KOMPAS.com - Hingga Minggu (30/8/2020), Indonesia telah mencatat 172.053 kasus positif infeksi virus corona sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.
Dari jumlah itu, 124.185 orang dinyatakan sembuh dan 7.343 orang meninggal dunia.
DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Tengah menjadi wilayah dengan kasus terbesar Covid-19.
Tingginya kasus tersebut ditengarai karena banyaknya klaster penularan yang muncul. Selama hampir 6 bulan ini, ada sejumlah klaster yang mencatatkan tingginya angka penularan.
Berikut sederet klaster besar penularan Covid-19 yang pernah terjadi di Indonesia:
Klaster Secapa AD Bandung
Salah satu klaster besar penularan Covid-19 yang pernah terjadi di Indonesia adalah Klaster Secapa AD.
Terkonfirmasi, ada 1.308 orang di Secapa AD yang positif Covid-19.
Lebih dari 1.300 orang itu terdiri dari 991 perwira siswa, dan 289 staf atau anggota, serta keluarga dari Secapa AD.
Kepala Staf Angkatan Darat, Jendral TNI Andika Perkasa menjelaskan, kasus Covid-19 di Secapa AD ditemukan dari ketidaksengajaan, yakni ketika dua perwira Secapa AD berobat di Rumah Sakit Dustira, Cimahi.
Satu perwira siswa memiliki keluhan karena bisul, demam karena ada infeksi dan satu lagi masalah tulang belakang.
Hari itu juga, Andika mengirimkan alat rapid test dari Jakarta agar seluruh siswa Secapa AD diperiksa.
Kabar baiknya, pada Sabtu (15/8/2020), Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen Nefra Firdaus mengumumkan bahwa seluruh pasien Covid-19 di Secapa AD telah dinyatakan sembuh.
"Jadi dari total 1.308 pasien positif Covid-19 di Secapa AD, pada hari ini tidak ada lagi yang positif. Semuanya sudah sembuh," kata Nefra.
Baca juga: Semua Pasien Covid-19 dari Secapa AD Dinyatakan Sembuh
Klaster 3 perusahaan di Semarang
Klaster terbesar berikutnya yang pernah terjadi di Indonesia yakni 3 perusahaan yang ada di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Ketiga perusahaan itu adalah industri garmen, BUMN, dan migas.
Mengutip pemberitaan Kompas.com, Kamis (9/7/2020), didapat lebih dari 300 orang tertular Covid-19 dari lingkungan itu.
Dinas Kesehatan setempat menyebut awal penularan ini bermula dari 3 orang karyawan di 3 perusahaan tersebut yang berstatus PDP.
Namun, disebutkan 99 persen dari kasus yang terjadi di klaster ini berstatus OTG.
Baca juga: Abaikan Protokol Kesehatan, Bupati Semarang Tegur Pengantre Bansos
Klaster pabrik LG Elektronics
Klaster berikutnya adalah klaster LG Electroniks yang berada di kawasan MM2100 Industri Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Pemberitaan Kompas.com, Rabu (26/8/2020), menyebutkan, total 242 orang terkonfirmasi positif Covid-19 usai pelacakan dan penelusuran.
Dengan temuan ini, kantor dan pabrik LG di Cikarang itu akan ditutup sementara selama sembilan hari.
Para pekerja yang ditemukan terpapar Covid-19 menjalani isolasi, baik isolasi mandiri di rumah maupun di rumah sakit.
Perusahaan berjanji akan mematuhi protokol kesehatan demi mencegah penyebaran Covid-19.
Baca juga: Kronologi Klaster Covid-19 di LG Electronics Cikarang dan Rencana Buka Kembali Perusahaan
Klaster Asrama Haji Surabaya
Selanjutnya adalah klaster pelatihan petugas haji di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya.
Klaster ini menjadi salah satu klaster penyebaran Covid-19 terbesar di Jawa Timur dengan 157 kasus positif.
Pelatihan dilaksanakan pada Maret 2020 dengan peserta sebanyak 413 orang dan melibatkan dua orang pemateri.
Banyak pejabat Kementerian Agama di daerah yang turut menjadi korbannya. Sebut saja Kepala Kantor Kemenag Kota Blitar yang meninggal karena tertular virus corona dari klaster ini.
Ada pula Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Malang yang juga terinfeksi dari klaster yang sama.
Tim Tracing Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Timur menyebut keberadaan klaster ini sudah berakhir dan tidak lagi menyebabkan infeksi baru.
Klaster Ijtima Gowa
Klaster lainnya adalah klaster kegiatan Ijtima Ulama Dunia di Gowa, Sulawesi Selatan.
Acara ijtima ini, meskipun batal digelar, sudah didatangi oleh banyak pendatang dari berbagai wilayah di Indonesia.
Klaster ini tersebar begitu luas dan menyumbang banyak kasus di berbagai wilayah. Misalnya, lebih dari 60 persen kasus Covid-19 di Kalimantan Selatan memiliki riwayat perjalanan ke Ijtima di Gowa ini.
Demikian pula dengan kasus infeksi di Nusa Tenggara Timur (NTT), banyak kasus yang juga teridentifikasi berasal dari kluster yang sama.
Dan dengan wilayah-wilayah lain, seperti Jawa Tengah (50 kasus) dan Nusa Tenggara Barat (40 kasus).