Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strain Virus Corona Disebut Mengalami Mutasi di Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/Teguh Pribadi
Foto: Jenazah pasien Covid-19 dikebumikan dengan protokol kesehatan di TPU Pondok Pasir, Rabu (26/7/2020).
|
Editor: Sari Hardiyanto

 

KOMPAS.com - Infeksi virus corona di Indonesia pertama kali ditemukan pada awal Maret lalu, pada dua orang perempuan yang memiliki kontak dengan warga asing asal Jepang.

Sudah 5 bulan lebih sejak kasus pertama diumumkan, kini per 30 Agustus 2020 total kasus Covid-19 di Indonesia sudah ada di angka 172.053 berdasarkan data yang disampaikan Satuan Tugas Penanganan Covid-19.

Pada Minggu (30/8/2020), penambahan kasus baru mencapai 2.858 kasus, sehari sebelumnya kasus baru ada di titik tertingginya, yakni 3.308 kasus.

Baca juga: Tidak Ada Satu Wilayah Pun yang Aman dalam Pandemi Covid-19

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat pertumbuhan kasus baru yang relatif tinggi, strain virus corona di Indonesia disebut telah mengalami mutasi menjadi lebih menular.

Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Lembaga Biologi Molekular Eijkman, dikutip dari Reuters.

Lembaga tersebut telah mengumpulkan sejumlah sampel dan menemukan mutasi virus D614G yang bersifat menular tetapi lebih ringan.

Baca juga: Jenis Virus Corona di Indonesia Disebut Tak Masuk Kategori yang Ada di Dunia, Ini Penjelasan Eijkman

Lonjakan kasus infeksi

Meski begitu, Wakil Direktur Lembaga Biologi Molekular Eijkman, Herawati Sudoyo, mengatakan masih diperlukan lebih banyak penelitian untuk menentukan apakah temuan itu yang menyebabkan lonjakan kasus infeksi akhir-akhir ini.

Pakar epidemiologi dari Universitas Indonesia, Syahrizal Syarif, mengingatkan Indonesia harus tetap waspada, karena berdasarkan pemodelan yang ada total kasus hingga akhir tahun 2020 bisa mencapai angka 500 ribu.

"Situasinya serius. Penularan lokal saat ini tidak terkendali," ujarnya.

Baca juga: Memprediksi Kapan Pandemi Covid-19 di Indonesia Akan Berakhir...

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut strain virus corona yang sebelumnya ditemukan di Eropa dan Amerika pada Februari lalu, juga telah ditemukan di Indonesia.

Melihat pandemi di Indonesia yang belum juga menunjukkan titik puncaknya, sejumlah aktivitas masyarakat justru mulai kembali normal meski disertai dengan banyak peraturan.

Aturan itu pun tidak sepenuhnya dipenuhi, misalnya penggunaan masker yang belum sepenuhnya ditaati, larangan berkerumun yang masih kerap dilanggar, dan sebagainya.

Salah satu bukti pelanggaran itu adalah adanya pesta dangdut yang digelar di Depok, Jawa Barat.

Baca juga: Segala Hal yang Perlu Kita Ketahui soal Pentingnya Penggunaan Masker

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Tingkat Risiko Kegiatan pada Masa Pandemi Covid-19

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi