Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Ibu di Malang Cambuki Anaknya karena Tak Kunjung Paham Saat Diajari Matematika

Baca di App
Lihat Foto
FACEBOOK
Sebuah video yang menampilakn seorang ibu beberapa kali tampak mencambuki anaknya lantaran tak kunjung mengerti saat diajari matematika, viral di media sosial.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Sebuah video yang menampilkan seorang ibu beberapa kali tampak mencambuki anaknya lantaran tak kunjung mengerti saat diajari Matematika viral di media sosial.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, unggahan video tersebut dibagikan oleh beberapa akun media sosial Facebook.

Salah satunya dibagikan oleh akun Facebook Said Rojo pada Rabu (2/9/2020) sekitar pukul 20.41 WIB.

Baca juga: Viral, Video Seorang Ibu di Cirebon Diduga Siksa Anaknya, Ini Penjelasan Polisi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemudian, pemilik akun Facebook lain bernama Berteman Bintang pada hari yang sama.

Dalam video tersebut, tampak seorang perempuan menyiksa korban dengan menggunakan selang. Berulang kali sang ibu memecutkan selang tersebut kepada korban dengan penuh amarah.

Terdapat narasi yang tertera di video tersebut.

"Penganiayaan terhadap anak di bawah umur.
arek iku sregep manut tapi wong tuone seng guwendeng paleng.
kadang wong seng ora nduwe anak ae sampek adopsi anak
iki wes di kek i rizki ambek gusti allah tambah di kenekno
mbendino anak e di ajar cuman masalah sepeleh.
sakno esek SD kelas 1
lokasi desa talok kecamatan turen," tulis pengunggah.

Baca juga: Viral, Video Juru Parkir di Medan Tendang dan Peras Pengendara Motor

Berdasarkan narasi tersebut, lokasi kejadian berada di Desa Talok, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Konfirmasi Kompas.com

Mencari tahu kronologi peristiwa tersebut, Kompas.com menghubungi Kapolres Malang AKBP Hendri Umar.

Saat dikonfirmasi, Hendri membenarkan bahwa telah terjadi penganiayaan terhadap anak oleh ibunya di wilayah hukum Polres Malang.

"Benar di Turen, Malang. Info lebih jauh langsung ke Kasat Reskrim ya," ucap Hendri saat dihubungi Kompas.com, Kamis (3/9/2020).

Dihubungi terpisah, Kasat Reskrim Polres Malang AKP Tiksnarto Andaru Rahutomo menjelaskan, kejadian tersebut terjadi di Dusun Madyorenggo, Desa Talok, Kecamatan Turen, Malang, pada Selasa (1/9/2020) sekitar pukul 18.30 WIB.

Baca juga: Komplikasi, Ibu yang Diinjak Kepalanya oleh Sang Anak Meninggal Dunia

Kronologi

Andaru menyampaikan, kejadian tersebut bermula ketika sang anak berinisial RSK yang baru berusia 8 tahun mengerjakan tugas sekolah dibantu oleh ibunya, yang berinisial MA.

Meski telah diajari berulang kali, RSK tetap saja merasa kesulitan dalam mengerjakan tugas Matematika dari sekolah tersebut.

Diduga geram dengan anaknya, sang ibu mencambuk kaki korban dengan menggunakan selang.

"MA ini merasa jengkel dan melakukan penganiayaan terhadap korban dengan cara memukul kaki sebelah kiri dengan menggunakan selang, lalu menggigit tangan sebelah kanan korban," jelas Andaru.

Baca juga: Viral, Video Oknum Anggota Polisi di Maluku Pukul Pantat Warga yang Tak Gunakan Masker dengan Rotan

Andaru menambahkan, saat peristiwa terjadi, ayah korban yang sedang berada di rumah langsung menghampiri dan menenangkan sang istri.

Penganiayaan itu pun akhirnya berhenti.

Namun, dikarenakan lontaran kemarahan dari sang ibu yang menghasilkan keriuhan, warga sekitar sempat merekam kejadian itu hingga beredar di media sosial.

"Yang merekam itu tetangga sekitarnya," jelas Andaru.

Baca juga: Viral Video Pemotor di Koja Dorong Anak Bersepeda hingga Masuk Selokan

Masih diperiksa

Andaru mengungkapkan, proses pemeriksaan masih berlanjut dan melibatkan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Malang serta kepala desa.

Kendati demikian, pelaku yang tak lain adalah ibu kandung korban tidak ditahan.

"Kenapa tidak ditahan, ya itu hasil rembuk (musyawarah) dengan Dinas DP3A saat pendalaman bersama pelaku dan korban, pelaku mengaku hanya emosi sesaat," jelas dia.

Walaupun tidak ditahan, pihaknya akan tetap mendalami terkait perilaku MA, apakah termasuk yang berulang atau tidak.

Baca juga: Ibu Hamil Disebut Memiliki Risiko Terkena Covid-19 Lebih Parah, Apa Alasannya?

Sejauh ini, pihaknya masih memproses kasus tersebut sesuai dengan penyelidikan yang berlangsung.

"Si ibu ngakunya hanya emosi sesaat, kita perlu dalami lagi apakah itu perilaku yang berulang, apakah ada kondisi psikis yang berbeda dari orang kebanyakan, tentunya setelah mendalami itu, baru kita merunutkan penanganan terbaik seperti apa," jelas Andaru.

"Jadi tetap kita monitor terus walaupun si pelaku ini tidak ditahan," pungkas Andaru.

Baca juga: Mengapa Kasus Kekerasan di Sekolah Taruna Masih Terjadi?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi