Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Vaksin Covid-19 Bikin Mandul hingga Ivermectin Obat Corona

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi hoaks, hoax
|
Editor: Gloria Natalia Dolorosa

KOMPAS.com - Berbagai informasi yang belum bisa dipastikan kebenarannya beredar di media sosial. Di tengah pandemi virus corona saat ini, banyak pula beredar misinformasi dan disinformasi seputar virus corona.

Ada informasi yang salah, ada pula yang tidak tepat. Dalam sepekan ini, tim Cek Fakta Kompas.com melakukan penelusuran atas informasi-informasi yang beredar di media sosial, terutama berkaitan dengan Covid-19.

Berikut beberapa informasi yang ditelusuri tim Cek Fakta Kompas.com dalam sepekan terakhir:

Hoaks vaksin Covid-19 mengakibatkan kemandulan

Beredar kabar di media sosial yang menyebutkan vaksin untuk Covid-19 dapat mengakibatkan kemandulan. Sebuah akun di Facebook membagikan narasi bahwa vaksin Covid-19 Novack dari China memiliki efek samping mandul.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Juga beredar di media sosial sebuah video yang mengklaim bahwa vaksin untuk Covid-19 mendorong ketidaksuburan.

Dalam catatan Organisasi kesehatan dunia WHO hingga saat ini belum ada satu pun vaksin yang tengah diuji klinis telah disetujui WHO untuk digunakan.

Departemen Mikrobiologi Medis & Penyakit Menular di Universitas Manitoba mengatakan belum ada identifikasi masalah kesehatan yang berkaitan dengan hormon dari uji klinis vaksin Covid-19.

Selengkapnya dapat Anda simak pada artikel berikut:

[HOAKS] Vaksin Covid-19 Mengakibatkan Kemandulan 

Hoaks gigitan nyamuk dapat menularkan Covid-19

Sejumlah akun di media sosial baru-baru ini mempertanyakan apakah benar Covid-19 dapat ditularkan oleh gigitan nyamuk. Darah penderita Covid-19 yang diisap seekor nyamuk mungkin saja dapat ditularkan si nyamuk ke orang lain.

Organisasi kesehatan dunia WHO tegas menyatakan Covid-19 tidak ditularkan lewat nyamuk.

Sebab, virus corona adalah virus pernapasan yang menyebar utamanya lewat tetesan batuk atau bersin dari orang yang terinfeksi. Bisa juga melalui tetesan air liur atau cairan dari hidung.

Penjelasan lengkap tentang informasi ini dapat Anda simak di sini:

[HOAKS] Gigitan Nyamuk Dapat Menularkan Covid-19 

Klarifikasi: nyamuk rekayasa genetika bukan untuk lawan virus corona

Masih berkaitan dengan nyamuk. Sebuah akun Facebook menarasikan bahwa 750 juta nyamuk hasil rekayasa genetik yang akan disebarkan di AS bertujuan melawan virus corona. Narasi tersebut menyesatkan.

Gambar yang diunggah memang benar, merujuk pada rencana pemerintah Florida, AS, untuk menyebarkan 750 juta nyamuk guna memerangi nyamuk Aedes aegeypti.

Nyamuk aedes ageypti kerap menyebarkan penyakit mematikan bagi manusia, seperti demam berdarah, Zika, chikungunya, dan demam kuning.

Namun, kalimat dalam posting akun itu tidak tepat. Nyamuk yang akan diedarkan bukan untuk melawan virus corona.

Klarifikasi selengkapnya atas informasi ini dapat Anda baca di artikel berikut:

Nyamuk Rekayasa Genetik untuk Melawan Zika 

Hoaks WHO Rekomendasikan Tidak Gunakan Masker

Di media sosial beredar dokumen berlogo World Health Organization (WHO) yang diklaim berisi pernyataan WHO tidak merekomendasikan penggunaan masker selama pandemi Covid-19.

Dokumen berjudul "Covid Peer-Reviewed Research, June 5th, 2020" itu berisi hasil riset ilmiah yang berupaya membuktikan bahwa WHO tidak merekomendasikan penggunaan masker di masa pandemi Covid-19 ini.

Juru Bicara WHO, Margaret Harris, menyatakan bahwa dokumen tersebut bukanlah dokumen WHO. Pada 5 Juni 2020 WHO merekomendasikan agar pemerintah mendorong masyarakat mengenakan masker.

Artikel selengkapnya dapat Anda simak di sini:

[HOAKS] WHO Rekomendasikan Tidak Gunakan Masker 

Hoaks Ivermectin Jadi Obat Covid-19

Akhir pekan ini media sosial dibanjiri informasi soal ivermectin yang diklaim efektif mengobati orang yang terjangkit Covid-19. Informasi ini membangkitkan informasi pada April 2020 bahwa ivermectin memang mampu melawan virus corona.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat atau Food and Drug Administration (FDA) menegaskan perlu pengujian lanjutan untuk memastikan apakah ivermectin dapat mencegah atau mengobati Covid-19. Ivermectin sendiri sudah disetujui untuk infeksi parasit.

Informasi soal ini dapat Anda simak di artikel berikut:
[HOAKS] Ivermectin Jadi Obat Covid-19 

*****

Ikuti pula berbagai informasi yang sudah ditelusuri Cek Fakta Kompas.com pada laman Hoaks atau Fakta.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi