Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Jepang Kembangkan Tes PCR yang Hasilnya Keluar dalam 18 Menit

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi tes Covid-19 untuk mendeteksi infeksi virus corona.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Selama ini, tes PCR (Polymerase Chain Reaction) untuk mendeteksi Covid-19 butuh waktu minimal sekitar dua jam untuk mendapatkan hasilnya.

Jepang kini berhasil mengembangkan tes kit PCR yang mampu mendeteksi keberadaan virus corona jenis baru, dan influenza tipe A dan B, hanya dalam waktu 18 menit saja menggunakan sampel air liur seseorang.

Melansir The Mainichi, Selasa (8/9/2020), produk ini dikembangkan oleh Shibuya Corp. yang berbasis di Kota Kanazawa.

Perusahaan itu bekerja sama dengan unit usaha Universitas Kagoshima, SUDx-Biotec Corp, dan menyebut bahwa pengembangan produk ini akan membantu memetakan penyebaran virus corona.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berdasarkan keterangan dari Shibuya Corp. dan Universitas Kagoshima, metode yang digunakan untuk meraih hasil tes dengan cepat adalah, dengan memangkas beberapa langkah yang memakan waktu lama, dan mengombinasikannya dengan teknik yang lebih cepat.

Meski demikian, mereka tetap berkomitmen untuk meraih hasil tes yang akurat sehingga produk ini diharapkan dapat mengurangi tingkat kesalahan diagnosis tes.

Baca juga: PCR Deteksi Virus Corona Sudah Mati, Mungkinkah Penyebab Hasil Tes Bisa Positif Palsu?

Kedua perusahaan itu bermaksud menyerahkan produk tes kit tersebut ke Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan sebagai perangkat medis dalam waktu dekat.

Mereka juga berharap bisa memasarkan ratusan perangkat ke fasilitas medis pada tahun fiskal 2020.

Kedua perusahaan tersebut menyebutkan, tes tersebut adalah yang pertama di dunia, yang dapat mengidentifikasi tiga virus sekaligus dari sampel air liur.

Inovasi Jepang

Selain pengembangan tes PCR 18 menit dari Shibuya Corp. dan Universitas Kagoshima,  sebuah perusahaan farmasi di Jepang telah siap memasarkan tes kit untuk mendeteksi virus corona dalam waktu 30 menit.

Mengutip Nikkei Asia, 22 Juni 2020, perusahaan farmasi Jepang Shionogi akan menandatangani perjanjian lisensi bulan ini, yang bertujuan memproduksi secara masal kit untuk tes cepat tersebut.

Tes tersebut dikembangkan oleh profesor Universitas Nihon Masayasu Kuwahara dan timnya. Jika terbukti efektif, Shionogi akan meminta persetujuan dari Kementerian Kesehatan Jepang, berharap untuk mengomersialkan tes tersebut pada musim gugur ini.

Jepang melonggarkan pembatasan perjalanan pada musim panas ini, tetapi setiap kedatangan internasional diwajibkan untuk melakukan tes PCR.

Baca juga: Ratas dengan Jokowi, Gubernur Sumut Minta Bantuan Lab PCR

Masalahnya, tes diagnostik PCR dapat memakan waktu tiga hingga lima jam untuk menunjukkan hasilnya,.

Selain itu, tes tersebut membutuhkan peralatan dan staf khusus.

Pemerintah mencari alternatif yang lebih cepat, dan dapat dilakukan dalam volume yang lebih besar untuk mencegah terhambatnya perjalanan.

Tes yang cepat dan mudah juga dapat membantu Jepang menangani gelombang kedua infeksi dengan lebih baik.

Tes baru yang diusulkan oleh Shionogi menggunakan sampel air liur yang dipanaskan pada suhu 95 derajat Celcius selama dua menit, kemudian ditempatkan dalam reagen yang akan berubah warna tergantung hasilnya dalam jangka waktu 20 hingga 25 menit.

Tes ini jauh lebih cepat dan tidak memerlukan peralatan khusus karena tidak memerlukan materi genetik yang diperkuat seperti tes PCR.

Menteri Kesehatan, Perburuhan dan Kesejahteraan Katsunobu Kato mengatakan kepada anggota parlemen bahwa tes itu berpotensi digunakan.

"Jika itu dapat efektif di bidang medis, kami akan secara aktif menggunakannya," kata Kato.

Baca juga: Soal Jumlah Tes PCR, Pemkot Depok Targetkan Capai Standar WHO dalam Dua Pekan

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Mengenal Swab Test atau PCR

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi