Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klaster Tempat Makan Jadi Sorotan, Ini yang Harus Diperhatikan

Baca di App
Lihat Foto
Thinkstock
Pelayan restoran tengah mencatat pesanan tamu.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Sejumlah tempat makan atau restoran kini dilaporkan menjadi klaster baru penyebaran virus corona penyebab Covid-19.

Di Indonesia, sejumlah klaster rumah makan dilaporkan di Bogor, Probolinggo, Yogyakarta, dan Semarang.

Penelitian CDC Amerika Serikat juga menunjukkan, sebagian besar responden yang diteliti disebut dua kali lebih besar kemungkinan tertular setelah makan di restoran.

Hal ini diketahui setelah dilakukan penelitian terhadap aktivitas mereka yang positif Covid-19 dua minggu sebelum dinyatakan positif.

Apa yang perlu diwaspadai dari hal ini?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar epidemiologi dari Universitas Indonesia, Tri Yunis Miko Wahyono mengatakan, penularan Covid-19 di tempat makan berpotensi terjadi ketika pelanggan atau petugas tidak segera membersihkan meja makan.

Apalagi, saat makan, para pengunjung melepas masker atau berbicara dengan temannya yang duduk satu meja.

Hal ini yang menimbulkan droplet di mana potensi penularan virus lebih mudah terjadi.

"Semua pengunjung kalau sudah selesai makan ya sudah pergi begitu saja," kata Miko, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (13/9/2020).

Petugas di rumah makan harus membersihkan meja yang telah digunakan konsumen menggunakan cairan dinsinfektan.

Ia juga menyarankan agar rumah makan, besar atau kecil, membuat tabir yang menjadi pembatas antar pengunjung.

Para petugas rumah makan juga seharusnya menggunakan face shield atau masker ketika menjual dagangannya.

"Pakailah face shield atau masker, karena droplets bisa jatuh pada makanan atau minuman, lewat inilah virus dapat menular ke orang lain," ujar Miko.

"Jadi si penjual kalau melakukan apa pun harus menggunakan face shield," lanjut dia.

Selain itu, ia mengimbau kepada masyarakat untuk menghindari pemakaian masker yang longgar sehingga tak menutupi hidung. 

Metode penyajian makanan

Saat ini, sejumlah rumah makan juga telah menerapkan metode pengambilan makanan melalui drive-thru atau bisa dengan delivery (pengantaran makanan) kepada pelanggan.

Miko mengatakan, cara ini hanya memperkecil kontak saja dan dinilai kurang efektif.

"Kalau penjual makanan ini tidak pakai face shield dan masker, mulai dari mengolah makanannya, bisa saja ada makanan yang masih mentah dan belum betul-betul matang," ujar Tri Miko.

Menurut dia, jika makanan belum matang secara sempurna dan terkontaminasi droplet dari penjual yang positif Covid-19, maka konsumen berpotensi akan tertular.

Pentingnya srikulasi udara

Sirkulasi udara pada rumah makan juga harus diperhatikan, baik yang dalam (indoor) maupun luar ruangan (outdoor).

Jika makan di restoran indoor, penularan virus dinilainya lebih berpeluang terjadi. 

"Kalau rumah makan indoor lebih mudah penularannya, apalagi tempatnya kecil, dan ventilasi juga tidak bekerja dengan baik, maka penularannya lebih efektif," ujar Miko.

"Sedangkan kalau outdoor, meski tempatnya kecil, kalau tidak ada sekat di meja juga sama saja dapat berpotensi menularkan virus ke orang lain," lanjut dia.

Berpergian ke rumah makan dinilai aman bagi mereka yang tinggal di zona hijau, tetapi masker, face shield, dan disiplin protokol kesehatan harus selalu diterapkan di mana pun dan ke mana pun.

Tetapi, bagi masyarakat yang tinggal di zona orange atau merah, sebaiknya meminimalisasi bepergian ke luar rumah kecuali untuk kepentingan yang mendesak.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Pencegahan Penularan Virus Corona

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi