Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Bulan Pandemi, Berikut 32 Daerah yang Masuk Zona Merah Corona

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/Shutterstock
Ilustrasi virus corona yang merebak di Indonesia.
|
Editor: Jihad Akbar

KOMPAS.com - Hari ini, Rabu (2/9/2020), tepat enam bulan sudah pandemi virus corona menerpa Indonesia.

Sejak kasus pertama virus corona diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020, jumlah orang yang terinfeksi makin meningkat.

Berdasarkan data dari laman covid19.go.id, hingga Selasa (1/9/2020), jumlah pasien positif virus corona mencapai 177.571 orang.

Dari jumlah tersebut, tercatat sebanyak 128.057 pasien sembuh dan 7.505 pasien lainnya meninggal dunia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut Satgas Covid-19 Indonesia, dari situs yang sama, jumlah daerah dengan risiko tinggi virus corona atau zona merah kini berjumlah 32 daerah.

Baca juga: Strain Virus Corona yang Lebih Menular Terdeteksi di Indonesia, Apa yang Harus Dilakukan?

Berikut rinciannya:

1. Aceh

2. Sumatera Utara

3. Sumatera Barat

4. Sumatera Selatan

5. Jawa Barat

6. DKI Jakarta

7. Jawa Tengah

8. Jawa Timur

9. Kalimantan Timur

  • Kota Bontang
  • Kota Samarinda
  • Kota Balikpapan
  • Kalimantan Tengah
  • Barito Utara
  • Barito Selatan
  • Kota Palangkaraya

10. Kalimantan Selatan

  • Tanah Laut
  • Hulu Sungai Tengah
  • Balangan?Tapin
  • Kotabaru
  • Hulu Sungai Utara

11. Gorontalo

  • Gorontalo

12. Maluku

  • Kota Ambon

Indikator

Sebagai catatan, Satgas Covid-19 Indonesia membagi peta risiko ke dalam lima kategori.

Kelima kategori tersebut adalah risiko tinggi (zona merah), risiko sedang (zona oranye), risiko rendah (zona kuning), tidak ada kasus (zona hijau), dan tidak terdampak (zona hijau).

Ada beberapa indikator yang digunakan untuk menghitung status zona risiko Covid-19 di Indonesia, yaitu: epidemiologi, surveilans kesehatan masyarakat, dan pelayanan kesehatan.

Indikator epidemiologi

  • Penurunan jumlah kasus positif pada minggu terakhir sebesar lebih dari 50 persen dari puncak
  • Penurunan jumlah kasus ODP dan PDP pada minggu terakhir sebesar lebih dari 50 persen dari puncak
  • Penurunan jumlah meninggal kasus positif pada minggu terakhir sebesar lebih dari 50 persen dari puncak
  • Penurunan jumlah meninggal kasus ODP dan PDP pada minggu terakhir sebesar lebih dari 50 persen dari puncak
  • Penurunan jumlah kasus positif yang dirawat di RS pada minggu terakhir sebesar lebih dari 50 persen dari puncak
  • Penurunan jumlah kasus ODP dan PDP yang dirawat di RS pada minggu terakhir sebesar lebih dari 50 persen dari puncak
  • Persentase kumulatif kasus sembuh dari seluruh kasus positif
  • Kenaikan jumlah selesai pemantauan dari kasus ODP dan PDP selama 2 minggu terakhir
  • Laju insidensi kasus positif per 100.000 penduduk
  • Mortality rate kasus positif per 100.000 penduduk

Baca juga: Epidemiolog: Jangan Buka Bioskop di Zona Merah Covid-19

Indikator surveilans kesehatan masyarakat

  • Jumlah pemeriksaan sampel diagnosis meningkat selama 2 minggu terakhir
  • Positivity rate rendah (target kurang dari 5 persen sampel positif dari seluruh orang yang diperiksa)

Indikator pelayanan kesehatan

  • Jumlah tempat tidur di ruang isolasi RS rujukan mampu menampung sampai dengan kurang dari 20 persen jumlah pasien positif COVID-19 yang dirawat di RS
  • Jumlah tempat tidur di RS rujukan mampu menampung sampai dengan kurang dari jumlah ODP, PDP, dan pasien positif COVID-19 yang dirawat di RS

Artinya, zona risiko di setiap dari bisa berubah sewaktu-waktu tergantung kondisi penyebaran pandemi virus corona.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi