Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Virus Corona Dunia 8 September: 27,4 Juta Kasus | China Pamerkan Vaksin Pertama Kalinya

Baca di App
Lihat Foto
AFP/NICOLAS ASFOURI
Petugas laboratorium memperlihatkan model virus Covid-19 di Quality Control Laboratory Sinovac Biotech, Beijing, China. Gambar diambil pada 29 April 2020.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Kasus virus corona di dunia hingga hari ini, Selasa (8/9/2020), berada di kisaran 27,4 juta kasus.

Data ini berdasarkan data Worldometers. Dari 27.479.194 kasus,  896.421 orang meninggal dunia, dan 19.573.079 orang sembuh.

Amerika Serikat masih menjadi negara dengan kasus tertinggi, lebih dari 6,4 juta kasus.

Sementara, lonjakan kasus di India menempatkan negara itu di posisi kedua negara dengan kasus Covid-19 terbanyak, dengan 4,2 juta kasus.

Kemudian, disusul Brazil dengan 4,1 juta kasus. Negara lain yang masuk 10 besar kasus tertinggi adalah Rusia, Peru, Kolombia, Afrika Selatan, Meksiko, Spanyol, dan Argentina.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

 

Berikut ini sejumlah perkembangan pandemi virus corona di sejumlah negara:

Indonesia

Mengacu data yang disampaikan Satuan Tugas Penanganan Covid-19, hingga Senin (7/9/2020) terdapat 196.989 kasus Covid-19 di Indonesia.

Total kasus sembuh 140.652, sementara 8.130 orang meninggal dunia.

Sejumlah persoalan muncul dari lonjakan kasus Covid-19, seperti yang terjadi di Ibu Kota DKI Jakarta. 

Seperti diberitakan Kompas.com, Komandan Regu PJLP TPU Pondok Ranggon, Nadi, memperkirakan lokasi pemakaman jenazah khusus Covid-19 di Pondok Rangon akan penuh pada Oktober 2020.

Dalam waktu kurang dari seminggu, sejak 31 Agustus-5 September 2020, ada 117 jenazah Covid-19 yang dimakamkan di TPU itu.

TPU tersebut kurang lebih masih bisa menampung sekitar 1.100 jenazah Covid-19.

Namun, jika nantinya penuh, Pemprov DKI mengaku sudah menyiapkan lahan pemakaman di lokasi lain.

Baca juga: Pemprov DKI Klaim Sudah Siapkan Altenatif Lahan Pemakaman untuk Jenazah Terkait Covid-19

China

Untuk pertama kalinya, China memamerkan vaksin Covid-19 hasil pengembangannya dalam sebuah pameran, Senin (7/9/2020).

Dikutip dari Medical Express, produk vaksin yang dipamerkan adalah buatan Sinovac Biotech dan Sinopharm.

Meski sudah dipamerkan, namun vaksin-vaksin ini masih belum mendapat persetujuan karena tahap uji klinis 3 yang belum selesai.

Salah satu perwakilan Sinovac menyebut pihaknya telah membangun pabrik vaksin yang bisa menghasilkan 300 juta dosis dalam satu tahunnya.

Baca juga: Pekerja Tambang di China Bekerja dari Rumah Saat Pandemi Corona, Bagaimana Caranya?

Inggris

Pemerintah Inggris memasukkan 7 pulau di Yunani dalam daftar wilayah yang memerlukan karantina.

Sebagaimana diberitakan BBC, setiap orang yang datang ke Inggris dari 7 pulau yang ada di Yunani harus menjalani karantina selama 14 hari.

Ke-7 pulau itu adalah Lesvos, Tinos, Serifos, Mykonos, Crete, Santorini, dan Zakynthosknown (Zante).

Namun, karantina ini tidak diberlakukan bagi orang yang datang dari daratn utama Yunani.

Departemen Transportasi Inggris mengatakan, berdasarkan data yang diberikan Departemen Kesehatan Masyarakat, ada ancaman kesehatan yang datang bagi warga Inggris dari pulau-pulau tersebut.

Untuk itu, pemerintah sudah mengeluarkan imbauan perjalanan pada warganya untuk tidak mengunjungi ke-7 pulau yang dimaksud, kecuali ada keperluan yang sangat mendesak.

Baca juga: Covid-19 Disebut Berpotensi Jadi Endemik di Daerah Tertinggal Inggris

Amerika Serikat

Di negara ini, semakin banyak perguruan tinggi merencanakan akan kembali membuka perkuliahan.

Universitas kembali dibuka dengan pemberlakuan yang sangat ketat. Bahkan, banyak kampus memberikan sanksi serius bagi mahasiswanya karena terbukti melanggar aturan yang diberlakukan.

Dikutip dari The New York Times, Northeastern University di Massachusetts mengeluarkan 11 mahasiswa pada minggu lalu karena melanggar aturan pencegahan keselamatan.

New York University, Ohio State, Purdue, dan West Virginia University juga melakukan hal yang sama. Mereka mengeluarkan mahasiswanya yang melanggar aturan demi meminimalisir penyebaran virus di lingkungan pendidikan.

Hingga saat ini, lebih dari 51.000 kasus pelanggaran dilaporkan terjadi di lebih dari 1.000 kampus.

Salah satu pelanggaran yang dilakukan adalah mahasiswa menggelar pesta saat memperingati hari buruh. Padahal itu suatu kegiatan  yang sangat dilarang di masa pandemi ini.

Dalam rentang waktu 30 Agustus-3 September 2020, 112 kasus positid ditemukan dari hasil pengujian di lingkungan universitas.

Baca juga: Peneliti China dan Amerika Serikat Berhasil Lacak Virus Corona pada Kelelawar

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi