Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Informasi soal Gempa di Sumba Timur pada 28 Agustus 2020

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi hoaks, hoax
|
Editor: Gloria Natalia Dolorosa

KOMPAS.com - Sebuah akun di media sosial Facebook mengunggah status yang menyebutkan perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sumba Timur akan terjadi gempa sangat besar dan tsunami pada Jumat, 28 Agustus 2020.

Stasiun Geofisika Sumba Timur memastikan informasi tersebut tidak benar atau hoaks.

Narasi yang beredar

Pada Selasa (25/8/2020), akun Facebook Ma'fin Shyaputra melayangkan status di beranda akunnya.

Ia menuliskan, "Diperkirakan dari BMKG Sumba timur pada Jumat 28 Agustus 2020 ada gempa yang sangat besar dan diperkirakan ada tsunami." 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Namun, status tersebut sudah dihapus dari akun Ma'fin Shyaputra.

Bantahan BMKG

 

Stasiun Geofisika Sumba Timur membantah informasi tersebut. Seperti diberitakan Kompas.com, 25 Agustus 2020, Stasiun Geofisika Sumba Timur mengeluarkan surat yang menyatakan BMKG tidak pernah memprediksikan gempa bumi dan tsunami yang akan terjadi di Sumba pada 28 Agustus 2020.

Dalam surat itu disebutkan bahwa gempa bumi dapat terjadi setiap saat.

Namun, hingga saat ini, belum ada teknologi yang mampu memprediksi dan menentukan waktu terjadi gempa.

Kepala Stasiun Geofisika Sumba Timur, Arief Tyastama, mengatakan, pihaknya belum melaporkan pemilik akun tersebut ke polisi.

Sementara itu, pada hari yang sama, pemilik akun Facebook Ma'fin Shyaputra mengunggah video berisi pengakuannya menyebarkan kabar bohong dalam status di akunnya.

Dari video tersebut, diketahui bahwa pemilik akun bernama Akbar Sulaiman Kasim itu, warga Kota Waingapu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur.

Berikut petikan pernyataannya, "Bahwa benar pada Selasa 25 Agustus 2020 saya telah membuat status di beranda akun Facebook saya yang berisi kalimat 'diperkirakan dari BMKG Sumba Timur pada Jumat 28 Agustus 2020 ada gempa yang sangat besar dan diperkirakan ada tsunami."

Dia menyatakan bahwa status tersebut tidak benar dan tidak sesuai fakta atau hanya merupakan kabar bohong.

Ia pun menyatakan permintaan maaf.

"Atas kesalahan saya, saya minta maaf kepada seluruh masyarakat Kabupaten Sumba Timur dan pihak lain di media sosial Facebook yang telah membaca posting saya dan merasa resah atas posting saya," kata Akbar.

Seperti diberitakan sebelumnya, merespons berbagai informasi hoaks soal prediksi gempa, BMKG menegaskan hingga saat ini belum ada alat yang dapat memprediksi terjadinya gempa.

Apalagi menentukan besaran, tempat, dan waktu kejadian secara tepat. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi