Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Ada Keluhan Pascasembuh dari Covid-19? Ini Penjelasan Dokter...

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI
KSF (11) menunjukkan hasil rontgen paru-paru miliknya di Jakarta. KSF yang seorang pelajar itu berstatus PDP dan menjalani perawatan di RS Darurat Wisma Atlet.
|
Editor: Sari Hardiyanto

 

KOMPAS.com - Kehadiran penyakit Covid-19 yang disebabkan oleh virus jenis baru disertai dengan berbagai informasi simpang siur.

Salah satunya menyoal kondisi organ si penyintas setelah terbebas dari infeksi, disebut akan mengalami kerusakan permanen akibat serangan virus pada sel-sel organ dalam.

Satu kasus yang diangkat oleh The Guardian, seolah menegaskan informasi yang beredar sebelumnya.

Baca juga: Saat Makan di Restoran Disebut Tingkatkan Risiko Penularan Covid-19...

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang laki-laki bernama Charlie Russell (27) telah sembuh dari Covid-19 yang menyerangnya, Maret lalu. Namun, hingga kini ia masih mengalami rasa sakit seperti nyeri di dada, kesulitan bernapas, hingga pusing.

Menyikapi hal ini, dokter spesialis paru di RS Pasar Rebo yang juga ditugaskan di RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Jakarta dr Eva Sri Diana membenarkan adanya rasa sakit yang masih melanda pasien meski sudah bebas dari Covid-19.

"Karena biasanya virusnya belum berikatan dengan sel sehingga tidak bergejala, tidak menyebabkan kerusakan. Kalau sudah terbentuk kecacatan, akan menyebabkan cacat permanen," kata Eva, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (13/9/2020).

Baca juga: Update Vaksin Covid-19 di Seluruh Dunia, dari Rusia hingga Inggris

Rasa trauma dan stres

Untuk keluhan sebagaimana dirasakan oleh Russell dalam artikel, Eva meberikan jawaban tersendiri.

"Tergantung, kebanyakan pasien setelah dinyatakan negatif tidak (lagi mengalami) sakit, tapi pasien yang sempat mengalami kerusakan paru cukup luas, apalagi sempat pakai ventilator, biasanya mengeluh dada masih terasa berat, agak sesak," jelas Eva.

"Mungkin nyeri dada itu sebagai interprestasi rasa tidak nyaman bernapas. Kalau migrain, hampir jarang pasien saya masuk dan sembuh dengan gejala ini. Mungkin ini sebagai akibat dari stres saja, karena masih trauma kena Covid," lanjutnya.

Baca juga: Daftar Zona Merah Covid-19 di Indonesia, Bali Terbanyak dengan 8 Kabupaten/Kota

Eva menceritakan, terkadang ada pasien yg sudah sembuh dari Covid-19, namun masih menggunakan ventilator justru malah berakhir dengan meninggal.

Pasalnya kerusakan pada paru sudah terlalu luas yang menyebabkan tidak bisa difungsikan.

Berdasarkan pengalamannya sebagai spesialis paru, pasien dengan bantuan ventilator lebih dari saru minggu jarang yang bisa diselamatkan.

"Pasien yang pakai ventilator biasanya sudah jarang yang selamat. Makanya saya bersyukur sekali punya beberapa orang pasien yang selamat setelah pakai ventilator," katanya lagi.

Baca juga: Trump Sebut Akan Bantu Kirim Ventilator ke Indonesia, Apa Saja Fungsi Alkes Ini?

Sembuh dari Covid-19, organ tidak bisa kembali sempurna?

Eva menjawab benar bahwa organ akan mengalami kerusakan, namun fungsinya tetap bisa dioptimalkan.

Ia pun memberi penjelasan dengan memberi analogi sederhana.

"Tubuh kita semuanya diciptakan Allah bisa berkompensasi, maka kerusakan itu walau secara bentuk ada, namun fungsinya tetap bisa dimaksimalkan. Seperti orang pincang akan tetap bisa berlari jika dilatih terus," kata dia.

Kerusakan ini hanya bisa diperbaiki dan benar-benar sembuh apabila dialami oleh anak-anak atau mereka yang masih dalam masa pertumbuhan.

Baca juga: Lebih dari 200.000 Kasus, Berikut 25 Daerah yang Tidak Terdampak Covid-19 di Indonesia

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Bagaimana Cara Isolasi Mandiri dan Merawat Saudara yang Positif Covid-19?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi