KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika, Ferdinandus Setu atau akrab disapa Nando, positif terinfeksi virus corona.
Ia kini menjalani perawatan di RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.
Nando membagikan kisahnya pada Jumat (4/9/2020) melalui akun Facebook-nya. Ia juga berbagi cerita saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (5/9/2020).
Dari cerita yang disampaikan Nando, ia terpapar virus corona dari petemuan dengan koleganya yang berlangsung selama 20 menit pada Kamis (27/8/2020).
Dalam pertemuan ini, ia sudah menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Namun, ia tak mengetahui bahwa koleganya memiliki riwayat kontak dengan pasien positif Covid-19 sehingga menularkannya lagi kepada orang lain.
Oleh karena itu, Nando mengingatkan semua orang untuk tetap dan selalu waspada.
Baca juga: Kisah Dokter Aris, Hampir 6 Bulan Tak Serumah dengan Keluarga karena Tangani Pasien Covid-19
Tertular kolega dari pertemuan selama 20 menit
Dalam perbincangan melalui telepon dengan Kompas.com, Sabtu siang, Nando mengisahkan, ia bertemu dengan koleganya pada Kamis (27/8/2020).
Pada pertemuan yang berlangsung selama 20 menit itu, keduanya menggunakan masker. Nando mengenakan masker medis, sementara koleganya memakai masker kain.
Di sela perbincangan, kolega tersebut bersin dengan cukup kencang ke arah Nandi. Diduga, dari percikan droplet saat si kolega bersin itu, ia terpapar virus corona.
"Itu dia bersin empat kali ke saya, dia pakai masker, dan matanya seperti berair," ujar Nando.
Usai pertemuan, Nando mendapatkan informasi bahwa kolega yang baru ditemuinya telah melakukan tes swab pada Kamis (27/8/2020) pagi, namun hasilnya baru keluar Kamis malam.
"Saat itu saya benar-benar tidak tahu bahwa kolega saya ini kemungkinan terpapar Covid-19. Kami ngobrol dalam jarak sekitar 1,5 meter dan cukup lama," ujar Nando.
"Mungkin dia pikir hasilnya negatif, jadi dia tetap ke kantor. Saya betul-betul tidak tahu," lanjut dia.
Menurut informasi, sopir kolega tersebut positif Covid-19.
Mengetahui hal itu, Nando segera mengganti masker medis yang dikenakannya dengan yang baru dan kembali ke ruangan kerjanya.
"Saya juga enggak tahu kalau sopir dia negatif, istri dari sopir dia juga positif. Dan benar-benar kaget setelah itu," ucap Nando.
Baca juga: Studi: 75 Persen Kematian akibat Corona Dialami Pasien dengan Demensia
Tidak enak badan
Dengan gejala yang dialaminya, Nando menduga ia terinfeksi virus corona dan berniat melakukan swab test.
"Mau swab Jumat (28/8/2020) melalui dokter perusahaan, tapi jika dilakukan swab hari Jumat itu tidak ngefek. Setidaknya 3-4 hari setelah kontak dengan pasien Covd-19," ujar nando.
Sebelum tes usap, Nando sempat ke klinik untuk memeriksakan kesehatannya, dan dokter memberinya obat darah tinggi.
Sebab, saat itu tensi Nando berada di angka 150/120. Oleh karena itu, ia menjalani tes swab pada Senin (31/8/2020).
Hasil lab Covid-19 baru keluar pada Selasa (1/9/2020), dan ia dinyatakan positif terinfeksi virus corona.
Selain Nando, ada 5 pegawai Kominfo yang dirawat di Wisma Atlet. Kelima orang ini juga diduga terpapar dari orang yang sama, kolega yang sempat ditemui Nando.
Pasca divonis positif Covid-19, Nando meminta petugas kesehatan untuk merujuknya ke Wisma Atlet.
Wisma Atlet merupakan tempat perawatan dan penanganan pasien positif Covid-19 yang disediakan pemerintah dan menjadi rumah sakit darurat Covid-19.
Pada Selasa (1/9/2020), muncul gejala Covid-19 lain yang dirasakannya.
"Selasa itu saya masih batuk-batuk kecil, tenggorokan sakit dan gatal, saya juga sariawan," ujar Nando.
Baca juga: Kasus Infeksi Ulang Virus Corona pada Pasien Sembuh, Ini Penjelasan WHO
Kondisi saat ini
Setelah menjalani perawatan selama lima hari di Wisma Atlet, Nando merasa kondisi tubuhnya kian membaik.
"Sekarang badan sudah enakan, batuk sudah hilang, tapi tenggorokan masih keluar dahak. Secara umum sudah enak, sudah tidak demam," ujar Nando.
Namun, kemampuan penciuman dan perasa belum pulih seutuhnya. Nando mengaku masih tidak bisa merasakan rasa ataupun mencium wewangian,
"Makanan masih tidak ada rasanya, hambar semua. Saya dikasih cabai dan ikan yang saya rasa enak sekali biasanya ketika saya makan di rumah, tapi ini sama sekali tidak ada rasa," lanjut dia.
Perlunya kesadaran semua orang
Nando mengatakan, selama ini ia telah menjalankan protokol kesehatan dengan baik dan benar, seperti menggunakan masker medis, menjaga jarak, dan rutin mencuci tangan pakai sabun.
Dengan apa yang dialaminya, ia berpesan agar semua orang memiliki kesadaran diri untuk tak bepergian, terutama ketika badan terasa tidak sehat.
"Kalau kita merasa badan kita sudah tidak enak atau sudah meriang, itu kita sadar diri. Kalau kita asumsinya sudah kena Covid-19, kita sudah membuat diri kita terinfeksi, jangan sampai menularkan ke orang lain," ujar Nando.
"Dan harus ada rasa bersalah yang tinggi kalau sampai melukai atau menulari orang lain, apalagi jika sudah tahu benar-benar kontak dengan pasien," lanjut dia.
Ia juga mengingatkan kepada masyarakat agar terus menerapkan protokol kesehatan yang telah disampaikan pemerintah.
Baca juga: Sukses Tangani Covid-19, Malaysia Kini Hanya Memiliki 4 Pasien di ICU