Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Covid-19 dan Flu Bisa Menginfeksi Bersamaan, Berikut Penjelasannya

Baca di App
Lihat Foto
Thinkstockphotos
Ilustrasi flu.
|
Editor: Jihad Akbar

KOMPAS.com - Flu menjadi salah satu gejala Covid-19 yang telah dikonfirmasi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC).

Meski itu adalah dua virus yang sangat berbeda, para ahli tengah menyelidiki apa yang mungkin terjadi jika orang tertular Covid-19 dan flu pada saat yang bersamaan.

Para ahli kini bersiap menghadapi apa yang disebut "twindemic" Covid-19 dan flu. Anda bisa terinfeksi virus corona dan flu dalam waktu yang sama.

Bagaimana penjelasannya?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilansir CNN, Jumat (11/9/2020), faktanya terinfeksi salah satunya dapat membuat tubuh lebih rentan terkena penyakit lainnya, menurut ahli epidemiologi dan Direktur dari Stanford Health Communication Initiative, Dr Seema Yasmin.

"Begitu Anda terinfeksi flu dan beberapa virus pernapasan lainnya, itu melemahkan tubuh Anda," kata Yasmin.

Baca juga: 3 Vaksin yang Disetujui Terbatas, Salah Satunya untuk Indonesia

Kemungkinan kedua virus menyerang bersamaan diungkapkan juga dokter pengobatan keluarga di Florida, Dr Adrian Burrowes.

"Anda pasti bisa terkena flu dan Covid-19 pada saat bersamaan, yang bisa menjadi bencana bagi sistem kekebalan Anda," ujar Burrowes.

Menurut CDC, saat imun turun, dengan sendirinya Covid-19 maupun flu dapat menyerang paru-paru. Hal itu berpotensi menyebabkan pneumonia, cairan di paru-paru atau gagal napas.

Penyakit juga dapat menyebabkan sepsis, cedera jantung, dan radang jantung, otak, atau jaringan otot.

Profesor kedokteran dan spesialis perawatan kritis di Universitas California, San Francisco, Dr Michael Matthay menambahkan, memiliki kedua penyakit (Covid-19 dan flu) secara bersamaan akan meningkatkan risiko efek jangka panjang dari sistem organ mana pun.

Tetapi masih terlalu dini untuk mengetahui secara pasti seberapa buruk dampak dari terkena penyakit ganda itu, dibandingkan dengan mengidap salah satu penyakit saja.

Hal itu karena belum banyak data tentang orang-orang yang terkena kedua penyakit itu secara bersamaan.

Namun, Matthay menduga potensi pneumonia dan gagal napas akan lebih besar jika tubuh terjangkit baik flu maupun virus corona.

Gagal napas tidak selalu berarti paru-paru berhenti bekerja. Dia menjelaskan gagal napas bisa berupa paru-paru tidak mendapatkan cukup banyak oksigen ke dalam darah.

Dilansir ABC News, Minggu (30/8/2020), sebuah penelitian yang diterbitkan awal tahun 2020 di Journal of American Medical Association menemukan 20 persen pasien terinfeksi virus pernapasan selain Covid-19. Hal itu termasuk orang terserang flu.

"Kami dapat melihat peningkatan kasus Covid-19 selama musim flu dan beberapa di antaranya mungkin bergantung pada seberapa efektif kami dalam menjaga konsistensi dalam perilaku pencegahan yang kami tahu berhasil," kata mantan kepala petugas medis dari American Hospital Association, Dr Jay Bhatt.

Meskipun Covid-19 dan influenza adalah virus yang berbeda, keduanya menyebar di antara orang-orang melalui kontak dekat. Hal itu lebih sering terjadi saat cuaca semakin dingin.

Baca juga: Maskapai di Thailand Buka Restoran Bertema Pesawat untuk Obati Rindu Suasana Penerbangan

Ahli epidemiologi dan innovation officer RS Boston Children, Dr John Brownstein, menjelaskan interaksi dalam ruangan yang meningkat dan penurunan kelembapan merupakan faktor potensial penyebab meningkatnya penyakit pernapasan.

Rekomendasi untuk mengurangi kemungkinan dampak signifikan Covid-19 selama musim flu mirip dengan tahun-tahun sebelumnya, yaitu vaksinasi flu.

Vaksin flu adalah salah satu alat utama untuk mengurangi risiko terkena flu. Itu direkomendasikan untuk anak-anak, orang dewasa dan manula.

Mengenal Covid-19 dan flu

Influenza dan Covid-19 adalah penyakit pernapasan menular, tapi disebabkan oleh virus yang berbeda.

Dilansir laman CDC, Covid-19 disebabkan oleh infeksi SARS-CoV-2 dan flu disebabkan oleh infeksi virus influenza.

Karena beberapa gejala keduanya serupa, pengujian diperlukan untuk membantu memastikan diagnosis.

Flu dan Covid-19 memiliki banyak karakteristik, tetapi ada beberapa perbedaan utama di antara keduanya. Berikut persamaan dan perbedaan keduanya.

Persamaan

Keduanya sama-sama memiliki gejala umum sebagai berikut:

  • Demam atau merasa panas / menggigil
  • Batuk
  • Sesak napas atau kesulitan bernapas
  • Kelelahan (kelelahan)
  • Sakit tenggorokan
  • Hidung berair atau tersumbat
  • Nyeri otot atau nyeri tubuh
  • Sakit kepala
  • Beberapa orang mungkin mengalami muntah dan diare, meskipun ini lebih sering terjadi pada anak-anak daripada orang dewasa

Baik Covid-19 maupun flu gejala dapat muncul 1 hari (atau lebih) setelah terpapar virus.

Perbedaan

Flu:

Virus flu dapat menyebabkan penyakit ringan hingga berat, termasuk tanda dan gejala umum yang disebutkan di atas.

Biasanya seseorang mengalami gejala flu mulai 1-4 hari setelah terinfeksi.

Baca juga: Korea Selatan Hadapi Lonjakan Kasus Corona Gara-gara Aksi Demo

Selain itu kebanyakan penderita flu menular sekitar 1 hari sebelum mereka menunjukkan gejala.

Anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa yang terinfeksi flu paling menular selama 3-4 hari pertama penyakit mereka, tetapi tetap menular selama sekitar 7 hari.

Bayi dan orang dengan sistem kekebalan yang lemah dapat menular lebih lama.

Covid-19:

Tanda dan gejala Covid-19 lainnya, berbeda dari flu, termasuk perubahan atau hilangnya rasa atau bau.

Berikut gejala-gejala lainnya:

  • Demam atau kedinginan
  • Batuk
  • Sesak napas atau kesulitan bernapas
  • Kelelahan
  • Nyeri otot atau tubuh
  • Sakit kepala
  • Kehilangan rasa atau bau baru
  • Sakit tenggorokan
  • Hidung tersumbat atau meler
  • Mual atau muntah
  • Diare

Jika seseorang terjangkit Covid-19, butuh waktu lebih lama untuk mengembangkan gejala dibandingkan mereka yang terkena flu.

Biasanya, seseorang mengalami gejala 5 hari setelah terinfeksi. Tetapi gejala dapat muncul paling cepat 2 hari setelah infeksi atau paling lambat 14 hari setelah infeksi dan rentang waktunya dapat bervariasi.

Selain itu, jika seseorang terinfeksi Covid-19, itu dapat menular dalam jangka waktu yang lebih lama daripada jika terserang flu.

Terkait berapa lama seseorang bisa menyebarkan virus penyebab Covid-19, saat ini masih dalam penyelidikan.

Orang mungkin saja menyebarkan virus selama sekitar 2 hari sebelum mengalami tanda atau gejala dan tetap menular setidaknya selama 10 hari setelah tanda atau gejala pertama kali muncul.

Jika seseorang tidak menunjukkan gejala atau gejalanya hilang, mungkin saja tetap menular setidaknya 10 hari setelah dites positif Covid-19.

Untuk melihat perbedaan lainnya terkait flu dan Covid-19 bisa mengakses laman: perbedaan flu dan Covid-19 oleh CDC.

Baca juga: Satgas Covid-19 Sebut Anies Belum Koordinasi Saat Umumkan PSBB Total

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi