Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arab Saudi Akan Membuka Kembali Umrah secara Bertahap

Baca di App
Lihat Foto
AFP/HO/SAUDI MINISTRY OF MEDIA
Umat Muslim mengitari Kabah saat melakukan tawaf ibadah haji dengan penerapan protokol kesehatan di Masjidil Haram, Kota Mekah, Arab Saudi, Minggu (2/8/2020). Pelaksanaan haji yang istimewa tahun ini di tengah pandemi Covid-19 hanya diikuti sekitar 1.000 jemaah, dengan protokol kesehatan yang ketat.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Pemerintah Arab Saudi mengumumkan rencana pencabutan penangguhan izin pelaksanaan umrah secara bertahap.

Seperti diketahui, izin pelaksanaan umrah telah ditangguhkan sejak Maret lalu untuk menahan penyebaran virus corona yang mungkin terjadi.

Selain itu, pada pelaksanaan haji tahun ini, Arab Saudi juga memberlakukan sejumlah ketentuan baru, termasuk pengurangan jumlah jemaah hingga protokol kesehatan seperti social distancing.

Melansir Arab News, Minggu (13/9/2020), Pemerintah Arab Saudi juga akan mencabut penangguhan penerbangan internasional pada 15 September 2020.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penangguhan ini dicabut setelah 6 bulan diberlakukan kebijakan pembatasan perjalanan.

"Kerajaan akan mengakhiri seluruh pembatasan pada transportasi udara, darat, dan laut setelah 1 Januari tahun depan," kata pihak Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi.

Baca juga: Soal Umrah, Menag Masih Tunggu Keputusan Arab Saudi

Namun, seperti diberitakan AFP, Minggu (13/9/2020), pihak kementerian belum memberikan tanggal pasti kapan pembatasan itu akan dicabut.

Sementara itu, warga Timur Tengah dan non-Saudi dengan izin tinggal "iqama" atau visa kunjungan dapat masuk ke wilayah kerajaan mulai 15 September 2020 dengan syarat telah dinyatakan negatif Covid-19 dalam 48 jam terakhir. 

Adapun "kategori luar biasa" untuk pegawai pemerintah dan militer, kedutaan asing, dan orang-orang yang membutuhkan pengobatan juga akan diizinkan masuk dan keluar dari wilayah Saudi mulai 15 September mendatang.

Selain itu, pengecualian ini juga mencakup siswa-siswa yang studi atau pelatihannya memerlukan perjalanan ke negara lain.

Keluarga-keluarga yang harus terpisah akibat penguncian (lockdown) juga diperbolehkan melakukan perjalanan untuk kembali bertemu dengan anggota keluarganya di wilayah lain dari kerajaan.

Otoritas memasukkan mereka dalam kategori kasus humanitarian.

Baca juga: Kapan Umrah Bisa Kembali Dilakukan? Ini Perkembangan Terbaru dari KJRI Jeddah

Warga Saudi dengan izin tinggal di luar kerajaan juga diizinkan melakukan perjalanan.

Sebelumnya, penangguhan penerbangan internasional yang dilakukan oleh Arab Saudi membuat banyak orang yang harus terdampar di luar negeri.

Pembatasan-pembatasan ini secara bertahap telah dilonggarkan.

Sebelum rencana pencabutan penangguhan penerbangan internasional ini, Arab Saudi juga telah mengakhiri pemberlakuan jam malam di seluruh wilayah kerajaan pada Juni lalu. 

Melansir data dari laman Worldometers, Senin (14/9/2020), jumlah total kasus Covid-19 yang telah terjadi di Arab Saudi adalah sebanyak 325.651 kasus.

Dari angka itu, ada 4.268 kasus kematian dan lebih dari 300.000 orang yang telah dinyatakan sembuh.

Baca juga: Dorong Perbaikan Ekonomi, Jabar Geliatkan Wisata Umrah via Kertajati

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi