Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Obscura, Nenek Moyang Kamera yang Dibuat Ilmuwan Muslim

Baca di App
Lihat Foto
Wikipedia
Ilustrasi camera obscura dari abad ke-18. Sebelum dipakai untuk fotografi, camera obscura biasanya digunakan seniman untuk menggambar dengan panduan proyeksi cahaya dari obyek di depannya.
|
Editor: Jihad Akbar

KOMPAS.com - Sebelum menjadi kamera digital seperti sekarang, kamera dulunya sangat berbeda. Nenek moyangnya adalah kamera obscura.

Dilansir Kompas.com, (24/5/2018), penemu prinsip kamera adalah Abu Ali Al-Hasan Ibn al-Haytham atau dikenal dengan Alhazen.

Dia adalah ilmuwan asal Basra, Irak. Alhazen disebut juga sebagai bapak optik modern.

Tak hanya itu, dia juga orang yang pertama kali mempelajari cara kerja mata untuk melihat.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pada abad ke-10, Alhazen membuat kamera pertama yang disebut kamera obscura.

Dilansir Britannica, obscura berasal dari bahasa latin the dark chamber yang artinya ruang gelap. Kamera obscura disebut juga kamera lubang jarum.

Benda itu dapat menunjukkan bagaimana cahaya bisa digunakan untuk memproyeksikan gambar pada permukaan datar.

Selama berabad-abad teknik itu digunakan untuk melihat gerhana matahari tanpa membahayakan mata.

Dilansir The Independent, Sabtu 11 Maret 2006, Alhazen menemukan kamera obscura setelah memperhatikan cara cahaya masuk melalui lubang di daun jendela.

Semakin kecil lubangnya, semakin bagus gambarnya. Menurut versi The Independent, obscura berasal dari bahasa Arab Qamara yang berarti kamar gelap atau pribadi.

Sementara itu dilansir laman Komisi Penyiaran Indonesia, Senin (14/8/2017), Alhazen awalnya meneliti dan merekam fenomena kamera obscura ketika mempelajari gerhana matahari.

Untuk mempelajari fenomena gerhana, Alhazen membuat lubang kecil pada dinding yang memungkinkan citra matahari semi nyata diproyeksikan melalui permukaan datar.

Baca juga: Saat Kodak Banting Setir, Dulu Bikin Kamera Kini Bikin Obat

“Kamera obscura pertama kali dibuat ilmuwan Muslim, Abu Ali Al-Hasan Ibnu al-Haitham, yang lahir di Basra (965-1039 M),” ungkap Nicholas J Wade dan Stanley Finger dalam karyanya berjudul "The eye as an optical instrument: from camera obscura to Helmholtz’s perspective".

Dunia mengenal Alhazen sebagai perintis di bidang optik yang terkenal lewat bukunya bertajuk kitab al-Manazir (Buku optik).

Bradley Steffens dalam karyanya berjudul "Ibn al-Haytham: First Scientist" mengungkapkan bahwa kitab al-Manazir merupakan buku pertama yang menjelaskan prinsip kerja kamera obscura.

“Dia merupakan ilmuwan pertama yang berhasil memproyeksikan seluruh gambar dari luar rumah ke dalam gambar dengan kamera obscura,” papar Bradley.

Istilah kamera obscura yang ditemukan Alhazen pun diperkenalkan di Barat sekitar abad ke-16 M, lima abad setelah penemuan kamera obscura.

Baca juga: Ahli Ciptakan Kamera Super Mini untuk Kumbang, Ini Tujuannya

Cardano Geronimo (1501 -1576), yang terpengaruh pemikiran Alhazen mulai mengganti lobang bidik lensa dengan lensa (camera).

Meski Alhazen membuat kamera yang pertama, namun dia bukan fotografer pertama.

Pada pertengahan 1600-an, saat lensa ditemukan, para seniman mulai menggunakan kamera obscura untuk membantu mereka menggambar dan melukis gambar dunia nyata yang rumit. Akan tetapi, hingga kini gambar itu belum ditemukan.

Gambar dari kamera obscura yang dibuat pertama kali dibuat oleh ilmuwan Perancis, Joseph Nicephore Niepce, pada 1827.

Niepce menempatkan ukiran ke pelat logam yang dilapisi aspal dan kemudian memaparkannya ke cahaya.

Proses menghasilkan satu foto yang dibuat Niepce sangat lama, butuh waktu hingga 8 jam. Kemudian para ilmuwan bekerja keras untuk menghasilkan gambar dengan paparan sinar yang lebih singkat.

Setelah itu berbagai jenis kamera bermunculan dan berkembang hingga seperti saat ini.

(Sumber: Kompas.com, Resa Eka Ayu Sartika | Editor: Resa Eka Ayu Sartika)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi