Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Berkurang, Berikut Daftar Zona Hijau Corona di Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Tresno Setiadi
Petugas medis melakukan tes swab kepada seorang ASN Pemkot Tegal di Kantor Dinas Kesehatan Kota Tegal, Rabu (5/8/2020)
|
Editor: Jihad Akbar

KOMPAS.com - Jumlah pasien virus corona di Indonesia, data per Kamis (10/9/2020), tercatat total ada sebanyak 207.203 orang.

Seiring dengan peningkatan jumlah kasus itu, jumlah zona merah Covid-19 di Indonesia pun meningkat, dan di saat yang bersamaan jumlah zona hijau menurun.

Dilansir Kompas.com, Rabu (9/9/2020), Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyatakan selama tiga pekan terakhir terjadi peningkatan jumlah daerah zona merah (risiko tinggi) dan zona oranye (risiko sedang).

Hal itu juga membuat berkurangnya jumlah daerah zona hijau (tanpa risiko) dan zona kuning (risiko rendah).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data terbaru mengenai zona Covid-19 di Indonesia dapat dilihat di sini

Wiku menjelaskan dari data terbaru, 6 September 2020, daerah berstatus zona merah meningkat dari 65 menjadi 70 kabupaten/kota. Lalu, zona oranye meningkat dari 230 menjadi 267 kabupaten/kota apabila dibandingkan data pada 30 Agustus 2020.

Baca juga: Lebih dari 200.000 Kasus, Berikut 25 Daerah yang Tidak Terdampak Covid-19 di Indonesia

Zona kuning berkurang dari 151 menjadi 114 kabupaten/kota. Kemudian, zona hijau berkurang dari 68 menjadi 63 kabupaten/kota.

"Jadi selama tiga minggu terakhir terjadi peningkatan jumlah kasus dan daerah ke risiko lebih tinggi, yaitu sedang dan tinggi. Perlu menjadi perhatian kita semua agar kondisi ini diperbaiki," lanjut Wiku.

Dikutip dari laman covid19.go.id, ada beberapa pembagian wilayah yang virus corona mulai zona hijau hingga zona merah.

Zona hijau terbagi atas 2 kelompok, yaitu daerah yang tidak ada kasus dan daerah tidak terdampak. Jumlah zona hijau yang tidak ada kasus adalah 38 kota/kabupaten, sementara 25 lainnya merupakan daerah tidak terdampak.

Berikut ini daftar 38 daerah berstatus zona hijau yang tidak ada kasus Covid-19:

Sumatera Utara:

1. Labuhanbatu Selatan
2. Bolaang Mongondow Selatan

Sulawesi Tenggara:

3. Kolaka Timur

Sulawesi Tengah:

4. Sigi
5. Tolitoli
6. Banggai Laut

Sulawesi Barat:

7. Mamuju Utara

Papua Barat:

8. Kaimana
9. Raja Ampat
10. Manokwari Selatan

Baca juga: WHO: Penundaan Uji Coba Vaksin Covid-19 AstraZeneca Menjadi Suatu Peringatan

Papua:

11. Mamberamo Tengah
12. Puncak Jaya
13. Waropen
14. Sarmi
15. Supiori

Nusa Tenggara Timur:

16. Sumba Barat Daya
17. Sumba Barat
18. Lembata
19. Flores Timur
20. Timor Tengah Utara
21. Sikka
22. Rote Ndao
23. Timor Tengah Selatan

Maluku Utara:

24. Pulau Taliabu

Maluku:

25. Seram Bagian Timur
26. Buru Selatan

Lampung:

27. Tulang Bawang
28. Pesisir Barat

Kepulauan Bangka Belitung:

29. Bangka Tengah
30. Bangka Barat
31. Belitung Timur

Kalimantan Tengah:

32. Sukamara

Baca juga: Ilmuwan Dunia Ragukan Keamanan Vaksin Corona Buatan Rusia, Kenapa?

Kalimantan Barat:

33. Sanggau
34. Sekadau
35. Kayong Utara

Jambi:

36. Tanjung Jabung Timur

Bengkulu:

37. Kaur
38. Mukomuko

Sementara itu zona hijau yang tidak terdampak Covid-19 jumlahnya 25 daerah, yaitu sebagai berikut:

Sumatera Utara:

39. Nias

Sulawesi Tenggara:

40. Konawe Kepulauan

Papua Barat:

41. Tambrauw
42. Pegunungan Arfak

Papua:

43. Yahukimo
44. Dogiyai
45. Paniai
46. Deiyai
47. Mamberamo Raya
48. Nduga
49. Asmat
50. Puncak
51. Intan Jaya

Baca juga: Peneliti Unpad Ungkap Kekurangan Vaksin Covid-19 Sinovac dari China

Nusa Tenggara Timur:

52. Sumba Tengah
53. Ngada
54. Malaka
55. Sabu Raijua
56. Manggarai Timur
57. Belu

Maluku:

58. Maluku Tenggara Barat
59. Kepulauan Aru

Kepulauan Riau:

60. Natuna
61. Lingga
62. Kepulauan Anambas

Bengkulu:

63. Lebong

Peta zonasi risiko daerah dihitung berdasarkan indikator-indikator kesehatan masyarakat dengan menggunakan skoring dan pembobotan.

Adapun, indikator-indikator epidemiologi yang digunakan adalah sebagai berikut:

  • Penurunan jumlah kasus positif pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
  • Penurunan jumlah kasus ODP dan PDP pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
  • Penurunan jumlah meninggal kasus positif pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
  • Penurunan jumlah meninggal kasus ODP dan PDP pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
  • Penurunan jumlah kasus positif yang dirawat di RS pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
  • Penurunan jumlah kasus ODP dan PDP yang dirawat di RS pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
  • Persentase kumulatif kasus sembuh dari seluruh kasus positif
  • Kenaikan jumlah selesai pemantauan dari kasus ODP dan PDP selama 2 minggu terakhir
  • Laju insidensi kasus positif per 100,000 penduduk
  • Mortality rate kasus positif per 100,000 penduduk

Sedangkan indikator surveilans kesehatan masyarakatnya adalah:

  • Jumlah pemeriksaan sampel diagnosis meningkat selama 2 minggu terakhir
  • Positivity rate rendah (target ≤5% sampel positif dari seluruh orang yang diperiksa)

Lalu, indikator pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut:

  • Jumlah tempat tidur di ruang isolasi RS Rujukan mampu menampung s.d >20% jumlah pasien positif COVID-19 yang dirawat di RS
  • Jumlah tempat tidur di RS Rujukan mampu menampung s.d >20% jumlah ODP, PDP, dan pasien positif COVID-19 yang dirawat di RS

Sumber data kasus positif dan pemeriksaan laboratorium berasal dari data surveilans Kementerian Kesehatan.

Sementara data pasien ODP, PDP, dan kapasitas pelayanan RS didapatkan berdasarkan data RS online di bawah koordinasi Ditjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi