Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Penetapan Hari Olahraga Nasional, Kapan dan di Mana?

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Sejumlah atlet mengikuti acara pelepasan atlet untuk SEA Games 2019 di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/11/2019). Presiden secara resmi melepas 841 atlet Indonesia untuk berlaga pada ajang olahraga terbesar Asia Tenggara, SEA Games 2019, di Manila, Filipina. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/ama.
|
Editor: Jihad Akbar

KOMPAS.com - Hari ini, 9 September 2020, Indonesia memeringati Hari Olahraga Nasional (Haornas) yang ke-37.

Melalui akun Twitter resminya, Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) menyampaikan peringatan Haornas tahun ini mengusung tiga tema utama, yaitu: sport science, sport tourism, dan sport industry.

"Ketiga hal tersebut dipilih sebagai tema HAORNAS sebagai penanda kebangkitan olahraga melalui pendekatan Sport Science, Sport Tourism, Sport Industry, baik untuk momentum prestasi olahraga dan momentum pembudayaan olahraga," tulis @KEMENPORA_RI.

Tidak lupa, Kemenpora RI juga menyampaikan, di masa pandemi Covid-19 ini, Haornas ke-37 akan diperingati secara terbatas dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Sambut Hari Olahraga Nasional, Katahui 10 Manfaat Olahraga Bagi Anak

Sejarah Haornas

Mengutip Harian Kompas, 9 September 1983, peringatan Haornas ditetapkan Presiden Kedua RI Soeharto pada 9 September 1983 ketika meresmikan pemugaran Stadion Sriwedari di Surakarta.

Selain bertepatan dengan pemugaran stadion pertama yang dibangun bangsa Indonesia, pemilihan tanggal 9 September juga dimaksudkan untuk mengenang penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-1.

Diberitakan Kompas.com, 8 September 2018, penyelenggaraan PON terjadi karena kesulitan yang dialami atlet Indonesia untuk mengikuti olimpiade internasional.

Pada 1948, Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI) ingin mempersiapkan atlet Indonesia untuk mengikuti ajang Olimpiade Musim Panas XIV di London.

Namun, karena status PORI saat itu belum menjadi anggota Internasional Olympic Committee (IOC) maka atlet Indonesia menghadapi kendala untuk berangkat.

Selain itu, status Indonesia sebagai sebuah negara dalam dunia Internasional juga belum jelas karena pengaruh Belanda.

Paspor atlet Indonesia tak diakui oleh Inggris. Sedangkan, atlet-atlet Indonesia hanya bisa berpartisipasi di London dengan memakai paspor Belanda.

Berbagai upaya pendekatan dilakukan Indonesia kepada Inggris, namun hasilnya nihil.

Gelaran PON pertama

Gagal bergabung dengan olimpiade tidak membuat PORI patah arang. Mereka kemudian ingin menghidupkan acara olahraga bertaraf nasional yang diikuti berbagai provinsi di Indonesia.

Akhirnya, Kota Surakarta terpilih menjadi tempat penyelenggara perhelatan olahraga nasional tersebut.

Baca juga: Alasan Sepak Bola Menjadi Olahraga Populer di Dunia

Pada saat itu, penyelenggaraan PON menghadapi sejumlah tantangan, seperti keterbatasan dana dan juga waktu persiapan yang mepet, hanya satu setengah bulan.

Tidak hanya itu, tantangan juga datang dari pihak kolonial Belanda yang saat itu masih menjaga pos-pos penting di Indonesia.

Setelah melalui berbagai tantangan itu, akhirnya pada 9 September 1948 di Stadion Sriwedari, PON pertama berhasil digelar.

Presiden Pertama RI Soekarno membuka acara itu sekaligus menandai salah satu momentum bersejarah bagi dunia olahraga Indonesia.

Kini, ajang olahraga yang melibatkan atlet terbaik dari seluruh provinsi di Indonesia itu diadakan secara rutin setiap empat tahun sekali.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi