.

Salah satunya adalah menutup fasilitas yang rentan terhadap risiko penyebaran virus, seperti kafe, restoran, dan klub malam.

Meski begitu, kedai kopi dan restoran tidak termasuk dalam daftar fasilitas berisiko tinggi.

Profesor Divisi Penyakit Menular di Rumah Sakit Ansan Univeritas Korea, Choi Won Suk, menegaskan, masyarakat harus berhati-hati terhadap kejadian tersebut.

"Orang perlu berhati-hati saat menggunakan kafe. Mereka harus mengikuti pedoman kebersihan pribadi, seperti memakai masker dan mencuci tangan," ujar dia.

Peningkatan kasus tertinggi

Sementara itu, Reuters mengabarkan pada Minggu (23/8/2020), Korea Selatan melaporkan peningkatan kasus harian tertinggi terkait virus corona sejak awal Maret.

Terdapat setidaknya 397 infeksi baru pada Sabtu (22/8/2020), ini menandai lebih dari tiga minggu kasus harian baru Covid-19 di Korea Selatan menunjukkan tiga angka.

Berdasarkan data Worldometers, Senin (24/8/2020) pukul 15.25 WIB, kasus terkonfirmasi positif virus corona di Korea Selatan sebanyak 17.665 kasus.

Dari total kasus ini, sebanyak 14.219 orang telah dinyatakan pulih dari Covid-19.

Virus yang pertama kali diidentifikasi di Wuhan, China, itu telah menewaskan 309 orang di Korea Selatan.

Baca juga: 110 Relawan di Bandung Telah Disuntik Vaksin Corona, Tim Uji Klinis Klaim Tak Ada Keluhan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi