Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tragedi Minyak di Mauritius dan Perjuangan Induk Lumba-lumba Selamatkan Bayinya...

Baca di App
Lihat Foto
Reuters
Lumba-lumba Elektra yang terdampar di Pantai Mauritius.
|
Editor: Sari Hardiyanto

 

KOMPAS.com - Seekor induk lumba-lumba berulang kali mendorong kepala bayinya ke atas ombak berminyak di laguna Mauritus. Bayi itu terlihat berguling miring dan mengapung di permukaan.

Lokasi tersebut merupakan tempat para pencinta lingkungan menuntut penyelidikan atas kematian puluhan lumba-lumba setelah tumpahan minyak.

Rekaman video yang diperoleh Reuters, Sabtu (29/8/2020) menunjukkan seorang nelayan berusaha membantu menyelamatkan lumba-lumba itu.

Baca juga: Ramai soal Pesut Mahakam di Twitter, Apa Bedanya dengan Lumba-lumba?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tampak juga pemandangan putus asa yang diperlihatkan induk dan anaknya itu sebelum mereka berdua mati.

Setidaknya 40 lumba-lumba telah ditemukan mati di Mauritius sejak Senin (24/8/2020), 38 di antaranya terdampar di pantai. Jumlah itu mungkin akan terus meningkat.

Nelayan yang merekam pemandangan menyedihkan itu, Yasfeer Heenaye (31) mengaku telah melihat hampir 200 lumba-lumba di dalam terumbu karang pada Jumat (28/8/2020) pagi. Sebanyak 25-30 di antaranya mati.

"Beberapa terluka dan beberapa mengambang," kata Heenaye.

Baca juga: Saat Bali Jadi Tuan Rumah Pertama Aksi Pengembalian Lumba-lumba Tawanan ke Alam...

Menggiring ke laut lepas

Para nelayan pun mencoba menggiring lumba-lumba keluar dari laguna ke laut lepas.

"Di dalam terumbu karang ada tumpahan minyak di atas air. Jika mereka tetap di dalam mungkin semuanya akan mati, tapi jika mereka keluar mungkin mereka akan bertahan," papar dia.

"Kami mencoba mendorong lumba-lumba keluar dari terumbu, membuat keributan di perahu agar lumba-lumba keluar dari terumbu karang," sambungnya.

Baca juga: Viral, Video Kuda Laut Jantan Lahirkan Bayi, Benarkah Demikian?

Menurutnya, ada seekor induk dan bayi lumba-lumba yang terlihat kelelahan dan tak dapat berenang dengan baik.

Akan tetapi, sang induk tetap di sampingnya dan tidak meninggalkan bayinya untuk pergi bersama kelompok.

"Sepanjang jalan dia tinggal bersamanya. Dia berusaha melindunginya untuk mendorong bayi itu agar kembali bersama kelompoknya," tutur dia.

Baca juga: Laut Kaspia, Mengapa Danau Terbesar di Dunia Ini Disebut sebagai Laut?

Akan tetapi, bayi lumba-lumba itu mati di depan mata mereka dan mengambang di atas ombak.

Beberapa jam kemudian, induknya mengalami kejang dan menyusul nasib bayinya.

"Ketika saya melihat ini, ada air mata di mata saya. Saya adalah orangtua dari seorang putri kecil, sangat sulit bagi saya untuk melihat ibu berjuang dan berusaha sebaik mungkin untuk menyelamatkan bayinya," tutup dia.

Baca juga: Pertamina Disebut Rugi Rp 11,13 Triliun, Apa yang Terjadi?

Menghantam karam

Diberitakan sebelumnya, sebuah kapal tanker minyak dilaporkan menghantam karang di lepas Pantai Mauritius pada 25 Juli 2020.

Kapal yang membawa hampir 4.000 metrik ton minyak itu kandas di dekat Pointe d'Esny di Samudera Hindia.

Lebih dari 1.000 ton minyak dilaporkan bocor dari retakan di lambung kapal. Hal itu membuat Pemerintah Mauritius mengumumkan keadaan darurat lingkungan.

Baca juga: Ramai soal Baju Hijau Dilarang Pergi ke Laut Selatan, Simak Alasan Logisnya...

Dilansir Guardian, Jumat (7/8/2020), Menteri Lingkungan Mauritius Kavy Ramano mengatakan insiden tersebut merupakan insiden pertama kali yang dihadapi negara itu.

Mauritius, saat ini, imbuhnya tidak memiliki perlengkapan yang mencukupi untuk mengatasi masalah tersebut.

Para menteri mengatakan semua upaya menstabilkan kapal telah gagal karena gelombang laut yang ganas dan upaya untuk memompa minyak juga gagal.

Baca juga: Polemik Laut China Selatan di Tengah Pandemi Corona

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi