KOMPAS.com – Jumlah kasus virus corona di dunia hinggga saat ini masih menunjukkan peningkatan.
Hingga Kamis (10/9/2020), berdasarkan data Worldometers, jumlah kasus virus corona di dunia tercatat 27.985.774 juta kasus, 906.646 orang meninggal dunia, dan 20.061.242 meninggal dunia.
Berikut 10 negara dengan kasus Covid-19 di dunia:
- Amerika Serikat: 6.546.532 kasus, 195.147 orang meninggal dunia, dan 3.833.403 orang sembuh
- India: 4.462.965 kasus, 75.091 orang meninggal dunia, dan 3.466.819 orang sembuh
- Brazil: 4.197.889 kasus, 128.539 orang meninggal dunia, dan 3.453.336 orang sembuh
- Rusia: 1.041.007 kasus, 18.135 orang meninggal dunia, dan 856.458 orang sembuh
- Peru: 702.776 kasus, 30.236 orang meninggal dunia, dan 536.959 orang sembuh
- Kolombia: 679.513 kasus, 21.817 orang meninggal dunia, dan 541.462 orang sembuh
- Meksiko: 642.860 kasus, 68.484 orang meninggal dunia, dan 451.159 orang sembuh
- Afrika Selatan: 642.431 kasus, 15.168 orang meninggal dunia, dan 569.935 orang sembuh
- Spanyol: 543.379 kasus, 29.628 orang meninggal dunia
- Argentina: 500.034 kasus, 10.457 orang meninggal dunia, dan 382.490 orang sembuh.
Baca juga: Isolasi Mandiri karena Covid-19, Ini 2 Cara Deteksi Dini Happy Hypoxia
Seperti apa perkembangan virus corona di sejumlah negara dan dunia?
Amerika Serikat
Melansir Aljazeera, Presiden AS Donald Trump mengakui bahwa ia mencoba meminimalisasi ancaman mematikan dari virus corona saat awal pandemi.
Hal itu disampaikannya dalam sebuah rekaman audio wawancara dengan jurnalis AS Bob Woodward.
“Saya ingin selalu mengecilkannya,” ujar Trump.
“Saya masih suka mengecilkan hati, karena saya tidak ingin membuat panik,” kata dia.
Sementara itu, AS kini telah memberikan pelonggaran terkait pemeriksaan terhadap beberapa penumpang internasional yang baru datang ke negara itu
Selain itu, kewajiban para pelancong luar negeri untuk hanya tiba di 15 bandara AS juga telah dibatalkan.
Perubahan itu karena Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengubah strategi penanganan dengan memprioritaskan langkah-langkah kesehatan masyarakat untuk mengurangi risiko penularan penyakit terkait perjalanan.
Baca juga: Menilik Bagaimana CDC Menentukan Tingkat Risiko Kesehatan untuk Peringatan Perjalanan Warga AS
Brazil
Vaksin mungkin akan tersedia bagi warga Brazil pada awal Desember.
Ia menyebutkan, uji caba fase 2 dari vaksin ini telah menunjukkan kekebalan 98 persen pada orang tua.
Ada sekitar 9.000 warga Brazil yang ikut dalam uji coba vaksin ini.
Baca juga: Otoritas China Klaim Temukan Virus Corona pada Sayap Ayam Impor dari Brazil
Inggris
Hal itu dilakukan karena adanya dugaan reaksi efek samping yang merugikan dan serius pada seorang peserta di Inggris.
Juru Bicara Astra Zeneca mengatakan, pihaknya memprakasai penahanan studi itu.
Akibat penundaan ini, uji vaksin lainnya kemungkinan juga akan dihentikan sementara menurut Kepala Penasihat Ilmiah Inggris Patrick Vallance.
"Kami perlu memastikan dengan vaksin ini bahwa mereka bekerja, bekerja dengan cukup baik, dan aman," ujar dia.
Baca juga: Virus Corona, London, dan Tutupnya Puluhan Stasiun Kereta Bawah Tanah...
Korea Selatan
Pada Rabu, negara itu melaporkan 156 kasus.
Negara itu telah mulai menangani gelombang kasus infeksi yang dimulai pada pertengahan bulan lalu yang banyak dikaitkan dengan sebuah gereja dan demonstrasi politik.
Kasus di Korea Selatan sampai dengan saat ini berjumlah 21.588 kasus., 344 orang meninggal dunia, dan 17.023 orang sembuh.
PBB
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebutkan, gangguan pada layanan kesehatan akibat pandemi yang terjadi dapat membalikkan kemajuan puluhan tahun dalam mengurangi kematian anak di seluruh dunia.
Perkiraan kematian baru yang diterbitkan oleh UNICEF, Organisasi Kesehatan Dunia, dan Kelompok Bank Dunia menunjukkan bahwa kematian balita turun ke level terendah yang tercatat pada 2019.
Tahun lalu, sekitar 5,2 juta anak meninggal dunia akibat penyakit yang dapat dicegah dibandingkan pada tahun 1990 dimana ada 12,5 juta kematian anak.
“Komunitas global telah melangkah terlalu jauh untuk memberantas kematian anak yang dapat dicegah guna menghentikan kemungkinan pandemi menghentikan langkah ini,” ujar Henrietta Fore, Direktur Eksekutif UNICEF.
Baca juga: PBB Sebut 463 Juta Anak di Dunia Tak Bisa Akses Pendidikan Daring
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.