Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Angin Berputar di Kawah Wurung, BMKG: Itu Dust Devil

Baca di App
Lihat Foto
Instagram @bondowosoexplorer
Video viral angin di Kawah Wurung, Bondowoso.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

JAKARTA, KOMPAS.com – Di media sosial Instagram beredar sebuah video mengenai angin berputar di Kawah Wurung, Bondowoso, Jawa Timur.

Video itu diunggah oleh akun @bondowosoexplorer. Dalam video itu terlihat beberapa orang berada di dekat angin.

Video itu direkam oleh Dicky Dwicahya, seorang warga Bondowoso. Saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (6/9/2020) malam, ia menceritakan peristiwa yang disaksikannya.

Dicky mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Minggu siang sekitar pukul 13.07 WIB di lokasi parkir Kawah Wurung.

Angin berputar itu terjadi dua kali. 

"Pertama angin hanya kecil hanya separo tapi lama. Terus hilang," cerita dia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selanjutnya, angin yang kedua keluar dari arah pos dan berputar di pertengahan area parkir sepeda motor dan bergerak ke bawah di balik mobil.

Menurut Dicky, angin tersebut bergerak ke arah warga sehingga banyak yang menyingkir. 

"Anginnya jalan ke warga-warga itu kemudian hilang ke atas," ujar Dicky.

Baca juga: Viral, Video Bocah di Bantul Terbawa Layangan hingga 3 Meter Sebelum Akhirnya Terjatuh


Angin apa yang terjadi dalam video viral tersebut?

Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG) Miming Saepudin menjelaskan, fenomena yang terekam video viral tersebut disebut dust devil.

“Jika melihat kondisi cuaca sekitar yang cerah langit biru dan awan sangat sedikit, dapat diidentifikasikan itu namanya fenomena dust devil,” ujar Miming dihubungi Kompas.com Minggu (6/9/2020).

Ia mengatakan, angin itu bukan puting beliung, seperti disampaikan sejumlah warganet pada kolom komentar unggahan tersebut. 

Puting beliung terjadi dari awan comulonimbus dan terkadang disertai hujan.

Sementara, untuk fenomena dust devil merupakan fenomena angin yang berputar. Dust devil terjadi karena adanya pemanasan permukaan tanah yang signifikan jika dibandingkan area sekitarnya.

“Biasanya terjadi pada musim kemarau dengan kondisi panas yg cukup terik pada siang hari, dan pada umumnya terjadi di area lapangan yang kondisinya kering,” kata dia.

Ia menyebutkan, mekanisme yang terjadi, permukaan tanah kondisinya lebih panas akibat penyinaran matahari.

Hal ini menyebabkan kondisi tekanan udara yang lebih rendah di area tersebut dibandingkan area sekitarnya.

Aliran massa udara kemudian mengalir menuju ke pusat tekanan rendah tersebut.

Kemudian, menimbulkan gerakan angin yang memutar di pusat area tersebut secara vertikal ke atas hingga membawa debu, dan penampakannya seperti angin yang berputar.

Jika menemukan fenomena seperti ini, Miming mengingatkan, agar jangan mendekat.

“Masyarakat tentunya harus tetap waspada jika melihat fenomena tersebut, tidak perlu didekati,” kata dia.

Baca juga: Viral soal Informasi Kematian akibat Covid-19 di AS 6 Persen, Bagaimana Faktanya?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi