KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang menarasikan 750 juta nyamuk hasil rekayasa genetik yang akan disebarkan di AS dan bertujuan melawan virus corona beredar di media sosial Facebook.
Unggahan tersebut dibagikan oleh pemilik akun Facebook Klen Akatsuki pada Kamis (27/8/2020).
Hingga Sabtu (29/8/2020), unggahan tersebut telah mendapat 119 komentar dan 22 kali dibagikan.
Dari artikel Kompas.com, narasi dalam unggahan tersebut menyesatkan dan perlu diluruskan. Sebab, pelepasan 750 juta nyamuk yang telah dimodifikasi secara genetik tersebut bertujuan mengurangi populasi nyamuk Aedes ageypti pembawa penyakit seperti demam berdarah atau virus Zika.
Narasi yang beredar
Dalam unggahan yang dilayangkan di sebuah akun grup Facebook tersebut, akun Klen Akatsuki menuliskan:
"nyamuk melawan virus corona. siapa yg menang."
Selain narasi yang menyesatkan, unggahan tersebut juga disertai poster bergambar nyamuk dengan tulisan "Amerika Serikat Izinkan Pelepasan 750juta Nyamuk Hasil Rekayasa Genetik Untuk Perangi Virus."
Penjelasan
Berdasarkan artikel Kompas.com, pejabat di Distrik Pengendalian Nyamuk Florida Keys (FKMCD) pada Selasa (18/8/2020) memberi persetujuan final untuk melepas 750 juta nyamuk hasil modifikasi selama dua tahun.
Pelepasan ratusan juta nyamuk itu akan dilakukan pada 2021 di Florida Keys, beberapa bulan setelah nyamuk yang dimodifikasi disetujui regulator federal.
Nyamuk Aedes aegypti menyebarkan penyakit mematikan bagi manusia seperti demam berdarah, Zika, chikungunya, dan demam kuning.
Penyebaran penyakit oleh nyamuk Aedes aegypti hanya terjadi saat nyamuk betina menggigit manusia karena mereka membutuhkan darah untuk bertelur.
Karena itu, tim berencana melepaskan nyamuk Aedes aegypti jantan yang sudah dimodifikasi, yang nantinya berkembang biak dengan nyamuk betina.
Nyamuk jantan ini membawa protein yang dapat membunuh anak-anak nyamuk betina sebelum dapat menggigit manusia.
Nyamuk jantan yang hanya makan sari bunga atau nektar akan bertahan dengan gen yang akan menurun.
Seiring berjalannya waktu, diharapkan populasi nyamuk Aedes aegypti di wilayah tersebut turun sehingga dapat mengurangi penyebaran penyakit ke manusia.
Nyamuk sendiri tidak terbukti dapat menyebarkan virus corona. Kompas.com menulis tidak ada bukti manusia dapat terinfeksi Covid-19 dari nyamuk. Sebab, virus corona diketahui menyebar dari kontak antara orang dengan orang lain.
Virus corona umumnya menyebar melalui droplet atau percikan yang keluar saat seseorang yang terinfeksi mengalami batuk atau bersin.
Virus yang berasal dari Wuhan, China tersebut juga dapat ditularkan melalui percikan air liur dan ingus penderita Covid-19.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran tim Cek Fakta Kompas.com, unggahan akun Facebook Klen Akatsuki keliru.
Sebanyak 750 juta nyamuk yang akan dilepas di Amerika Serikat bertujuan memerangi nyamuk Aedes ageypti pembawa berbagai penyakit, bukan untuk melawan virus Corona.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.