Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Bocah di Bantul Terbawa Layangan hingga 3 Meter Sebelum Akhirnya Terjatuh

Baca di App
Lihat Foto
facebook/harimurti
Sebuah video menampilkan soerang bocah ikut terbawa naik layangan yang diterbangkannya hingga dirinya terjatuh, viral di media sosial.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Sebuah video menampilkan seorang bocah ikut terbawa naik layangan yang diterbangkan hingga dirinya terjatuh, viral di media sosial.

Unggahan tersebut dibagikan oleh akun Facebook Harimurti pada Jumat (4/9/2020) sekitar pukul 21.53 WIB.

Dalam video yang berdurasi 9 detik tersebut tampak seorang bocah sempat terbawa terbang layangan dengan bentuknya yang memanjang. 

Selang beberapa detik, layangan putus dan mengakibatkan sang anak tersebut jatuh ke tanah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut narasi dari unggahan video tersebut:

"Hati hati kalau bermain layang2, kejadian siang td di Sanden Bantul, siswa SMP 2 Sanden, kelas 9, patah tulang, dilarikan ke RS PKU Bantul," tulis akun Facebook Harimurti.

Berdasarkan narasi tersebut, lokasi kejadian berada di Kecamatan Sanden, Bantul, Yogyakarta.

Baca juga: Tersangkut Ekor Layang-layang Raksasa, Bocah 3 Tahun Ini Ikut Terbawa Terbang


Konfirmasi Kompas.com

Dikarenakan pengunggah menarasikan bahwa bocah tersebut sudah mendapat perawatan di RS PKU Bantul, Kompas.com menghubungi Kasi Pemasaran RS PKU Muhammadiyah Bantul Wahyu Priyono.

Saat dikonfirmasi, Wahyu membenarkan ada seorang pasien yang mengalami insiden saat menerbangkan layangan hingga videonya viral di media sosial.

"Benar. Ada 1 anak," kata Wahyu saat dihubungi Kompas.com, Minggu (6/9/2020) siang.

Wahyu menjelaskan, korban terbawa naik layangannya hingga ketinggian 3,5 meter sebelum akhirnya jatuh lagi ke tanah.

Akibatnya, korban yang masih berusia 14 tahun mengalami patah tulang dan harus mendapatkan tindakan lebih serius.

"Korban patah tulang di pangkal paha. Saat ini sudah dilakukan operasi dan masih menjalani rawat inap untuk penyembuhan," jelas Wahyu.

Wahyu mendapat informasi, kejadian tersebut tepatnya di lapangan Murtigading, Kecamatan Sanden pada Jumat (4/9/2020) sore.

Baca juga: Bocah 3 Tahun Terbang Sambil Memegang Layang-layang, Ini Fakta yang Terhimpun

Tanggapan pegiat layangan

Dihubungi terpisah, Ketua Perkumpulan Pegiat Layang-Layang Nusantara Raden Setyo Aji mengaku prihatin atas terjadinya hal ini.

Setyo menilai, bocah yang menerbangkan layangan hingga ikut terbang, sedikit abai akan keselamatan dalam bermain layang-layang.

"Kan layangan hias itu berat sekali, orang 10 aja mungkin bisa keangkat naik. Apalagi di Bantul kan anginnya besar," kata Setyo.

Sebelum menerbangkan layangan, perlu diperhatikan hal-hal penting seperti tali, kondisi sekitar menerbangkan layangan, jauhkan dari jangkauan anak-anak.

"Menurut saya itu human error, tidak memperhatikan keamanan," ucap Setyo.

Selain itu, ia melanjutkan, peran dari pemerintah untuk mewadahi kegiatan bermain layang-layang ini juga dirasa sangat penting.

Pasalnya, bermain layang-layang sudah ada sejak zaman dahulu dan hingga saat ini peran dari pemerintah untuk mengawasi dan membina pemain layangan masih sangat kurang.

"Peran pemerintah di sini sangat penting untuk bisa mengaturnya. Terutama soal keselamatan tadi. Jadi jangan salahkan masyarakat dan layangannya," jelas Setyo.

Baca juga: Viral, Video Benang Layang-layang Melintang di Tengah Jalan, Bagaimana Cara Main yang Aman?

Dari masyarakat, lanjut Setyo, juga harus sadar bila bermain layang-layang harus melakukan beberapa hal.

  • Bermain di tanah lapang
  • Bermain layang-layang harus jauh dari bandara, artinya agar menghindari bandara
  • Jangan bermain layang-layang di bawah tiang listrik
  • Jangan bermain layang-layang di jalan raya atau di dekat jalan raya
  • Jangan bermain layang-layang saat cuaca mendung atau sudah turun hujan

Apabila seluruh komponen bersatu dan menaati aturan selama bermain layang-layang, Setyo memiliki pandangan kegiatan tersebut akan berdampak pada banyak hal.

"Kalau dikemas jadi sesuatu yang positif. Budaya jalan, pariwisata jalan, ekonomi kreatif jalan, edukasinya juga jalan," kata Setyo.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi