Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Ivermectin Jadi Obat Covid-19

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/creativeneko
Ilustrasi virus corona
|
Editor: Gloria Natalia Dolorosa

KOMPAS.com - Di media sosial beredar informasi yang menyebutkan ivermectin sebagai obat yang efektif menyembuhkan orang yang terjangkit Covid-19.

Namun, hingga saat ini, Food and Drug Administration (FDA) masih berpegang pada penelitian yang menyatakan perlu pengujian lanjutan untuk memastikan ivermectin bisa mencegah atau mengobati Covid-19.

Dengan demikian, informasi soal ivermectin sebagai obat efektif terhadap Covid-19 salah.

Narasi yang Beredar

Media sosial Twitter akhir-akhir ini dihangatkan banyak twit mengenai ivermectin sebagai obat untuk virus Corona atau Covid-19. Salah satu akun yang mengunggah kabar itu yakni akun Twitter @PaigeZanco.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut twit-nya pada Jumat (28/8/2020).

Sejumlah akun lain juga menyatakan keampuhan ivermectin mampu melawan Covid-19. Salah satunya, akun Twitter @RoosGartner.

Pada Kamis (27/8/2020) dia menulis, "WOW GOOD NEWS #ivermectin cures Corona ifections within 48 hours and is already proved Safe!"

Informasi soal ivermectin sebagai obat Covid-19 sebelumnya pernah tersiar di media sosial beberapa bulan lalu. Salah satunya diunggah akun Facebook Jimmy Iskandar Mba.

Pada 6 April 2020 dia melayangkan posting berikut:

Benarkah klaim bahwa ivermectin dapat mengobati pasien yang terjangkit Covid-19?

Penjelasan FDA

Di laman resmi Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat atau Food and Drug Administration (FDA) ditemukan penjelasan soal ivermectin dan kaitannya dengan Covid-19.

Dalam penjelasannya, FDA menegaskan tidak menganjurkan penggunaan ivermectin untuk mengobati Covid-19.

"Meskipun ada penggunaan ivermectin yang disetujui pada manusia dan hewan, ivermectin tidak disetujui untuk pencegahan atau pengobatan Covid-19," tulis FDA.

Menurut FDA, artikel penelitian yang diterbitkan pada Juni 2020 menggambarkan dampak ivermectin pada SARS-CoV-2 pada pengujian laboratorium.

Artikel penelitian itu bertajuk The FDA-approved drug ivermectin inhibits the replication of SARS-CoV2 in vitro.

FDA menyatakan, tipe studi laboratorium pada penelitian tersebut biasanya digunakan pada tahap awal pengembangan obat.

"Pengujian tambahan diperlukan untuk menentukan apakah ivermectin mungkin sesuai untuk mencegah atau mengobati virus Corona atau Covid-19," tegas FDA.

Artikel penelitian menyoroti empat hal. Pertama, Ivermectin adalah penghambat virus penyebab Covid-19 (SARS-CoV-2) in vitro.

Kedua, sebuah pengobatan tunggal mampu mempengaruhi sekitar 5.000 kali lipat penurunan virus pada 48 jam dalam kultur sel.

Ketiga, Ivermectin disetujui FDA untuk infeksi parasit dan karena itu berpotensi digunakan kembali.

Dan, keempat, Ivermectin tersedia secara luas karena dimasukkan dalam daftar obat esensial WHO.

Dalam artikel Kompas.com, Dr Kylie Wagstaff dari Monash Biomedicine Discovery Institute (BDI) mengatakan bahwa pengujian yang dilakukan terhadap ivermectin masih bersifat in vitro atau kultur suatu sel. Perlu pengujian lebih lanjut untuk penggunaan dosis terhadap manusia.

Organisasi pengecek fakta, Snopes, menyatakan bahwa masih terlalu dini untuk menyatakan ivermectin dapat mengobati Covid-19.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran tim Cek Fakta Kompas.com, kabar bahwa ivermectin dapat mengobati Covid-19 tidak benar. Masih dibutuhkan pengujian lanjutan untuk menegaskan keampuhan ivermectin sebagai obat Covid-19.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi