Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tutup Usia, Berikut Sederet Penghargaan yang Pernah Diterima Jakob Oetama

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo
Selamat Jalan Jakob Oetama, 27 September 1931-9 September 2020
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama meninggal dunia di RS Mitra Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Rabu (9/9/2020) pukul 13.05 WIB dalam usia 88 tahun.

Sosok Jakob sangat berpengaruh bagi kancah jurnalistik Indonesia.

Gagasannya mengenai kemanusiaan dan Jurnalisme Makna menjadi suatu pembelajaran tersendiri bagi wartawan dan masyarakat dalam memperoleh kebenaran informasi.

Adapun pencarian makna itu berpedoman pada politics of values, yaitu tentang apa yang baik dan tidak baik, penting dan tidak penting, bukan politics of power, politik kekuasaan atas dasar kepentingan kelompok atau segelintir orang.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakob Oetama juga memaparkan bahwa jurnalis itu dituntut untuk tidak sekadar membuat laporan, tapi laporan yang kopreshensif yaitu laporan yang berusaha memaparkan seluruh persoalan berikut aneka macam latar belakang, interaksi serta prosesnya.

Baca juga: Tutup Usia, Berikut Profil dan Perjalanan Pendiri Kompas Gramedia, Jakob Oetama

Di luar itu, semasa hidupnya, Jakob Oetama pernah menerima sederet penghargaan di bidang jurnalistik maupun di bidang bisnis. Berikut rinciannya:

1. Marketeer Award

Dilansir dari Kompas.com, (12/12/2013), Jakob Oetama dianugerahi penghargaan Marketeer Award dalam ajang Markplus Conference.

Dalam acara tersebut, Jakob berhasil meraih Lifetime Achievement Marketeer Award 2013.

Adapun penghargaan tersebut diberikan atas dedikasinya selama ini di dalam sektor bisnis.

Penganugerahan penghargaan ini merupakan penghargaan sekaligus pengakuan kepada marketeers di Indonesia yang dalam kesehariannya terbukti menunjukkan spirit marketing dan berhasil membuat dampak besar, tidak hanya pada perusahaan yang dipimpinnya, tetapi juga bagi masyarakat secara luas.

Baca juga: Jakob Oetama, Sang Guru yang Meninggalkan Warisan Jurnalisme Makna


2. Doktor Kehormatan (Honoris Causa)

Menurut pemberitaan Kompas.com, (5/9/2014), Jakob mendapat gelar doktor kehormatan (honoris causa) di bidang Ilmu Jurnalstik dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.

Namun, karena kondisi kesehatan, Jakob tidak dapat hadir dalam penganugerahan tersebut. Sang anak, Irwan Oetama yang mewakilkan penganugerahan itu.

Adapun penghargaan ini diberikan kepada Jakob lantaran sebagai bentuk pengakuan dan apresiasi lembaga pendidikan kepada Kompas Gramedia.

Baca juga: Jakob Oetama dan Cita-citanya sebagai Guru hingga Berubah Jadi Jurnalis

Dalam penerimaan gelar ini, ayahnya berharap agar pers Indonesia semakin besar peranannya tidak saja dalam menghadirkan informasi, melainkan juga juga harus memiliki dan mengolah informasi yang berkesinambungan.

Diketahui, hal ini merupakan kali kedua bagi Jakob menerima gelar doktor kehormatan.

Sebelumnya, Jakob juga menerima anugerah gelar doktor Honoris Causa di bidang komunikasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 17 April 2003.

Saat itu, Jakob dinilai sukses menawarkan jurnalismen damay dan membawa horizon pers yang benar-benar modern, bertanggung jawab, dan memiliki perspektif jauh ke depan dengan sikap yang non-partisan.

Baca juga: Ramai soal Klaim Obat Covid-19 Hadi Pranoto, Ini Tanggapan Peneliti Mikrobiologi UGM

3. Lifetime Achievement Awards Tahir Foundation

Kemudian, Jakob juga menerima Lifetime Achievement Awards dalam kategori Business Leadership Tahir Foundation pada Selasa (8/12/2015).

Tahir Foundation merupakan sebuah institusi yang mengapresiasi tokoh-tokoh yang mempunyai peranan penting dalam suatu bidang.

Dilansir dari pemberitaan Kompas.com, (10/12/2015), saat itu merupakan tahun ketiga Tahir Foundation memberikan penghargaan dalam tiga kategori yakni Bureau Category, Business Leadership Category, dan Social Work Category.

Atas pemberian penghargaan ini, Jakob menyampaikan harapan bagi lembaga yang tidak ada hentinya melakukan kegiatan sosial ini.

Baca juga: Mengenang Jakob Oetama, Pendiri Kompas Gramedia (1931-2020)

4. Anugerah Lifetime Achievement dari Serikat Perusahaan Pers

Selain itu, Jakob juga mendapatkan penghargaan "Lifetime Achievement" dari Serikat Perusahaan Pers (SPS) pada Jumat (3/2/2017).

Mengutip Kompas.com (3/2/2020), penghargaan tersebut diberikan kepada Jakob lantaran ia dianggap sebagai salah satu tokoh pers yang telah berjasa dan berkontribusi nyata bagi perkembangan industri media cetak nasional.

Adapun penghargaan itu diberikan oleh menteri Komunikasi dan Informatika saat itu, Rudiantara kepada Pemimpin Redaksi Harian Kompas Budiman Tanuredjo yang mewakili Jakob Oetama.

Baca juga: Mengenang Aktor Didi Petet, dari Perjalanan Karier hingga Seni Teaternya...

5. Penghargaan Jurnalisme dari Achmad Bakrie

Yayasan Achmad Bakrie bersama Freedom Institute dan Vica Group memberikan penghargaan kepada Jakob Oetama pada Rabu (14/8/2019).

Merujuk artikel Kompas.com, (14/8/2019), Jakob menerima penghargaan itu karena keberhasilannya membangun Kompas yang dinilai sebagai suatu kecerdikannya yang visioner.

Menurut Ketua Pelaksana Penghargaan Achmad Bakrie 2019 Ardiansyah Bakrie menyampaikan bahwa kecerdikan visionernya membangun jurnalisme kepiting yang memungkinkan Kompas dapat bertahan sebagai pilar demokrasi yang keempat di tengah iklim politik yang otoriter, sekaligus kelompok usaha yang dinamis di tengah situasi ekonomi yang tidak menentu.

Baca juga: INFOGRAFIK: Mengenang Jakob Oetama, Pendiri Kompas Gramedia (1931-2020)

(Sumber: Kompas.com/Sakina Rakhma Diah Setiawan, Fathur Rochman, Kurnia Sari Aziza, Kristian Erdianto, Fitria Cusna Farisa | Editor: Bambang Priyo Jatmiko, Tri Wahono, Ana Shofiana Syatiri, Sabrina Asril, Icha Rastika)

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Jakob Oetama, 27 September 1931-9 September 2020

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi