KOMPAS.com - Sejak kasus pertama positif virus corona dilaporkan pada 2 Maret 2020, Indonesia hingga Jumat (28/8/2020) telah mencatatkan 165.887 kasus infeksi.
Jumlah tersebut membuat Indonesia berada pada urutan kedua tertinggi soal Covid-19 di Asia Tenggara, setelah Filipina yang mencatat ada 209.544 kasus.
Dalam periode sepuluh hari terakhir, 19-28 Agustus 2020, berdasarkan data covid19.go.id pada Jumat (28/8/2020) petang, rata-rata kasus baru infeksi harian mencapai 2.284 kasus.
Sementara itu, jumlah pasien sembuh yang total 120.900 pasien. Rata-rata kesembuhan pasien virus corona di Indonesia dalam periode yang sama adalah 2.459 orang.
Di sisi lain, jumlah pasien Covid-19 meninggal di Indonesia total ada 7.169 orang. Rata-rata korban meninggal dunia akibat virus corona di Indonesia dalam periode yang sama adalah 89 orang.
Saat ini, masih ada 32 kabupaten atau kota di 12 Provinsi yang berstatus sebagai zona merah atau risiko tinggi.
Baca juga: [HOAKS] Vaksin Covid-19 Mengakibatkan Kemandulan
Berikut daftarnya, dikutip dari laman Satgas Penanganan Covid-19 Indonesia (data per 23 Agustus 2020):
1. Sumatera Utara
- Deli Serdang
- Kota Sibolga
- Kota Medan
2. Sumatera Selatan
- Muara Enim
3. Sumatera Barat
- Kota Padang
4. Maluku
- Kota Ambon
Baca juga: Kasus Infeksi Ulang Virus Corona pada Pasien Sembuh, Ini Penjelasan WHO
5. Kalimantan Timur
- Kota Bontang
- Kota Samarinda
- Kota Balikpapan
6. Kalimantan Tengah
- Barito Utara
- Barito Selatan
- Kota Palangkaraya
7. Kalimantan Selatan
- Tanah Laut
- Hulu Sungai Tengah
- Balangan
- Tapin
- Kotabaru
- Hulu Sungai Utara
8. Jawa Timur
- Pasuruan
- Kota Surabaya
- Tuban
- Sidoarjo
9. Jawa Tengah
- Kudus
- Kendal
10. Jawa Barat
- Kota Bogor
11. DKI Jakarta
- Jakarta Selatan
- Jakarta Utara
- Jakarta Pusat
- Jakarta Barat
- Jakarta Timur
Baca juga: Bagaimana Cara Aman Berenang di Kolam Renang Umum Saat Pandemi Corona?
12. Aceh
- Aceh Besar
Indikator
Ada beberapa indikator yang digunakan untuk menghitung status zona risiko Covid-19 di Indonesia, yaitu: epidemiologi, surveilans kesehatan masyarakat, dan pelayanan kesehatan.
Indikator epidemiologi
- Penurunan jumlah kasus positif pada minggu terakhir sebesar lebih dari 50 persen dari puncak
- Penurunan jumlah kasus ODP dan PDP pada minggu terakhir sebesar lebih dari 50 persen dari puncak
- Penurunan jumlah meninggal kasus positif pada minggu terakhir sebesar lebih dari 50 persen dari puncak
- Penurunan jumlah meninggal kasus ODP dan PDP pada minggu terakhir sebesar lebih dari 50 persen dari puncak
- Penurunan jumlah kasus positif yang dirawat di RS pada minggu terakhir sebesar lebih dari 50 persen dari puncak
- Penurunan jumlah kasus ODP dan PDP yang dirawat di RS pada minggu terakhir sebesar lebih dari 50 persen dari puncak
- Persentase kumulatif kasus sembuh dari seluruh kasus positif
- Kenaikan jumlah selesai pemantauan dari kasus ODP dan PDP selama 2 minggu terakhir
- Laju insidensi kasus positif per 100.000 penduduk
- Mortality rate kasus positif per 100.000 penduduk
Baca juga: Epidemiolog Nilai Pembukaan Bioskop Berpotensi Timbulkan Klaster Baru Covid-19
Indikator Surveilans kesehatan masyarakat
- Jumlah pemeriksaan sampel diagnosis meningkat selama 2 minggu terakhir
- Positivity rate rendah (target kurang dari 5 persen sampel positif dari seluruh orang yang diperiksa)
Indikator pelayanan kesehatan
- Jumlah tempat tidur di ruang isolasi RS Rujukan mampu menampung sampai dengan kurang dari 20 persen jumlah pasien positif COVID-19 yang dirawat di RS
- Jumlah tempat tidur di RS Rujukan mampu menampung sampai dengan kurang dari jumlah ODP, PDP, dan pasien positif COVID-19 yang dirawat di RS
Artinya, zona risiko bisa berubah sewaktu-waktu tergantung kondisi penyebaran virus corona.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.