KOMPAS.com - Para pekerja tambang di wilayah Luanchuan, Provinsi Henan, China tetap bekerja di tengah pandemi corona yang masih berlangsung di dunia.
Seperti kebanyakan pekerja di sektor lain, para pekerja tambang ini juga tidak melakukan pekerjaannya di lapangan.
Mereka bekerja dari rumah dengan menggunakan mesin dan kendaraan berkemampuan 5G yang dapat dikontrol dari jarak jauh.
Baca juga: Cara Mengecek Penerima Bantuan Rp 600.000 di BPJS Ketenagakerjaan
Menurut pemberitaan media setempat, CCTV, perusahaan yang bernama China Molybdenum ini telah mengaplikasikan teknologi 5G di tambang Sandaozhuang sejak 2019 lalu.
Teknologi ini memungkinkan para pekerja untuk bekerja dari dalam ruangan di tengah potensi penyebaran Covid-19 yang masih dapat terjadi saat bekerja di lapangan.
CCTV mengatakan, teknologi 5G memungkinkan para pekerja mengontrol peralatan di tambang secara jarak jauh dengan tepat.
Baca juga: Mengenal Jaringan 5G, Cara Kerja dan Bahayanya
Konektivitas berkecepatan tinggi
Kemampuan ini dapat dilakukan dengan konektivitas berkecepatan tinggi dan latensi yang rendah.
Latensi sendiri adalah jeda atau waktu tunda antara pengguna dan respons aplikasi untuk kemudian dapat menjalankan aksi.
Artinya, pekerja dapat melihat apa yang dikerjakan secara real time seperti saat mereka melakukan pekerjaan tersebut di lokasi.
Baca juga: Menilik Jaringan 5G di Tahun 2020...
Teknologi ini menjadi alternatif yang penting untuk menjaga keberlangsungan sekaligus keselamatan industri dan pekerja tambang yang juga terdampak pandemi.
Sebelumnya, melansir laporan dari Intergovernmental Forum on Mining, Minerals, Metals, and Sustainable Development, pada kuartal kedua 2020, 305 juta pekerja penuh waktu di seluruh sektor ekonomi di dunia kehilangan pekerjaannya.
Salah satu sektor yang terdampak adalah tambang.
Baca juga: Deretan Gedung Kementerian dan Lembaga yang Ditutup karena Corona...
Perekonomian global
Produktivitas kerja dari seluruh perusahaan tambang di berbagai skala pun melambat atau tertunda operasionalnya karena banyak pekerja yang harus berada di rumah.
Adanya teknologi dan konektivitas internet yang memungkinkan pekerja untuk melakukan tugasnya di rumah memang membantu.
Sayangnya, pilihan tersebut tidak tersedia di seluruh sektor ekonomi, perusahaan, atau pun seluruh jenis pekerjaan.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Resesi Ekonomi, Dampak, dan Penyebabnya...
Kelangsungan sektor pertambangan sendiri sangat bergantung pada kondisi pasar yang stabil dan dapat diprediksi.
Gangguan besar pada perekonomian global tentu menimbulkan ketidak pastian, mengancam produksi, dan produktivitas.
Padahal, sektor pertambangan skala besar berkontribusi signifikan, terutama bagi negara-negara berkembang.
Menurut International Council on Mining and Metals (ICMM), industri pertambangan memberikan kontribusi langsung sekitar 1-2 persen dari total pekerjaan di negara tertentu.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Resesi Ekonomi dan Bedanya dengan Depresi Ekonomi