Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riset: Usia Inti Bumi Jauh Lebih Muda dari yang Selama Ini Diketahui

Baca di App
Lihat Foto
ilustrasi Bumi
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Misteri tentang asal muasal alam semesta memang menarik untuk terus digali.

Dari mana benda-benda itu berasal, berapa banyak jumlah dan berapa besar ukurannya, hingga berapa usia mereka sejak awal penciptaan banyak menarik minat para ilmuwan untuk melakukan berbagai macam kajian.

Salah satunya tim peneliti dari University of Texas yang baru-baru ini mengeluarkan estimasi soal berapa tua usia inti Bumi dengan cara membuat kondisi yang serupa dengan pusat Bumi dari dalam ruang laboratorium.

Dilansir dari CNN, setidaknya dibutuhkan waktu sekitar 2 tahun untuk bisa mendapatkan hasil yang sesuai.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka membuat ulang kondisi ini dengan memeras sampel besi yang dipanaskan menggunakan laser di antara dua berlian sebagai landasannya.

Besi merupakan komponen utama dari inti Bumi.

Hasilnya, para peneliti memperkirakan usia inti Bumi antara 1-1,3 miliar tahun, perkiraan usia ini ada di bawah spektrum usia yang diyakini sebelumya yang diperkirakan berusia antara 1,3-4,5 miliar tahun.

Baca juga: Kali Pertama, Peneliti Pastikan Inti Bumi Memang Padat, tetapi...

Cara kerja inti bumi

Hasil dari penelitian ini diterbitkan awal Agustus 2020 di Physical Review Journals, berupa jurnal peer-review dari American Physical Society.

Percobaan lab yang dilakukan para peneliti itu juga sekaligus memberi gambaran lebih jelas bagaimana inti Bumi menghantarkan panas dan menjadi sumber energi yang menggerakkan geodinamo Bumi.

Geodinamo Bumi merupakan mekanisme yang menopang medan magnet Bumi yang membuat planet ini terlindung dari sinar kosmik berbahaya dan membantu alat penunjuk arah atau kompas mengarah ke utara.

"Orang-orang sangat bersemangat ingin mengetahui asal usul geodinamo, sumber kekuatan medan magnet, karena geodinamo itu berkontribusi pada kondisi planet," kata ketua peneliti Prof. Jung-Fu Lin.

Baca juga: Teori Kontroversial, Bulan Terbentuk dari Ledakan di Inti Bumi

Bentuk inti bumi 

Para peneliti percaya, efektivitas besi dalam menransfer panas melalui konduktivitas termal menjadi salah satu faktor kunci untuk menentukan berbagai hal tentang inti Bumi, termasuk kapan inti bagian dalam terbentuk.

Sekadar informasi, inti Bumi bagian dalam bersifat padat, sementara sisi luarnya adalah cair.

Dengan tekanan lebih dari 1 juta atmosfer dan suhu dengan panas yang mendekati permukaan matahari, kondisi inti Bumi yang coba diciptakan kembali ini memungkinkan para peneliti mengukur konduktivitas besi.

Menggunakan informasi tentang konduktivitas dan perpindahan panas dari waktu ke waktu, memungkinkan para peneliti membuat perkiraan lebih tepat soal usia inti Bumi.

"Setelah Anda benar-benar mengetahui, Anda dapat benar-benar memikirkan kapan bumi cukup dingin hingga inti bagian dalam mulai mengkristal," kata Lin.

Baca juga: Bumi Kehilangan 28 Triliun Ton Es dalam 23 Tahun, Ini Dampaknya

Sumber: CNN

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi