Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Membuat Password yang Aman dari Peretasan

Baca di App
Lihat Foto
Threatpost
Ilustrasi password
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Di era serba online saat ini, manusia begitu dekat dengan banyak aktivitas yang dilakukan secara online.

Untuk penggunaan beragam aktivitas online seperti akses perbankan, jual beli, komunikasi dan lain sebagainya maka mengharuskan kita untuk membuat akun dan kata sandi atau password khusus untuk dapat mengaksesnya. 

Oleh karena itu password alias kata kunci menjadi hal yang penting. Apabila dibuat asal-asalan, akun online bisa dijebol dan dimanfaatkan peretas untuk tujuan mereka. 

Misalnya diretasnya akun perbankan bisa menyebabkan uang dalam rekening melayang atau dibajaknya akun media sosial dan digunakan untuk mengunggah aktivitas juga informasi yang merugikan pemiliknya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Untuk itu, penting bagi setiap kita untuk mencegah hal ini terjadi. Salah satu caranya adalah dengan membuat kata sandi yang kuat.

Seperti apa kata sandi (password) yang kuat itu?

Dikutip dari How to Geek, ada beberapa tips yang bisa dicoba sebagai berikut:

1. Banyak karakter

Tips lama yang dimaksud adalah kata sandi berisi karakter yang banyak, misalnya 12-14 karakter.

Semakin banyak karakter yang digunakan, semakin kuat kata sandi yang Anda buat.

Baca juga: Hacker asal Sleman Raup Rp 31,5 Miliar dengan Meretas Perusahaan di AS

2. Campuran karakter

Tidak sekadar panjang, kata sandi tersebut harus berupa campuran dari angka, simbol, huruf kapital, dan huruf kecil.

Campuran karakter ini akan menyulitkan pihak lain untuk mengacak sandi dan membobol akun Anda.

Sebagai contoh, gunakan kata sandi "BigHouse$123", kata sandi ini memiliki kekuatan yang cukup tinggi karena terdiri dari banyak karakter yang dicampur.

Baca juga: Ramai soal Angka dan Huruf di Landasan Pacu, Apa Artinya?

3. Jangan gunakan kata-kata kamus

Sangat tidak disarankan menggunakan kata sandi yang berupa kata atau kombinasi kata dari kamus, misalnya "house" atau "redhouse".

Itu tidak memiliki kekuatan yang signifikan dan mudah tertebak.

Mensubstitusikan sejumlah huruf ke karakter yang sejenis juga tidak begitu disarankan, karena masih mudah tertebak.

Contohnya "redhouse" menjadi "r3dh0use".

Baca juga: 10 BUMN yang Miliki Bisnis Hotel, dari Pertamina hingga Krakatau Steel

4. Metode kata acak

Jika memang harus menggunakan kata-kata yang ada di kamus, pastikan kata-kata tersebut sulit ditebak.

Caranya gunakan campuran kata yang tidak memiliki logika juga diksi yang tidak biasa sehingga menyulitkan orang laim untuk mengetahuinya.

Misalnya "ranjangkuantumraya" itu terdiri dari 3 kata yang tidak bisa dibaca sebagai kalimat berlogika.

Baca juga: Hati-hati Penipuan, Jangan Berikan Kode OTP kepada Siapa Pun!

5. Jangan terapkan di banyak akun

Tips terakhir adalah jangan menggunakan satu kata sandi yang sama untuk sejumlah akun berbeda.

Meski kata sandi yang Anda buat sudah terbilang rumit, namun menerapkannya untuk sejumlah akun yang berbeda sangat tidak disarankan.

Mengapa?

Sekali saja orang lain sudah mengetahui susunan sandi yang Anda buat sebagai kata sandi, ia dapat menggunakannya kembali untuk masuk ke akun lain yang Anda miliki.

Baca juga: Tips Menghindari Penipuan dan Pembobolan Rekening Bank atau ATM

6. Ganti kata sandi secara berkala

Berdasarkan saran yang diberikan oleh ahli keamanan siber sebagaimana diberitakan Business Insider, kata sandi atau password sebaiknya diganti dalam beberapa bulan sekali, misalnya setiap tiga bulan.

Namun hal ini tidak harus dilakukan selama Anda sudah yakin bahwa kata sandi atau password yang Anda miliki memiliki tingkat keamanan yang tinggi.

Baca juga: Kenali 7 Ciri Modus Penipuan yang Mengatasnamakan Gojek, Apa Saja?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cara Cek Rekening Terindikasi Penipuan Online

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi