Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sukses Tangani Covid-19, Malaysia Kini Hanya Memiliki 4 Pasien di ICU

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Yuri Abas
Suasana di Kuala Lumpur, Malaysia, saat pemberlakuan lockdown sebagai antisipasi penyebaran virus corona, Mei 2020.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Upaya Malaysia dalam menaklukkan virus corona telah menunjukkan hasil positif.

Melalui akun Twitter resminya, Kementerian Kesehatan Malaysia mengumumkan 6 kasus baru pada Rabu (2/9/2020) dengan nol kematian.

Jika ditotal, Negeri Jiran itu memiliki 9.360 kasus infeksi dengan 128 kematian dan 9.079 pasien dinyatakan sembuh.

Artinya, Malaysia kini hanya memiliki 153 kasus aktif.

Dari jumlah itu, 4 pasien di antaranya berada dalam ICU dan 3 lainnya membutuhkan ventilator.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keberhasilan Malaysia dalam menangani kasus Covid-19 juga terlihat dalam status zona risiko di seluruh daerah.

Tak ada satu pun daerah di Malaysia yang berada pada zona merah.

Sebagian besar daerah kini berada dalam zona hijau. Hanya ada 17 daerah yang masih berstatus zona kuning.

Baca juga: Lagi, Vietnam Sukses Kendalikan Gelombang Kedua Virus Corona

Pembatasan hingga akhir tahun

Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin memutuskan untuk memperpanjang pembatasan pergerakan hingga 31 Desember 2020.

Kendati sukses melandaikan kasus, ia beranggapan bahwa virus corona tidak menunjukkan tanda akan segera berakhir.

"Meski krisis sudah kami tangani dengan baik, demi kepentingan semua pihak, pemerintah memutuskan pemulihan MCO akan diperpanjang hingga 31 Desember 2020," kata dia, dikutip dari Straits Times, Selasa (1/9/2020).

Perpanjangan ini memungkinkan pemerintah untuk dengan cepat menangani pandemi virus corona.

Di bawah pemulihan MCO yang dimulai pada 10 Juni 2020, sebagian besar bisnis telah diizinkan untuk dibuka kembali selama mengikuti protokol kesehatan.

Sementara itu, klub malam dan pub masih tetap ditutup.

Pasalnya, sulit untuk memastikan penerapan jaga jarak pada tempat-tempat itu.

Baca juga: 6 Bulan Virus Corona di Indonesia: Ancaman Masih Tinggi dan Kita yang Tak Boleh Kendur...

Muhyiddin juga mendukung usulan Kementerian Kesehatan yang berencana menaikkan denda bagi pelanggar Undang-Undang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular.

"Saya mendukung anjuran Kementerian Kesehatan untuk menaikkan denda bagi mereka yang melakukan pelanggaran (berdasarkan UU), minimal dua atau tiga kali lipat dari jumlah sekarang. Tapi ini perlu dikaji dulu sebelum UU diubah," jelas dia.

Malaysia juga masih akan menutup perbatasannya secara umum, dengan mewajibkan karantina mandiri 14 hari bagi para pendatang.

Khusus untuk pendatang dari India, Indonesia, dan Filipina tidak akan diizinkan memasuki Malaysia mulai Senin (7/9/2020), menyusul adanya lonjakan kasus di negara-negara itu.

"Komite Kabinet khusus mengetahui lonjakan mendadak kasus Covid-19-positif di negara-negara tertentu," kata Menteri Keamanan Ismail Sabri Yaakob.

Menurut dia, pemerintah juga akan memantau situasi di negara lain dan tidak menutup kemungkinan bahwa pembatasan yang sama dapat diberlakukan pada warga negara lain yang mengalami lonjakan kasus.

Baca juga: Update Virus Corona Dunia 3 September: 26,1 Juta Orang Terinfeksi | BTS Batal Rilis Film

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Macam-macam Penularan Virus Corona

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi