Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Video Teknik Tahan Napas untuk Deteksi Covid-19

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/AKBAR BHAYU TAMTOMO
Ilustrasi hoaks
|
Editor: Gloria Natalia Dolorosa

KOMPAS.com - Beredar video di media sosial yang mengklaim teknik menahan napas untuk membuktikan seseorang bebas dari Covid-19 atau tidak.

Video berdurasi 45 detik itu disertai keterangan Ananta Hospital.

WHO menegaskan, teknik dalam video itu tidak menyatakan seseorang mengidap Covid-19 atau tidak.

Sementara, Ananta Hospital menegaskan tidak mempublikasikan video itu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Narasi yang beredar

Video yang beredar di media sosial mengklaim soal cara mendeteksi seseorang terkena Covid-19 atau tidak.

Video disertai keterangan dalam bahasa India yang berarti: "Jika Anda dapat menahan napas sampai titik merah bergerak dari A ke B maka Anda resisten terhadap penyakit. Tes sederhana Covid."

Dalam video terdapat gambar kotak dengan keterangan di sebelah kiri kotak bertuliskan "ambil napas" dan di sebelah kanan kotak "embuskan napas."

Akun Facebook Gabriel Tukan pada Minggu (13/9/2020) mengunggah video berdurasi 45 detik tersebut disertai keterangan:

#percobaan_sederhana_untuk_deteksi_vobid_19
"Tekan tombol #play tunggu titik merah bergerak ke posisi A, tahan napas sampai titik mereh menempati posisi B. Jika berhasil berarti anda bebas dari Covid-19".
#Selamat_mencoba...

Perjalanan titik merah dari posisi A ke posisi B sekitar 29 detik.

Video juga disertai keterangan "Lakukan hal ini karena virus" dan ditambahkan logo bertuliskan Ananta Hospital dan nomor telepon 02953288000. Tertera juga harga 2.200 rupee India.

Video serupa diunggah akun Billy Allright pada Minggu (13/9/2020). Begitu juga dengan akun Facebook Syamsudin yang mengunggah video tersebut pada Sabtu (12/9/2020).

Tidak hanya di Indonesia, video juga menyebar di negara lain. Misal, akun Facebook Ali Moulay dan Alex Quitoles.

Penjelasan

Dilansir dari AFP Fact Check, badan kesehatan dunia WHO mengatakan bahwa teknik dalam video itu tidak menyatakan seseorang mengidap Covid-19.

"Tampaknya ini adalah aplikasi sederhana yang mengukur waktu dan bukan aliran udara. Orang dengan penyakit paru-paru (dari merokok, polusi, asma, COPD atau infeksi paru, termasuk tetapi tentu saja tidak terbatas pada Covid-19) akan lebih sulit melakukannya. Tampaknya tidak berbahaya, tetapi tidak terlalu informatif, ukuran kasar dari fungsi paru-paru," kata WHO kepada AFP Fact Check.

Dr Amba Lal Salve, pengawas medis di Rumah Sakit Ananta, mengatakan bahwa Ananta Hospital tidak berada di balik pesan video itu, termasuk nomor telepon dan harga tes Covid-19.

"Video itu bukan milik rumah sakit [Ananta Hospital] dan kami tidak tahu siapa yang membuatnya," ujar Salve dikutip AFP Fact Check.

Dalam laman resmi WHO termuat sejumlah gejala umum penderita Covid-19, yakni demam, kelelahan, dan batuk kering.

Beberapa pasien mungkin mengalami sakit dan nyeri, hidung tersumbat, pilek, atau sakit tenggorokan. Gejala ini biasanya ringan dan dimulai secara bertahap.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran tim Cek Fakta Kompas.com, video yang menunjukkan teknik menahan napas untuk mengetahui seseorang terbebas dari Covid-19 tidak benar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi