Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Disetop, Uji Coba Vaksin Corona dari Oxford Kembali Dilanjutkan

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi vaksin Covid-19, vaksin virus corona
|
Editor: Jihad Akbar

KOMPAS.com - Perusahaan raksasa farmasi AstraZeneca dan Oxford University menyatakan telah melanjutkan kembali uji coba vaksin Covid-19 pada Sabtu (13/9/2020), setelah mendapat persetujuan dari regulator Inggris.

"Uji klinis untuk vaksin virus corona AstraZeneca Oxfor, AZD1222, telah dilanjutkan di Inggris menyusul konfirmasi dari Medicines Health Regulatory Authority (MHRA) bahwa itu aman untuk dilakukan," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan dikutip dari AFP, Sabtu (12/9/2020).

Pada Rabu (9/9/2020), AstraZeneca mengumumkan telah menangguhkan uji coba vaksin virus corona setelah seorang sukarelawan jatuh sakit.

Sebuah komite independen yang dirancang untuk meninjau keselamatan uji coba vaksin telah menyimpulkan penyelidikannya dan merekomendasikan kepada MHRA untuk melanjutkan uji coba.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pihak Oxford University juga telah mengonfirmasi uji coba vaksin virus corona dilanjutkan kembali.

Baca juga: Sukarelawan Jatuh Sakit, Uji Coba Vaksin Covid-19 dari Oxford Ditangguhkan

"Dalam uji coba besar seperti ini, diperkirakan beberapa peserta akan menjadi tidak sehat dan setiap kasus harus dievaluasi dengan cermat untuk memastikan penilaian keselamatan yang cermat," kata Oxford dalam sebuah pernyataan.

Meski sempat dihentikan, AstraZeneca berharap vaksin bisa tersedia pada akhir tahun ini atau awal tahun depan.

Akan tetapi, banyak perusahaan farmasi, termasuk AstraZeneca dan para ilmuwan mengungkapkan keprihatinannya tentang tekanan politik untuk segera mengeluarkan vaksin.

Kehilangan kendali

Kandidat vaksin AstraZeneca merupakan satu dari sembilan vaksin di seluruh dunia yang saat ini sedang dalam uji coba tahap 3 kepada manusia.

Di Amerika Serikat, perusahaan mulai mendaftarkan 30.000 sukarelawan di beberapa lokasi pada 31 Agustus 2020.

Inokulasi juga sedang diuji pada kelompok yang lebih kecil di Inggris, Brasil, dan Afrika Selatan. Uji coba lain rencananya dilakukan di Jepang dan Rusia.

Vaksin AZD1222 menggunakan versi lemah dari adenovirus penyebab flu biasa dan direkayasa untuk mengkodekan protein yang digunakan virus corona dalam menyerang sel.

Setelah vaksinasi, protein ini diproduksi di dalam tubuh manusia guna memperkuat sistem kekebalan tubuh manusia.

"AstraZeneca berkomitmen terhadap keselamatan peserta uji coba dan standar perilaku tertinggi dalam uji klinis," bunyi pernyataan itu.

"Perusahaan akan terus bekerja dengan otoritas kesehatan di seluruh dunia dan dipandu kapan uji klinis lainnya dapat dilanjutkan untuk menyediakan vaksin secara luas, adil dan tanpa keuntungan selama pandemi ini," sambungnya.

Baca juga: 3 Vaksin Corona yang Disetujui Terbatas, Salah Satunya untuk Indonesia

Myelitis transversal

Diketahui sebelumnya, salah satu sukarelawan uji coba vaksin AstraZeneca mengalami kondisi peradangan langka yang disebut myelitis transversal.

Dikutip dari The Guardian, Rabu (9/9/2020), myelitis transversal merupakan peradangan pada saraf sumsum tulang belakang.

Penyakit ini juga dapat menyebabkan kelumpuhan, masalah sensorik, serta disfungsi kandung kemih dan usus. Kendati demikian, kebanyakan penderita berhasil disembuhkan.

Penangguhan ini merupakan kedua kalinya pada vaksin AstraZeneca dan Oxford.

CEO AstraZene Pascal Soroit mengatakan, uji coba vaksin Covid-19 sempat dihentikan pada Juli 2020 lalu setelah sukarelawan mengalami gejala neurologis, dikutip dari Telegraph, Rabu (9/9/2020).

Namun, ini terbukti tidak terkait dengan vaksin dan individu tersebut didiagnosis dengan multiple sclerosis.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi