Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Semburan Lumpur yang Pernah Ada di Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA
Pusat semburan lumpur Lapindo di Kecamatan Porong, Sidoarjo, Jawa Timur.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com – Semburan lumpur yang terjadi di Kesongo KPH Randublatung, Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, Jawa Tengah pada Kamis (27/8/2020) ramai menjadi pembicaraan publik.

Sejumlah netizen banyak membagikan bagaimana detik-detik lumpur dari dalam tanah itu menyembur dan memicu kepanikan masyarakat sekitar.

Munculnya lumpur di dalam tanah sendiri bukanlah yang pertama di Indonesia.

 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut ini sejumlah kejadian semburan lumpur yang pernah ada di Indonesia:

1. Lumpur di Desa Kesongo Blora

Semburan lumpur yang terjadi di Kesongo pada Kamis (27/8/2020) kemarin merupakan fenomena yang disebut beberapa ahli sebagai mud volcano.

Kejadian tersebut merupakan fenomena ekstrusi cairan seperti hidrokarbon dan gas seperti methane.

Kejadian di Desa Kesongo sendiri bukanlah yang pertama kali terjadi. Sebelumnya hal serupa terjadi pada tahun 2013 di titik yang sama.

Ledakan semburan lumpur yang terjadi kemarin getarannya bahkan sampai radius 1 kilometer.

Akibat kejadian ini 19 ekor kerbau warga tenggelam dan 4 orang keracunan.

Baca juga: Ramai soal Semburan Gas Campur Lumpur di Blora Disebut Mud Volcano, Apa Itu?

2. Semburan lumpur di Karanganyar, Purwodadi

Warga di Dusun Karangasem, Desa Karanganyar, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah dihebohkan dengan munculnya semburan lumpur setinggi 30 meter pada Sabtu (29/2/2020).

Semburan tersebut muncul dari lubang pengeboran sumur yang ditujukan untuk mengatasi kebutuhan air di yayasan yatim piatu di desa itu.

Pengeboran sendiri muncul saat pengeboran dilakukan pada kedalaman 60 meter.

Akibat kejadian tersebut pengeboran kemudian dihentikan.

Baca juga: Masih Jadi Misteri, Mengapa Sumur Air Zamzam Tidak Pernah Kering?

3. Semburan lumpur di Aceh Utara

Sebanyak 10 keluarga di Desa Tanjong Meunye, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Kabupaten Aceh Utara pada Rabu (23/1/2019) dikejutkan dengan adanya semburan lumpur di desa itu.

Semburan lumpur bercampur gas tersebut muncul dari salah satu sumur warga yang siap digali.

Semburan sendiri muncul setinggi 15 meter dan mengakibatan 10 kepala keluarga mengungsi.

Baca juga: Gempa Ambon: 135.875 Orang Mengungsi, 6.795 Rumah Rusak

4. Semburan lumpur di Aceh Timur

Selain di atas, semburan gas bercampur lumpur terjadi di Desa Seunebok Lapang Paeureulak Timur, Aceh Timur pada Rabu (31/7/2019)

Semburan setinggi 7 meter itu muncul di kebun warga.

Camat setempat mengatakan gas dan lumpur itu berasal dari sumur minyak bekas PT Asamera yang pernah beroperasi di kawasan itu puluhan tahun sebelumnya.

Ia menyebut semburan terjadi karena ada warga yang mengebor menggunakan peralatan tradisional di bekas sumur PT Assamera tersebut.

Baca juga: Memek, Makanan Khas Aceh yang Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia

5. Semburan lumpur di Musi Banyuasin Sumatera Selatan

Pada Jumat (19/7/2019), semburan lumpur setinggi 30 meter terjadi di Desa Kaliberau, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

Munculnya semburan lumpur diduga karena adanya aktivitas ilegal drilling oleh oknum yang tak bertanggung jawab.

Semburan tersebut kemudian dilakukan penutupan oleh pihak SKK Migas dann KKKS terdekat.

Baca juga: Soal Suara Dentuman di Jateng, Berikut Analisis Lapan...

6. Bledug Kuwu

Di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah terdapat semburan lumpur yang muncul akibat fenomena alam yang terjadi.

Fenomena tersebut disebut sebagai “Bledug Kuwu”.

Semburan lumpur di Bledug Kuwu sendiri muncul berubah-ubah namun secara periodik letupan itu muncul terus menerus.

Lokasi semburan lumpur di Bledug Kuwu sendiri menjadi kawasan wisata yang terkenal di Purwodadi.

Bledug Kuwu oleh masyarakat setempat dipercaya berkaitan dengan legenda Aji Saka.

Baca juga: Kebanjiran, Berikut Daftar Kontak BPBD Kabupaten dan Kota se-Jawa Tengah

7. Lumpur Lapindo

Pada 29 Mei 2006, masyarakat dikejutkan dengan semburan lumpur panas di Kecamatan Porong, Sidoarjo, Jawa Timur.

Semburan tersebut bahkan masih terjadi hingga hari ini.

Akibat semburan ini, sebanyak 19 desa di Kecamatan Porong terkubur, dan setidaknya 39.700 jiwa direlokasi.

Mengutip dari laman Geo UGM, sampai dengan sekarang penyebab utama semburan lumpur Lapindo masih menjadi perdebatan ahli geologi dunia.

Baca juga: Pertamina Disebut Rugi Rp 11,13 Triliun, Apa yang Terjadi?

Beberapa kelompok berpendapat hal itu karena aktivitas pengeboran gas oleh Lapindo Brantas Inc yang melakukan kesalahan teknis eksplorasi gas.

Sementara beberapa ahli yang lain menilai itu akibat bencana alam yang dipengaruhi gempa berkekuatan 6,2 SR yang terjadi 2 hari sebelumnya yang terjadi di Bantul.

Masih mengutip laman yang sama Sidoarjo sendiri terletak pada zona depresi Kendeng yang merupakan kelanjutan Zona Bogor-Serayu-Utara.

Baca juga: Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi