Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO: Penundaan Uji Coba Vaksin Covid-19 AstraZeneca Menjadi Suatu "Peringatan"

Baca di App
Lihat Foto
Ilustrasi vaksin Covid-19. (Do. Shutterstock)
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan respons terkait keputusan AstraZeneca yang menunda uji coba fase tiga dari vaksin Covid-19 yang dikembangkannya.

WHO menyampaikan, penundaan uji coba fase tiga vaksin Covid-19 eksperimental untuk alasan keamanan merupakan pengingat bahwa pengembangan vaksin tak selalu cepat dan berjalan lurus.

Perusahaan AstraZeneca yang bekerja sama dengan Universitas Oxford menahan pengujian tahap tiga pada manusia karena salah satu peserta mengalami gejala neurologis.

Baca juga: WHO Tegaskan Vaksin Covid-19 Tak Akan Tersedia Sebelum Akhir 2021

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut pihak perusahaan, penundaan ini menjadi tindakan yang selalu dilakukan ketika terdapat penyakit yang tidak dapat dijelaskan dan tengah diselidiki.

Chief Scientist WHO Dr Soumya Swaminathan menambahkan, tidak perlu terlalu berkecil hati dan putus asa. Hal-hal seperti ini dapat terjadi dalam pengembangan vaksin.

"Ini adalah seruan untuk menyadari bahwa ada pasang surut dalam perkembangan klinis dan kita harus bersiap. Tidak perlu putus asa. Hal ini terjadi," ujar Swaminathan seperti dikutip dari Reuters, Kamis (10/9/2020),

Baca juga: Saat WHO Peringatkan tentang Bahaya Nasionalisme Vaksin...

Disebut paling menjanjikan

Sejauh ini, vaksin yang dikembangkan AstraZeneca dan Universitas Oxford menjadi yang paling menjanjikan di antara lainnya.

Melansir CNBC Internasional, Swaminathan menambahkan, keamanan menjadi hal utama dan yang terpenting dalam uji klinis apa pun.

"Kalau efek sampingnya ringan, ada yang harus dilakukan. Jika besar seperti dalam kasus ini, itu kejadian yang parah, dan karena itu dihentikan. Ini prosedur yang normal. Ini adalah praktik klinis yang baik karena keamanan adalah prioritas tertinggi dalam uji klinis apa pun," kata dia.

Baca juga: Update Vaksin Covid-19 di Seluruh Dunia, dari Rusia hingga Inggris

Kendati demikian, WHO berharap uji vaksin segera dilanjutkan.

Tetapi kelanjutan uji coba harus menunggu informasi lebih banyak yang diberikan oleh badan pemantauan keamanan.

"Menurut saya ini bagus. Mungkin peringatan atau pelajaran bagi semua orang untuk menyadari fakta bahwa ada pasang surut dalam penelitian. Ada pasang surut dalam perkembangan klinis dan kita harus bersiap untuk itu," ujar Swainathan.

Baca juga: Beragam Reaksi atas Tuduhan Rekayasa Kasus Novel Baswedan

Vaksin AstraZeneca

Vaksin yang dikembangkan AstraZeneca menjadi satu dari tiga kandidat vaksin yang memasuki uji klinis tahap akhir pada manusia selain Pfizer dan Moderna, yang telah memulai uji coba pada akhir Juli.

Chief Executive Officet AstraZeneca Pascal Soriot menuturkan, perusahaannya masih belum memastikan keefektifan vaksin melawan virus corona, hasilnya terlihat pada akhir tahun ini.

WHO telah mengidentifikasi lebih dari 160 kandidat vaksin yang tengah dikembangkan dengan hampir 30 di antaranya dalam fase percobaan manusia.

Baca juga: Virus Corona dan Uji Coba Pengencer Darah pada Pasien Covid-19...

Swaminathan mengatakan, pemberian vaksin biasanya membutuhkan waktu minimal enam bulan sebelum para peneliti mulai melihat hasil dari uji coba tahap akhir pada manusia.

Sejak beberapa uji coba dimulai pada Juli, hasil sementara sangat mungkin vaksin dapat selesai akhir tahun, meski akan membutuhkan waktu lebih lama untuk memeriksa hasil dan lisensi vaksin.

"Bisa jadi kami melihat beberapa hasil akhir tahun, bisa jadi awal tahun depan, tapi itulan kerangka waktu kami mulai melihat hasilnya. Saat ini tidak ada cara untuk memprediksi mana yang akan efektif," lanjut Swaminathan.

Baca juga: Daftar Zona Merah Covid-19 di Indonesia, Bali Terbanyak dengan 8 Kabupaten/Kota

Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan WHO Dr Mike Ryan menegaskan, menemukan dan menyetujui vaksin Covid-19 bukanlah perlombaan antar perusahaan dan tidaklah perlombaan antar negara.

"Ini berpacu dengan waktu, berpacu dengan virus, berpacu untuk menyelamatkan nyawa," kata Mike.

"Tapi jangan bertaruh pada apa pun sampai kita mencapai akhir balapan ini," imbuh dia.

Baca juga: Menyoal Tingginya Angka Kematian Covid-19 di Jatim...

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Pandemi Covid-19. Arti Zona Merah, Oranye, Kuning, dan Hijau

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi