Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Sosok Rahayu Saraswati, Ponakan Prabowo yang Jadi Wakil Ketua Umum Gerindra

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Tria Sutrisna
Bakal pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Tangerang Selatan Muhamad - Rahayu Saraswati Djojohadikusumo saat berfoto di depan mobil oplet di halaman Gedung KPU Tangsel, Jumat (4/9/2020)
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Politikus Partai Gerindra Rahayu Saraswati Djojohadikusumo ditunjuk sebagai Wakil Ketua Umum Partai Gerindra periode 2020-2025.

Menurut Juru Bicara Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, saat ini Saras tengah mengikuti orientasi partai hingga beberapa hari ke depan.

"Saat ini Saudari Saraswati dalam orientasi di partai untuk beberapa hari ke depan karena yang bersangkutan ditunjuk menjadi salah satu wakil ketua umum Partai Gerindra," kata Dasco kepada wartawan, Senin (14/9/2020).

Baca juga: Prabowo Jadi Menteri Pertahanan, Gerindra: Nation Call

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut sekilas tentang sosok Rahayu Saraswati:

Pendidikan

Perempuan bernama lengkap Rahayu Saraswati D. Djojohadikusumo ini lahir di Jakarta pada 27 Januari 1986.

Mengutip Harian Kompas, Minggu (16/8/2020), perempuan yang akrab dipanggil Sara ini menempuh pendidikan dasar (SD) di Tarakanita 2 pada 1992 hingga lulus pada 1998.

Setelah lulus sekolah dasar di Jakarta, dia melanjutkan sekolah menengah pertama di United World College, Singapura pada 1998 hingga 1999.

Tamat dari SMP, Sara kemudian meniti pendidikan ke jenjang lebih tinggi, yakni SMA di College du Leman Swiss dari 1999 hingga 2003.

Sara lalu melanjutkan ke University of Virginia, Amerika Serikat namun hanya bisa bertahan 2,5 tahun atau hingga 2005.

Dia lalu pindah ke London dan setahun ikut kursus seni peran di The International School of Screen Acting pada 2006-2007 setelah sebelumnya ikut kursus di New York Film Academy di Universal Studios, Los Angeles, Amerika Serikat.

Baca juga: Indonesia Disebut di Bawah Sistem Politik Kebangsawanan, Seperti Apa Penjelasannya?

Seni peran

Masih dari sumber yang serupa, nama Sara sebelumnya tidak dikenal luas publik Indonesia sampai kemudian dia berperan sebagai Senja dalam film "Merah Putih".

Meskipun yang membiayai pembuatan film ini ayahnya sendiri, Hashim Djojohadikusumo, Sara tetap harus ikut casting seperti pemain lain dan screen test untuk para pemeran.

Pun peran itu tidak dia dapat tiba-tiba. Sejak bersekolah di Singapura, anak kedua dari tiga bersaudara ini sudah ikut pelajaran seni peran.

"Waktu itu, umur 12 tahun, aku ikut audisi teater di sekolah dan ternyata terpilih untuk peran utama," kata Sara.

Ibunya tentu saja memberi banyak pertimbangan, sementara ayahnya "senang-senang saja" mendengar keinginan yang diungkapkannya itu.

Pilihan itu bukannya tidak menimbulkan persoalan. Karena juga aktif di kegiatan organisasi siswa dan ikut tim sepak bola, guru-gurunya sempat memanggil ibunya karena nilai pelajarannya terganggu.

Baca juga: Menilik Fenomena Artis dalam Bursa Pilkada...

Jenis orang yang perfeksionis

Sara dianggap terlalu banyak mengambil kegiatan di luar pelajaran sekolah, termasuk memproduksi drama musik dengan menjual tiket yang hasilnya didonasikan bagi kegiatan amal di Afrika yang dikelola gurunya.

"Sejak umur 14 tahun, aku terus berusaha menyeimbangkan antara akting dan sekolah. Tidak gampang, apalagi aku jenis orang yang perfeksionis," tutur Sara.

Bagi dia, film Merah Putih adalah pembuka pintu ke dunia peranyang tidak mudah dimasuki. Setelah pintu terbuka, seterusnya dia sendiri yang harus menentukan keberhasilannya di dalam.

"Penonton yang akan menilai kemampuanku," kata dia.

Baca juga: Pandemi Corona Masih Berlangsung, Mungkinkah Pilkada Ditunda?

Sebetulnya Sara ingin bekerja di London dan dia memiliki agen di ibu kota Inggris itu. Ketika kembali ke Jakarta pada November 2007, niat dia adalah memperpanjang visa kerja ke Inggris. Tapi ternyata visa itu lama keluar.

Sambil menunggu via keluar, dia mendapat tawaran ikut dalam pembuatan Merah Putih. Sara yang kemampuan menunggang kudanya pada tingkat kompetisi untuk kategori show jumping itu juga menjadi associate producer.

Dia membantu membuat teaser untuk film itu sebelum ditawari ikut berperan di dalamnya.

"Setelah dapat visa, saya dapat pekerjaan di Merah Putih. Setelah trilogi Merah Putih selesai, saya mau lihat lagi apa peluang saya di sini. Agen saya di Inggris sudah menunggu karena ada beberapa audisi untuk saya di sana," kata Sara.

Baca juga: Menilik Fenomena Artis dalam Bursa Pilkada...

Terjun ke politik

Mengutip daftar riwayat hidup Rahayu Saraswati yang diunggah dalam laman kota-tangerangselatan.kpu.go.id, Sara mulai terjun ke dunia politik menjadi Kabid Advokasi Perempuan di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra pada 2008.

Pada tahun yang sama, Sara juga didapuk menjadi Kabid Pengembangan Peranan Perempuan di Tunas Indonesia Raya atau organisasi sayap Partai Gerindra.

Sara juga pernah menjadi Wakil Ketua Umum di Satuan Relawan Indonesia Raya pada 2008 hingga 2009.

Kemudian, pada Pemilu 2014, ia mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif untuk daerah pemilihan Jawa Tengah IV dan berhasil lolos ke Senayan.

Baca juga: Menilik Peran Artis yang Kini Beralih Menjadi YouTuber, Ada Apa?

Keponakan Prabowo ini menjadi anggota Komisi VIII untuk periode 2014-2019.

Pada Pileg 2019 lalu, Sara kembali mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif.

Ketika itu, ia diminta untuk mewakili Dapil III Jakarta yang meliputi Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Kepulauan Seribu. Namun, Sara gagal lolos ke Senayan karena hanya mendapat 79.801 suara.

Saat ini, Sara mencalonkan diri sebagai wakil wali kota Tangerang Selatan berpasangan dengan Muhamad, mantan Sekretaris Daerah Kota Tangsel sekaligus politisi PDI-P.

Baca juga: 5 Artis Korea yang Meninggal pada 2019, dari Sulli hingga Goo Hara

Pasangan Muhamad-Sara mendapat dukungan dari sembilan partai politik yaitu PDI-P, Partai Gerindra, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Amanat Nasional dan Partai Hanura.

Kemudian, Partai Nasdem, Partai Perindo, Partai Garuda, dan Partai Berkarya, dengan akumulasi kursi di DPRD Kota Tangsel mencapai 23 kursi.

Adapun motivasi pencalonannya menjadi wakil wali kota Tangerang Selatan adalah memenuhi panggilan negeri untuk mengabdi kepada bangsa dan warga bangsa, Indonesia.

Baca juga: Sudah Tahu Aturan Pilkada Saat Pandemi? Ini Bedanya dari Tahun Lalu

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi