Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

86 Persen Dokter di Inggris Meyakini Puncak Kedua Pandemi Akan Terjadi

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Petovarga
Ilustrasi virus corona, gejala virus corona, gejala Covid-19, pasien virus corona
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Hampir 86 persen dokter di Inggris memperkirakan puncak kedua dari pandemi virus corona dalam enam bulan ke depan.

Kesimpulan ini diperoleh dari sebuah survei baru yang dilaksanakan di tengah kasus-kasus Covid-19 yang kembali mengalami peningkatan.

Hari Minggu (13/9/2020), menjadi hari ketiga di mana secara berturut-turut kasus yang dilaporkan di Inggris melewati angka 3.000 kasus.

Angka ini menjadi yang tertinggi sejak Mei, dengan rekor sebelumnya sebanyak 2.837 kasus harian baru.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapasitas tes memang telah ditingkatkan dalam beberapa bulan terakhir. Namun, menurut para ahli, hal tersebut tidak dapat menjelaskan seluruh lonjakan kasus yang terjadi baru-baru ini.

Dalam sebuah polling atau jajak pendapat, British Medical Association (BMA) bertanya pada lebih dari 8.000 dokter dan mahasiswa kesehatan di Inggris tentang kekhawatiran utama mereka, mulai dari puncak kedua hingga kelelahan dan tekanan yang dialami.

Baca juga: WHO Catat Rekor Baru Peningkatan Kasus Harian Corona secara Global

Hasil jajak pendapat

Melansir hasil jajak pendapat BMA, hampir 30 persen memilih puncak kedua sebagai kekhawatiran pertamanya.

Secara keseluruhan, 86 persen responden mengatakan, mereka yakin akan terjadinya puncak kedua virus corona dalam enam bulan ke depan.

Saat diberi pertanyaan tentang jenis-jenis faktor yang mungkin menjadi penyebab puncak kedua, hampir 90 persen setuju bahwa kegagalan sistem tes dan trace adalah salah satu yang meningkatkan risiko.

Selain itu, kurangnya langkah pengendalian infeksi di tempat-tempat seperti bar dan restoran.

Sebanyak 86 persen responden juga setuju bahwa pesan membingungkan atau tidak jelas yang dijalankan sebagai langkah kesehatan publik turut menimbulkan risiko tersendiri.

Adapun langkah yang mungkin dilakukan dan disarankan untuk membantu mencegah terjadinya puncak kedua adalah memperbaiki penyampaian pesan ke publik, terus mengampanyekan bekerja atau beraktivitas di rumah.

Sementara, 96 responden mengatakan, sistem tes dan trace yang berfungsi secara penuh juga dapat membantu mencegah terjadinya puncak kedua.

Perhatian terhadap sistem tes dan penelusuran terus meningkat dengan banyaknya laporan tentang orang yang harus menempuh perjalanan jauh untuk melakukan tes atau memperoleh pesan maupun hasil yang tidak tepat.

Melansir The Guardian, Senin (14/9/2020), Ketua Dewan BMA, Dr Chaand Nagpaul mengatakan, hasil survey mencerminkan ketakutan dari para tenaga medis yang harus merawat pasien Covid-19.

"Kami tentu tidak ingin melihat apa yang kami saksikan di bulan April, saat rumah sakit penuh dengan pasien Covid-19 dan ratusan orang minggal setiap hari," kata dia.

Ia menilai, kondisi ini kemungkinan tidak dapat dicegah jika pemerintah tidak segera melakukan aksi cepat.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Pencegahan Penularan Virus Corona

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi