Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Uji Klinis Vaksin Corona di Bandung: 794 Relawan Disuntik, 21 Orang Diambil Darahnya

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/M AGUNG RAJASA
Petugas kesehatan menyuntikan vaksin kepada relawan saat simulasi uji klinis calon vaksin Covid-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8/2020). Simulasi tersebut dilakukan untuk melihat kesiapan tenaga medis dalam penanganan dan pengujian klinis tahap III calon vaksin Covid-19 produksi Sinovac kepada 1.620 relawan.
|
Editor: Jihad Akbar

KOMPAS.com - Tahap uji klinis fase 3 calon vaksin Covid-19 buatan perusahaan asal China, Sinovac Biotech Ltd., di Bandung yang bekerja sama dengan Bio Farma telah dimulai sejak awal Agustus lalu.

Uji klinis itu ditargetkan diikuti 2.200 orang relawan dan dilakukan secara bertahap. Pengujian dilakukan oleh tim uji klinis dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran.

Salah satu relawan uji klinis adalah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau yang akrab disapa Kang Emil.

Melalui akun Instagramnya, Senin (14/9/2020), Kang Emil mengabarkan hari ini mendapatkan suntikan kedua terkait dengan uji klinis vaksin virus corona tersebut.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Siang hari ini, sebagai relawan, saya menjalani tes vaksin yang kedua di pusat pengetesan di Puskesmas Garuda Bandung. Setelah ini, saya akan diambil sampel darah selama 2 kali untuk dilihat apakah tubuh saya bereaksi baik dengan menghasilkan antibodi yang berlimpah untuk melawan covid-19," tulis Kang Emil dalam akun @ridwankamil.

Baca juga: Hasil Awal Uji Vaksin Sinovac, Aman tapi Sedikit Lemah untuk Lansia

Bagaimana perkembangan uji klinis vaksin dari Sinovac?

Manajer Lapangan Uji Klinis Vaksin Covid-19 Fakultas Kedokteran Unpad, Eddy Fadlyana, mengungkapkan saat ini sudah ada 794 relawan yang menjalani uji klinis.

"Yang sudah disuntik satu kali 663 orang, yang sudah disuntik dua kali 110 orang," kata Eddy saat dihubungi Kompas.com, Senin (14/9/2020).

Selain itu, ia menyampaikan sudah ada 21 orang yang telah diambil darahnya, usai mendapatkan dua kali suntikan vaksin.

"Kemudian, 21 orang sudah diambil darahnya, setelah jeda dua minggu pasca-imunisasi," ungkapnya.

Eddy mengatakan, darah dari 21 orang itu diambil dan diperiksa apakah menghasilkan antibodi atau tidak. 

Pada kloter penyuntikan Jumat (4/9/2020), Eddy menyebut tidak ada laporan dari para relawan terkait efek samping yang muncul setelah menerima suntikan vaksin.

"Alhamdulillah, aman. Sampai saat ini belum ada laporan," kata Eddy.

Baca juga: 3 Vaksin Corona yang Disetujui Terbatas, Salah Satunya untuk Indonesia

Penyuntikan setiap Jumat

Eddy menuturkan, jadwal penyuntikan calon vaksin virus corona tersebut dilakukan setiap hari Jumat, setelah dilakukan screening tiap Selasa.

"Jadi misal screening 250 orang, nanti Jumat diimunisasi sejumlah itu," ujar dia.

Dia berharap, pada Januari mendatang sudah bisa dilakukan analisis antibodi.

"Baru Maret-April yang lengkap semuanya," kata Eddy.

Dengan demikian, maka proses uji klinis fase 3 calon vaksin Covid-19 ini diharapkan selesai secara keseluruhan pada Maret-April tahun depan.

Mengenai kesulitan yang ditemuin selama proses uji klinis, Eddy mengungkapkan permasalahan kelayakan relawan masih menjadi persoalan.

Dia menyebut, banyak relawan yang terdeteksi mengidap hipertensi saat proses screening.

Kondisi tersebut, kata Eddy, membuat relawan tidak bisa lanjut ke tahap penyuntikan vaksin dan harus diganti dengan relawan lain.

"Sekitar 5-10 persen, tidak pasti. Namun, kisarannya sejumlah itu yang ditemukan hipertensi saat screening," kata Eddy.

Baca juga: Ahli: Sebaiknya Uji Vaksin Corona Sinovac Dilakukan di Zona Merah, Kenapa?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi